Sean dan Khanza sudah berbaikan,masalah kemarin dijadikan pelajaran dan sekarang mereka back to bucin, diperparah dengan Sean yang menjelma menjadi pria yang saaangat posesif. apalagi semenjak Sean tidak sengaja bertemu papa sheril saat mengantar fathur ke sekolah. Dan sangat terpaksa sean mengakui jika rifalnya ternyata tampan dengan wajah khas kebaratan,Michele ratore mendengar namanya saja kita sudah tau jika duda satu anak itu orang asing. Sean yang merasa jika kehadiran pria itu merupakan ancaman baginya berusaha extra menjaga dan menjauhkan khanza dari bibit pebinor.
"By.. Sheril itu murid pindahan dari inggris,baru sebulan mereka disini. Jadi waktu kami ketemu pak Michele belum tau kalau aku udah nikah,fathur aja dikira adikku" jelas khanza.
Khanza buru-buru menjelaskan ke suaminya saat melihat pergerakan Sean yang ingin menghampiri michele yang saat itu ingin melepas anaknya masuk sekolah.
"Pokoknya mulai sekarang kamu tidak perlu ikut mengantar fathur, karna aku sendiri yang akan mengantar jemputnya,Titik?!" Final Sean.
***
Hari ini rencananya khanza akan belanja untuk kebutuhan acara kecil-kecilannya besok, dimana memang setiap setahun sekali ia mengadakan syukuran di panti bersama anak-anak disana untuk merayakan hari kelahirannya dan besok tepatnya istri dari sean itu genap 25 tahun. untuk tahun ini Khanza akan membuat olahan makanan khas dari kota daeng yaitu coto makassar, yang sebenarnya merupakan request dari suaminya. saat baru bangun tadi Sean tiba-tiba minta dimasakkan makanan itu,tapi karna belum tau bahan dan cara memasaknya jadi Khanza tidak bisa langsung membuatnya, tapi saat itu juga khanza kepikiran kenapa nggak sekalian menikmatinya di panti bersama anak-anak, dan syukurnya sean setuju walau harus menunggu sampai besok selagi Khanza menyiapkan bahan dan belajar mengolah makanan berkuah itu.
Saat sedang fokus memilah buah-buahan segar,Khanza terkejut saat berpapasan dengan ibu mertuanya. Dari raut arini kelihatannya juga sama tidak menduga bisa bertemu khanza di supermarket. Khanza yang sudah mendekat ragu-ragu ingin menyalimi arini,namun siapa sangka mertuanya itu menyodorkan tangannya dengan sukarela! meski ogah-ogahan dan hanya bertahan kurang dari 3 detik, itu lebih baik daripada dikacangin seperti biasa apalagi ini di tempat umum.
"Assalamualaikum mah,kabar mama bagaimana?"sapa khanza ramah meski arini terlihat enggan berada di dekatnya.
"Saya mau bicara sesuatu sama kamu,ikut saya!"
meski bingung sekaligus was-was dengan ajakan yang tiba-tiba dari mertuanya,karna mengingat terakhir kali ia menerima ajakan yang sama mendadaknya itu tidak berakhir dengan baik bahkan sampai membuatnya trauma. tapi khanza tetap mengangguk dan mengikutinya, meski dalam hati bertanya-tanya apa gerangan yang ingin dibicarakan oleh Arini, dan hanya ada satu topic yang sangat memungkinkan yaitu prihal cucu. dimana beberapa tahun belakangan ini Khanza sering diteror cucu oleh mertuanya sampai menuduh mandul karna belum juga hamil.
Setelah membayar belanjaannya, khanza mengikuti Arini yang ternyata membawanya ke sebuah kafe terdekat. syukurnya kafe itu sepi,jadi kemungkinan untuk dipermalukan lagi kecil,pikir khanza yang akhirnya bisa bernafas lega. Sudah beberapa menit mereka duduk dalam diam,bahkan setelah pelayan pergi membawa pesanan mereka Arini tidak kunjung berbicara selain menatap khanza lekat yang membuat menantunya itu tidak nyaman.
"Apa kamu belum isi juga?" tanyanya to the point.
meski sudah memperkirakan apa yang akan dibahas oleh Arini,tetap saja membuat Khanza terkejut sekaligus bersalah,karna belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan untuk mertuanya,jadi dengan raut menyesal khanza menggeleng pelan disusul permohonan maafnya.
"Saya dan suami sudah tua jadi kami sangat menginginkan cucu, apalagi saya yang membutuhkan anak Sean untuk menguatkan posisinya"
Khanza bingung dengan posisi apa yang dimaksud mertuanya itu. Apakah anaknya nanti hanya ingin dijadikan alat atau tameng?, "Maksud mama apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/257103914-288-k501209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta untuk khanza
General Fictionmaafkan aku karna aku tidak sekuat itu. cinta yang membuatku tidak kuat untuk membagimu . walaupun Tuhanku menjanjikan surga untuk perempuan yang ikhlas di madu. *** seorang pria yang tak lain adalah Sean, duduk bersimpuh dihadapan istrinya dengan t...