Sean
Karna tidak tau makanan kesukaan khanza,akhirnya aku memilih membeli beberapa lauk olahan seafood. semoga saja dia suka dan tidak memiliki riwayat alergi. kalau tidak, aku bisa di black list jadi calon suami potensial, hm jangan sampai.aku segera kembali ke rumah sakit setelah pesananku selesai,takut khanza sudah kelaparan apalagi sudah jam makan malam.
Tanganku terhenti di udara saat ingin mengetuk pintu kamar rawat fathur ketika mendengar lantunan Al-quran dari khanza. demi Allah ini sangat merdu,aku bahkan merinding mendengarnya sampai-sampai mataku basah. masyaAllah sungguh beruntung laki-laki yang mendapatkannya kelak dan semoga orang itu aku. harapan itu bukan sekedar omongan semata, karna aku benar-benar akan berusaha mewujudkannya. tapi sebelum itu ada yang lebih penting saat ini,yaitu mengenyangkan perut khanza.
"assalamu alaikum calon istri! " jelas kata terakhir itu hanya dalam hati.
"waalaikum salam mas"
Khanza menghampiriku lalu membantu membawa kantong makanan yang kubawa oh! jangan lupakan senyuman manisnya yang setia tersungging. percayalah, aku bahkan rela jadi kurir makanannya setiap saat kalau tau aku akan mendapatkan bayaran yang begitu fantastik.
"mas makanannya nggak kebanyakan?" tanya khanza tanpa mengalihkan perhatiannya dari makanan yang kubawa.
"maaf zaa, aku lupa tanya makanan kesukaan kamu. pas disana baru ingat, jadinya aku beli banyak supaya kamu bisa milih"jelasku sembari mengusap tengkuk. gerakan refleks kalau lagi salting.
"ya ampun mas! harusnya aku yang minta maaf karna sudah merepotkan"sesal khanza.
"kenapa jadi maaf-maafan begini hehe. nggak apa-apa zaa,aku sama sekali tidak kerepotan sungguh! tapi lain kali kalau aku mau beliin kamu makanan aku mesti tanya dulu"
"aku suka seafood mas"saut khanza cepat.
Mendengar itu serasa ada angin segar menerpa wajahku menjalar hingga ke seluruh tubuh. apalagi pas lagi-lagi disenyumin beh,rasanya ah mantab!. karna ternyata makanan acak yang aku pilih sudah tepat. sungguh kebetulan yang membahagiakan,seakan semesta pun ikut mendukung. aku jadi makin yakin kalau kami berjodoh,buktinya selera kami sama. Aamiin!?.
"coba deh kamu buka" suruhku lembut.
wajah khanza seketika berbinar melihat isi box makanan kami. disitu ada rasa bangga tersendiri karna berhasil menyenangkan wanita yang aku cintai, walaupun terkesan biasa tapi bagiku itu istimewa.
"masyaAllah mas! sekali lagi makasih"seru khanza senang.
Detik itu juga khanza menyiapkan makanan untuk makan malam kami. berada di situasi seperti ini membuatku senyum-senyum sendiri. bayangan khanza yang sibuk memasak lalu menyiapkan makanan untukku dengan keributan dimeja makan karna ulah fathur yang menjaili adiknya atau mereka sedang merebutkan sesuatu_
"mari mas. makanannya sudah siap"
lamunan keluarga harmonis langsung bubar jalan karna panggilan khanza. namun senyumku seketika mengembang saat melihatnya menungguku menghampirinya layaknya ehm istri.kami makan dilantai yang hanya dialasi dengan karpet. kamar fathur bukan kamar VIP jadi agak sempit,apalagi dalam ruangan ada dua ranjang untuk pasien, tapi Alhamdulillah-nya saat ini fathur cuma sendiri jadi kita bisa leluasa tanpa harus berbagi kamar. aku sudah menawari khanza bahkan sedikit memaksa untuk memindahkan fathur di kamar yang jauh lebih baik.tapi seperti yang kuduga, khanza menolak dengan tegas saudara-saudara! alasannya karna fathur tidak lama berada di rumah sakit jadilah aku yang mengalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta untuk khanza
General Fictionmaafkan aku karna aku tidak sekuat itu. cinta yang membuatku tidak kuat untuk membagimu . walaupun Tuhanku menjanjikan surga untuk perempuan yang ikhlas di madu. *** seorang pria yang tak lain adalah Sean, duduk bersimpuh dihadapan istrinya dengan t...