Bagian 43

5.7K 245 3
                                    

Tidak terasa Seminggu telah berlalu dimana Khanza melihat suaminya terbangun diranjang dengan wanita lain,Tapi belum juga menemukan titik terang untuk kelanjutan hubungan mereka. Khanza masih menolak Sean yang setiap hari ke panti,meski sudah mendapatkan ultimatum dari bunda ramlah agar memberi waktu bagi khanza berpikir, namun Sean seakan tidak mendengar karna baginya menunda menjelaskan hanya akan membuat peluang besar bagi kehancuran rumah tangganya.

Hanya ada satu kata yang mungkin tepat menggambarkan kondisi sean saat ini hancur. Entah dari segi fisik,penampilan apalagi hatinya beh! Kacau. baju yang kusut sekusut wajahnya pun menjadi style seorang Arseana sekarang,dimana biasanya pria itu jauh dari kata berantakan berkat sentuhan istrinya dari kepala hingga ujung kaki. Belum lagi kondisinya yang sama mengenaskan,wajah yang tirus,bibir kering, mata yang cekung dengan lingkaran hitam di bawah matanya,serta badan yang agak kurus mencerminkan penampakan sean saat ini. bahkan sejak di tinggal khanza sudah dua kali sean harus diinfus sebagai ganti nutrisi karna dirinya yang tidak mau makan,sama sekali!?.

kondisinya diperparah karna tidak lagi mendapatkan tidur yang cukup,dalam sehari sean bisa tidur paling lama 3 jam, dan saat selesai salat subuh dia akan segera meluncur ke panti untuk kembali menggiba ke khanza agar diberi 1 kesempatan untuk menjelaskan. Syukurnya Bunda Ramlah dan Bunda Rita selalu menerima Sean dengan baik, tidak ada yang berubah dari kedua wanita paruh baya itu. mereka hanya menyayangkan kondisi sean sekarang tapi tidak bisa membantu apa-apa selain doa dan membantu membujuk khanza.

Sedangkan khanza, juga tidak jauh berbeda dari Sean. bedanya dia tetap memastikan asupan nutrisinya terjaga. Meski tidak memiliki nafsu makan tapi dia tidak mungkin egois, karna ada nyawa di rahimnya yang harus dia beri makan. Yah good news-nya khanza hamil, penantian panjangnya dan sang suami telah berbuah manis. Ternyata masih ada kebahagiaan yang di dapatkannya setelah apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka.

Awalnya Khanza tidak tau, justru Mitha yang menyadari kalau Khanza sedang hamil. karna waktu di rumah Mitha, saat mereka ingin makan malam bersama, Khanza kembali memuntahkan makanannya dan hanya berhasil menelan sup ayam buatan Mitha. jadi istri Adit itu menyimpulkan sendiri sesuai dengan pengalamannya, jika khanza mungkin tengah hamil muda. Makanya di perjalan saat mengantar khanza pulang,ia menyuruh adit untuk singgah ke apotik untuk membeli testpack..

"Aku tidak tau dugaanku benar atau tidak, tapi untuk mengetahuinya lebih baik kamu cek, mba rasa kamu hamil dan kalau benar mungkin itu jawaban dari Tuhan untuk hubunganmu dan Sean dek"

saat itu Khanza hanya diam membeku,menatap kosong bungkusan testpack yang diberikan mitha padanya. hatinya yang saat itu gersang bagai disiram air dingin mendengar penuturan Mitha. Tidak mau menunggu sampai besok yang katanya lebih afdol jika di tes saat pagi hari,khanza langsung mencoba semua alat tes itu saat sampai di panti yang berjumlah lima buah!, Dan kesemua alat itu hanya satu yang menunjukkan Negatif yang berarti kemungkinan besar ia hamil.sampai sekarang, hanya dirinya yang tau kepastian kehamilannya. Khanza belum memberitau Mitha selaku yang menyadari kejanggalannya dari awal, Bahkan bunda dipanti belum ada yang tau kabar bahagia itu.

Dia berencana ingin memberi tau suaminya terlebih dahulu, tapi setelah mereka berbicara nanti. Setelah seminggu saling menyiksa diri, akhirnya Khanza memutuskan untuk menemui suaminya dirumah mereka,Karna hari ini Sean tidak datang ke panti untuk pertama kalinya. bukan karna Sean telah menyerah,tidak sama sekali. Tapi tubuhnya lah yang sudah tidak kuat mengimbangi semangat juangnya mendatangi khanza, Sehingga Sean harus merelakan dirinya kembali diinfus dirumah.

***

"Kamu mau kemana nak?"

"Ehm aku mau menemui mas Sean Bun"

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang