Bagian 27

4.5K 167 4
                                    

Mereka semua bersuka cita menikmati acara makan malam ini, dimana chef dari hotel berbintang didatangkan langsung oleh Samy untuk menghidangkan makanan special buat mereka semua. Bukan hanya dinner bersama, tapi sehabis salat maghrib tadi para anak panti juga melakukan pengajian dan doa bersama untuk pernikahan sean dan khanza juga kebaikan sahabat beserta keluarga.

"Kak aku mau cobain bakar sendiri dong,boleh yah?"

"memangnya kamu bisa?" tanya Khanza yang kurang yakin dengan permintaan Nisa .

"Satria juga mau kak hehe"seru satria.

"Panas loh itu, keliatannya aja gampang tapi susah, butuh keahlian kalau bakar daging dek"kata atayah menambahkan.

"udah nggak apa-apa kalau kalian memang mau cobain, minta chef-nya supaya diajarin, tapi kalian hati-hati yah"ucap samy membawa angin segar bagi ke dua anak remaja itu.

"Siap! makasih ya om Samy,"

Meja panjang yang khusus untuk anak-anak dan para bunda telah terisi dengan berbagai hidangan yang siap disantap, begitu pula meja bundar untuk Sean cs beserta keluarga, tidak lupa Adit yang masih setia bergabung dengan mereka.

Tadi sore Obrolan seputar Adit terhenti ketika Khanza datang menghampiri Sean, dan tak lama Adit pun ikut bergabung. Kabar baiknya Sean tidak lagi memandang Adit bagai musuh bebuyutan tapi tidak juga sebagai kawan. dia cuma menerima kehadiran adit disekitar khanza dan juga mereka sepakat untuk bicara tidak terlalu formal agar menghilangkan kesan kaku karna saat ini mereka ingin bersenang-senang sebagai kawan.

"Sayang kamu makan juga dong, sambil suapin Fathur"

"nggak apa-apa mas, tunggu Fathur kenyang dulu"

"buka mulutnya biar aku suapin!" titah Sean yang sudah mengarahkan sendoknya ke mulut Khanza.

"Mas"bisik Khanza dengan mata melirik yang lain.

Khanza malu jika harus bersikap mesra dengan Sean dihadapan orang lain. meski sahabat sean terlihat sibuk sendiri dengan makanan masing-masing. Tapi Khanza yakin mereka hanya pura-pura tidak peduli.

"nggak apa-apa sayang, buka mulutnya!" ucap sean tidak ingin dibantah.

Akhirnya Khanza makan dengan disuapi oleh Sean dan Khanza menyuapi Fathur, Mereka tidak sadar kalau orang-orang dimeja menahan tawa geli melihat keromantisan mereka. Para sahabat bersyukur sean kini bertemu dengan wanita yang insyaAllah tepat untuk mendapinginya hingga akhir dan memberi cinta yang tulus.

Bagaimanapun semua sahabatnya tau,Sean tidak seberuntung mereka yang memiliki keluarga harmonis dengan orang tua yang begitu penyayang. Jadi mereka berharap khanza bisa memberi sean keluarga bahagia yang telah hilang dari hidup sahabatnya itu. berbeda dengan adit ketika menyaksikan kemesraan pengantin baru itu, ia sibuk menguji hatinya dengan mencari rasa sakit di hati melihat kemesraan wanita yang dicintainya tapi aneh bukan sakit atau sedih, adit justru merasa apa yang sekarang di depan matanya udah benar dan ia ikut bahagia melihat kebahagiaan khanza saat ini.

"Apa aku udah ikhlas atau memang selama ini yang kurasa bukan cinta, lalu apa?"Pikir Adit.

"Mam Fathur kenyang"

Huuaaaa.....huaaa mommy

Tangisan nyaring Elisa membuat orang tuanya terkejut dan buru-buru  menghampirinya. Anak itu terjatuh karna berlari ingin menghampiri orang tuanya.

"Adik kenapa Al kok bisa jatuh?"

"El lari mom, trus jatuh"jawab Al saudara kembar El.

"Ehm it's ok baby, mommy here cup..cup" ataya segera menggendong Elisa.

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang