Bagian 31

3.2K 181 2
                                    

Khanza pov

Sudah 2 hari mas Sean di Makassar, selama itu pula aku uring-uringan dan akan merasa sedikit membaik ketika kami video call.Kondisiku masih sama lemes dan pusing, makanya aku mau periksa itupun karna desakan dari mas sean .

"Bi aku mau ke rumah sakit titip fathur ya, mas Sean udah rewel dari kemarin karna aku belum periksa ke dokter"

"Iya nak, tapi kamu diantar pak Maman yah, nak sean udah nitip pesen ke bibi kalau kamu mau keluar harus diantar pak Maman"

"Siipp bi"

***

Saat sampai dirumah sakit aku mendapati antrian yang cukup panjang,ada 4 orang didepanku Kayaknya akan lumayan lama aku menunggu. Jadi sambil menunggu aku Lebih baik mengaji.

Aku merasa ada yang memperhatikanku sedaritadi tapi saat aku menengok kanan kiri tidak ada apa-apa, atau mungkin perasaanku saja? Iya sepertinya begitu. aku mengakhiri bacaanku karna aku merasa penglihatanku tiba-tiba buram. Melihat giliranku masih lama jadi kuputuskan berjalan-jalan ke taman saja sekalian bisa menghirup udara bebas,disini sudah pengap karna Jumlah orang antri yang makin bertambah.tapi saat berdiri sekelilingku terasa bergerak menghimpitku, pandanganku juga makin buram, ditambah pusing kepalaku makin menjadi-jadi,dan tidak lama tubuhku pun ambruk,tapi sebelum kesadaranku benar-benar hilang,aku sempat melihat seorang wanita yang kukenali menghampiriku dia Maura.

***

Aku berusaha membuka mataku yang rasanya berat, dan saat pandanganku sudah jelas ternya aku sedang berbaring di salah satu ruangan. Aku baru ingat terakhir aku di rumah sakit saat jatuh, berarti tadi aku pingsan.

"Sus.."

"Tunggu sebentar ya Bu"

Suster itu meninggalkanku dalam kebingungan, aku baru ingin meminta minum karna tenggorokanku sangat kering tapi suster itu malah pergi sebelum membantuku, untungnya letak gelas air minum masih bisa kugapai.

"Siang bu, apa yang ibu rasakan?"

"Kepala saya pusing dok, lemas juga kayak nggak bertulang"

Dokter didepanku tertawa," itu gejala biasa bu,tadi ibu pingsan di ruang tunggu", iya,aku tau makanya tanpa antri aku sudah diperiksa duluan.

"setelah kami periksa ternyata ibu hamil dan kandungan ibu berumur 2 Minggu masih sangat rentan jadi harus hati-hati dan menjaga asupan nutrisi ibu dan buah hati."

Lidahku keluh bahkan untuk sekedar membuka mulutku aku tidak bisa, otakku mendadak berhenti berfungsi. Aku tidak salah dengarkan. Aku hamil?

"Ha...?"

"Selamat ibu hamil, usia janin sudah memasuki Minggu ke dua "

aku tidak bisa membendung tangis bahagiaku mendengar kabar dari dokter, kuraba perutku yang telah terisi buah cintaku dan mas sean MasyaAllah sungguh engkau maha pemurah.Kebahagiaanku lengkap, harapan keluarga kecil kami akan segera terwujud secepat ini. aku yakin Mas Sean akan sangat bahagia sepertiku, aku jadi tidak sabar memberitaunya.

"Terima kasih dok, terima kasih,!"

Hanya itu yang mampu kuucapkan,selagi tanganku tidak berhenti mengelus perutku. Tumbuh dengan sehat yaa nak , kami menunggumu.

"Keluarga ibu mana?"

"saya datang sendiri dok"

"loh! tapi tadi ada yang menanyakan kondisi ibu, katanya kerabat ibu "

awalnya aku bingung siapa yang dokter maksud tapi aku teringat jika ada pak maman yang bersamaku, meski beliau menunggu di mobil bisa saja karna lama menunggu jadi pak maman menyusulku.

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang