Khanza berlari menyusuri koridor rumah sakit secepat yang ia bisa. menerobos orang-orang yang berlalu lalang sambil terus mengucapkan maaf saat tidak sengaja menyenggol entah itu petugas rumah sakit atau para pembusuk. khanza sudah tidak punya waktu meladeni kekesalan mereka, dalam benaknya dia hanya ingin segera sampai di tempat fathur dirawat.
ketika asyik mengajari yusuf,seseorang menelpon ke panti dan menyampaikan kabar kalau ada pasien kecelakaan atas nama fathur. tanpa sempat berpamitan ke bunda ramlah,khanza segera bergegas ke rumah sakit. karna belum tau dimana tepatnya ruangan fathur,ia pun berhenti didepan meja dimana ada dua orang suster dan satu dokter yang berdiri disana. setelah berhasil mengatur nafasnya,khanza pun bertanya kepada mereka tempat fathur dirawat.
"permisi sus,saya dihubungi pihak rumah sakit ini kalau anak saya kecelakaan"ucap khanza panik.
"nama anak ibu siapa?"tanya suster yang bersiap mencari data pasien.
"Muhammad fathurullah"jawab khanza cepat .
Sebelum suster menemukan data fathur,dokter yang sedaritadi diam tiba-tiba bersuara.
"oh mungkin anak yang jatuh itu sus"timbrung dokter yang bernametag regar,membuat khanza menoleh cepat padanya."yang diantar sama kakaknya,kebetulan saya yang tangani" lanjut dokter,membuat air mata khanza kembali luruh.
"ya Allah,sekarang anak saya dimana dok? tolong antarkan saya"pinta khanza.
"mari bu,anak ibu sudah dipindahkan ke kamar perawatan"
Khanza mengikuti langkah dokter dengan jantung yang makin berdebar takut. dalam hati ia terus bermunajab agar anaknya baik-baik saja. namun rasa sesak di hatinya makin menjadi-jadi saat pandangannya sudah menangkap seseorang yang sangat dikenalnya tengah menangis di kursi tunggu. seseorang yang diketahuinya bersama fathur sejak pagi.
Mendengar derap langkah yang terburu-buru mendekatinya,nisa yang sedaritadi menunduk segera mendongak dengan wajah sembab dan ketakutan. saat melihat ternyata khanza yang sudah datang,nisa pun kembali menangis dan segera menghambur ke pelukan kakaknya. nisa memang sangat syok saat melihat adiknya kecelakaan dan khanza bersyukur nisa tidak apa-apa.
"kak maafin aku hiks. aku yang salah,karna ce-ceroboh hiks. harusnya aku lebih cepat selamatin fathur supaya dia tidak kesakitan seperti sekarang hiks.maaf kak" racau nisa dengan isakan yang makin keras.
Khanza mengurai pelukannya lalu menghapus air mata nisa yang masih mengalir deras."ini kecelakaan dek. jadi sama sekali bukan salah nisa,dan kakak yakin fathur akan cepat pulih lagi hm"kata khanza lembut yang diangguki oleh nisa.
"sekarang temani kakak ya liat adek"pinta khanza diangguki cepat oleh nisa.
"mari bu,saya juga ingin menjelaskan beberapa hal mengenai kondisi fathur"
Khanza kembali menangis saat melihat fathur terbaring tidak berdaya. dokter pun mulai menjelaskan detail keadaan fathur begitupula nisa yang sesekali menjelaskan kronologisnya. khanza menarik kesimpulan kalau anaknya mendapat luka yang lumayan parah untuk ukuran anak kecil. benturan dikepala fathur cukup kuat jadi mengharuskannya mendapat perawatan yang intensif.
"anak ibu kuat. dia bahkan tidak menagis kejer seperti anak pada umumnya. dia hanya terus mencari anda"beritau dokter sembari terkekeh mengingat tingkah fathur waktu ditangani.
"selain cedera dikepala dan syok,selebihnya ia baik-baik saja. dan dari pemeriksaan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. tapi saat bangun nanti mungkin fathur akan mengalami pusing bahkan muntah dan itu wajar. saya akan kembali saat dia sadar nanti"sambung dokter panjang lebar.
"baik dok. terima kasih"saut khanza.
"sama-sama bu. kalau ada apa-apa ibu bisa tekan tombol ini" tunjuknya pada tombol disamping tempat tidur fathur. "kalau begitu saya permisi bu,semoga fathur lekas sembuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta untuk khanza
General Fictionmaafkan aku karna aku tidak sekuat itu. cinta yang membuatku tidak kuat untuk membagimu . walaupun Tuhanku menjanjikan surga untuk perempuan yang ikhlas di madu. *** seorang pria yang tak lain adalah Sean, duduk bersimpuh dihadapan istrinya dengan t...