10- Suka dia?

882 84 3
                                    

Happy reading..

Jangan lupa tinggalin jejak ya;) tolong hargai usaha author.

Jangan lupa tinggalin jejak ya;) tolong hargai usaha author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Semenjak pulang dari liburan kemarin, Faras tak henti-hentinya bercerita. Mulai dari makanan jogja, suasana di sana, hingga kejadian lucu saat sedang jalan-jalan melalui jalan Malioboro di Jogja.

Lira jadi sedikit iri dengan Faras, pasalnya selama liburan kemarin dia tidak pergi jauh-jauh.

Selama itu, Lira tidak merespon, dia hanya menjadi pendengar baik. Lagi pula kalau seandainya dia menjawab, toh dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. Karena Lira sama sekali belum pernah ke Jogja.

"Gue punya sesuatu buat lo, tunggu!" t
Tangan Faras sudah merogoh tas miliknya, sesekali dia berdecak kala tidak menemukan barang yang dia cari.

Keduanya berjalan pulang menuju parkiran sekarang.

Sesaat Lira menatap ke ruang UKS yang sudah mereka lewati beberapa detik yang lalu. Dia bisa melihat jelas Wily keluar dari ruangan itu. Karena posisinya sekarang sedang berjalan di koridor kelas X, dan ruang UKS tepat berhadapan dengan jejeran kelas X. Hanya terhalang lapangan basket di tengahnya.

Wily terlihat tergesa-gesa. Dia berlari seraya memegang kotak P3K di tangan kanannya. Cowok itu baru menghilang dari pandangan Lira setelah berbelok menuju tangga lantai dua.

"Nah, ketemu!" Lira sontak menoleh ke Faras, satu alisnya terangkat.

"Nih! Lo pilih deh, terserah." Faras menunjukan gelang tangan berwarna biru berhias satu huruf abjad di tengahnya. Jika di hitung, semuanya ada lima. Dan dari kelima gelang itu, semuanya berbeda huruf abjad.

"Gelang?"

Faras mengangguk, tapi detik berikutnya dia menepuk dahinya sendiri. "Ya ampun, Li! gue lupa, lo kan nggak suka pake ginian?"

Lira tersenyum. "Masa lo udah bawa-in ini buat gue, nggak gue terima. Kelihatan nggak ngehargain lo dong nantinya." Kekehnya kemudian.

Tangan Lira mengarah ke gelang berhias huruf 'L' di tengahnya. Dia membolak-baliknya beberapa kali, sebelum memutuskan untuk memilihnya.

"Gue...yang ini aja deh."

"Satu banget. Nih, sekalian buat kak Neo." Lira menerimanya lagi.

"Nggak pa-pa nih, lo ngasih dua?"

"Terus menurut lo ini semua gue gitu yang pake?" Jawabnya sebal.

"Ya nggak juga."

Mereka sampai di parkiran, Lira baru akan mengenakan helm, namun Faras keburu menariknya.

"Apa?" Tanya Lira, dia berangsur melangkah mundur saat Faras menariknya jauh ke arah taman.

"Apalagi sih, Ras? Ngapain juga kita kesini?" Kesal Lira.

Kelas Sebelah [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang