Bagian 34

3.5K 191 2
                                        

Khanza POV

Mendung dihatiku belum hilang malah makin pekat, sudah 2 Minggu sejak kedatangan mas sean dengan segala penjelasannya. hari itu seakan Allah ingin melihat kekuatan hati dan imanku, setelah Anak kami kembali ke pangkuanNya, aku kemudian mendapati suamiku lebih memilih mendatangi wanita lain yang telah merenggut kebahagiaan kami. Tidak cukup dengan kunjungannya ke wanita yang katanya dia anggap adik itu, lagi-lagi mereka menambah rasa sakitku dengan memperdengarkan kemesraan mereka membuatku teringat dengan cerita maura tentang kebersamaanya dengan mas Sean saat liburan. lidahku bahkan sudah tidak ingin memanggilnya dengan embel-embel mba.

Meski mas Sean tidak tau apa yang terjadi tetap saja aku sakit hati melihatnya bersama dengan seorang pembunuh darah dagingnya sendiri. Mungkin aku terdengar  seudzon, karna menuduh tanpa ada bukti Tapi  Aku juga punya hati dan akal. hatiku meyakini kalau wanita itulah dalang dari semua ini, akalku bahkan terus mencari bagaimana racun itu ada di teh ku. Semuanya serba mendadak dan terlihat terencana, tapi jika Maura yang melakukannya bagaimana bisa, sedangkan dia bahkan tidak tau aku hamil kecuali kalau aku yang Memang berniat ia bunuh, tapi kata dokter kadar racun dalam tehku meski banyak tidak kuat untuk membunuhku lalu_

Cup

Kecupan singkat mendarat dipipiku, menyadarkanku dari lamunan yang dipenuhi segala pradugaku,Pelukan hangat yang masih sama, tapi kenapa tidak bisa lagi mengobati hatiku yang keutuhannya bahkan sudah kupertanyakan .

"aku cari kamu dari tadi sayang" bisiknya

Aku Diam, memilih menikmati pelukannya yang membantuku menghalau angin malam. saat ini aku memang ditaman belakang, tepatnya rumah kaca bibi. tempat yang menjadi favoritku belakangan ini untuk menghindari mas sean sekaligus merenungi semua yang terjadi.

"Masuk yuk disini dingin, nanti kamu sakit sayang"

aku hanya mengangguk dan sebelum kami keluar dari rumah kaca, mas Sean memasangkan selimut kecil ke tubuhku kemudian mendekapku dari samping sambil berjalan pelan meninggalkan tempat yang entah sudah berapa lama aku disana sampai-sampai mas sean harus menyusulku.

"I love you sayang" bisiknya tepat didepan wajahku saat dia membaringkanku di tempat tidur.

Sampai saat ini aku belum melayaninya untuk kebutuhan biologis, tapi untuk urusan yang lain aku masih menunaikan kewajibanku. dasarnya memang suamiku yang pengertian, melihat sikapku yang berubah dan tau aku tidak baik-baik saja, mas Sean tidak pernah memintaku melayaninya,padahal aku tau dia tersiksa. Oh Allah maafkan hamba,terkutuk lah aku...

"I love you more hubby" balasku lalu mencium bibirnya yang disambut baik oleh suamiku,kami berciuman menyalurkan segala keresahan diantara kami, tapi hanya sebatas itu.

"Good night sayang, aku akan selalu ada untukmu" ucapnya pelan, setelah ciuman kami terurai. Mas sean kumudian membawaku dalam dekapannya, kami akan berpelukan seperti ini sampai tertidur.

Aku sudah mengatakan padanya kalau aku sudah memaafkannya dan percaya padanya . Untuk meyakinkanku mas Sean menelpon Rio menyuruhnya menjelaskan apa yang terjadi saat mas Sean di rumah sakit. tapi kenapa diriku yang dulu sulit kembali, aku seperti tenggelam dalam lukaku sendiri yang membuatku lebih banyak diam, meladeni mas sean hanya sewajarnya. tidak ada lagi canda diantara kami, tidak! Mungkin lebih tepatnya aku yang tidak ingin.

Mas Sean tetap menjadi suami penyayang, suami yang peduli, dan suami yang mencintaiku. pokonya tidak ada yang berubah di dirinya, justru suamiku makin lengket denganku. Dalam seminggu bahkan hanya 3 atau 4 kali mas sean ke resto,untuk mengecek pekerjaannya, itupun Cuma sebentar karna saat jam makan siang suamiku itu sudah pulang. Saat aku tanya kenapa cepat pulang? Atau kenapa nggak ke resto? Mas sean akan punya banyak alasan dan jawaban yang dibuat-buat. Jadi aku membiarkannya saja karna aku tau alasan yang sebenarnya karna mas sean tidak ingin meninggalkanku terlalu lama melihat keadaanku  yang tidak baik-baik saja.

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang