Bagian 28

4.3K 172 2
                                    

Khanza

waktu seakan cepat berlalu tidak terasa sudah sebulan aku menyandang status mulia yaitu menjadi istri seorang Muhammad Arseana aryamadi,pria yang memberiku kebahagiaan melebihi harapanku. aku sangat bersyukur setelah kejadian pahit di masa laluku bersama mama,Allah menggantinya dengan kebahagiaan yang melimpah bahkan tidak pernah terpikirkan olehku mendapatkan anak dan juga suami yang begitu menyayangiku.harta paling berharga yang aku miliki.

Aku yakin mama akan sangat bangga dan bahagia memiliki menantu yang begitu baik dan bertanggung jawab seperti mas Sean,pria yang masih terlelap disampingku dengan memelukku layaknya guling namun terasa hangat dan menyenangkan.

Melihatnya tertidur adalah kesenangan tersendiri buatku seperti saat ini. Untungnya hari ini weekend jadi kubiarkan mas sean tidur dengan puas.

"Morning sayang"

Sapaan pagi yang selalu menjadi rutinitasnya itu mengalun serak ditelingaku, bukan hanya itu tapi masih ada kebiasaan manis mas Sean yang sangat aku sukai. Seperti menciumku ketika ingin berpisah atau saat kita bertemu, itu adalah kegiatan wajib yang harus ia lakukan.

Setiap hari libur adalah hariku dan Fathur bersamanya. mas sean sengaja membuat jadwal dua hari full untuk bersama kami, tidak ada bahasan mengenai pekerjaan jika hari sabtu dan minggu bahkan mas sean sengaja mematikan ponsel yang khusus untuk ia pakai bekerja karna tidak ingin adanya gangguan apapun di hari quality time kami. Padahal katanya sebelum menikah mas sean tidak punya hari libur yang berarti setiap hari kerja.

"Morning to hubby" balasku setelah mencium dahinya, nah kalau ini kebiasaanku.

"Jam berapa sayang?"

"Setengah 6 lewat"jawabku.

Mas sean kembali mengeratkan pelukannya setelah menaikkan selimut yang melorot karna ia menggeliat,"Sayang" bisiknya sambil menciumi leherku yang kuyakini penuh dengan tanda cintanya.

"Hm"

"Sekali lagi yaa" sudah kuduga.

Kalian pasti tau apa yang dia maksud, dan fyi kami bahkan masih telanjang dibawah selimut setelah percintaan kami abis solat subuh . Aku bahkan takut kalau nanti mas Sean jadi bosan denganku sangking seringnya ia meniduriku.

"By semalam udah, tadi subuh juga katanya sekali tapi malah bablas sampai dua kali"

kucoba ingatkan barangkali pria ini lupa jika semalam suntuk kami bergelut di ranjang bahkan bukan hanya di sini setiap sudut kamar sepertinya sudah kami jelajahi dan beri tanda. Namun yang kutahu mas sean tidak pernah puas apalagi jika dia sudah meminta, seribu macam cara dan bujuk rayu ia keluarkan untuk mendapatkan apa yang ia mau. Tapi aku selalu berakhir dengan tidak bisa menolak jika ia sudah beraksi seperti ini.

"Ehm by" lenguhanku lolos karna ulahnya menciumku bak orang kelaparan.

"Sayang i love you"

"I love you to hubby"

Tok...

Tok..

"Mama...papaa..!?."

"By Fathur bangun!" ucapku panik. Dan langsung mendorong mas sean agar menyingkir dari tabuhku.

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang