Bagian 38

3.7K 218 6
                                    

Sean POV
3 years later

sudah Hampir 4 tahun usia pernikahanku dengan Khanza, kami menjalani biduk rumah tangga seperti kebanyakan orang, ada pahit,manis,asin dalam perjalanan kami selama ini. 3 tahun terakhir begitu banyak yang kita lalui salah satunya cobaan lewat mamaku, yang terus merongrong kami memberinya cucu, dimana Tuhan memang belum percayakan kami hingga saat ini. Tapi seperti kataku dulu hal itu sama sekali tidak membuat cintaku ke Khanza berkurang sedikitpun,justru aku semakin takut kehilangan dirinya. Kadang kita juga sering berbeda pendapat tentang kebaikan anak kami fathur dan Alhamdulillah kami selalu bisa mendapatkan jalan tengah dan menyelesaikannya dengan baik. Tapi dari semua cobaan yang kita lalui hanya satu yang membuat kami kadang saling menyakiti yaitu cemburu.

aku sama sekali tidak masalah dengan sifat alamia wanita yang satu itu, karna cemburu adalah tanda jika pasangan kita memang mencintai kita, bukan hanya khanza aku pun sering cemburu apalagi saat melihat Khanza ditatap lebih dari 3 detik dari pria lain, aku akan berakhir ngambek dan akan luluh saat Khanza membujukku. Cemburu itu manusiawi,bisa terjadi dengan siapa saja. Tapi beda dengan istriku yang cemburunya hanya dengan satu wanita, yang menurutku tidak pantas dia cemburui. dia Maura ratulini wanita yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri bahkan sejak sebelum aku mengenal istriku .

Saat Khanza cemburu dengan Maura dia akan memilih mendiamiku walau dia tetap melayaniku menyiapkan segala keperluanku,dari aku mau tidur hingga berangkat kerja, semuanya ia kerjakan dengan sangat baik tapi ya itu Diam!.Pertama kali istriku cemburu dengan Maura saat peresmian restoranku di makassar sampai saat ini aku tidak tau apa yang membuatnya cemburu, aku sangat ingat jika Khanza mendiamiku hingga 2 Minggu lamanya, bayangkan bagaimana frustasinya aku saat itu. yang setiap malam hanya disuguhi punggung,dan paginya sudah di tinggal dimana biasanya setiap bangun akan ada khanza di sampingku. Bagaimana pun usahaku memohon padanya, menyuruhnya bicara, atau memarahiku tapi tidak, hanya mata teduhnya itu yang terus memandangku dengan sorot kecewa. Khanza kembali berbicara padaku ketika dia pulang dari panti bersama Fathur, mungkin disana bunda memberinya nasehat hingga membuatnya luluh.

Selama menghadapi sifat cemburu Khanza selama ini,aku tidak pernah marah, protes, atau bahkan meninggikan suaraku. Aku selalu mengambil jalan mengalah lalu berusaha membujuknya dan meyakinkannya. jika gagal maka aku bujuk lagi sampai dia benar-benar memaafkanku.Tapi beda dengan kejadian tadi siang di restoran tepatnya di ruanganku, Untuk pertama kalinya aku meninggikan suaraku padanya. Aku berani bersumpah jika saat itu aku benar-benar tidak sengaja dan sungguh aku menyesal .

"Assalamualaikum kak hikss.."

aku terkejut saat Maura tiba-tiba datang keruanganku sambil menangis, tentu membuatku panik dan langsung menghampiri lalu menuntunnya ke sofa .

"Kenapa raa?"

"Mama papa mau cerai kak, kenapa mereka tega sama aku hiks..hiks.. kalau mereka pisah bagaimana denganku kak hikss"

Mendengar cerita maura membuatku tambah terkejut lagi, setauku memang keluarga Maura tidak beda jauh denganku, Tapi mendengar mereka ingin bercerai disaat usia yang tidak muda lagi bukankah itu jalan keluar yang tidak bijak, harusnya mereka menikmati masa tuanya dan fokus ke anak mereka yaitu maura. saat aku sibuk dengan pikiranku tiba-tiba Maura memelukku erat tanpa sempat kucegah. aku baru ingin mengurai pelukan maura saat Khanza dan atayah datang membuka pintu ruanganku dan melihat posisi kami yang sedang berpelukan jelas mengundang kesalahpahaman mereka.

"Sayang, ini nggak seperti yang kamu lihat. Maura hanya lagi sedih karna punya masalah, terus..dia.."

"Terus kalian berpelukan untuk menenangkannya? Dan melupakan jika kalian bukan muhrim? Kalau kamu lupa meski kamu mengatakan ke seluruh dunia pun wanita ini hanya adikmu itu tetap tidak akan mengubah fakta jika kalian tidak sedarah!"

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang