Bagian 6

4.4K 251 0
                                        

Khanza

Tidak biasa-nya kak adit ingin ditemani meeting. awalnya aku kira kehadiranku memang dibutuhkan,tapi sampai meeting selesai aku sama sekali tidak melakukan apapun. saat aku tanya keperluanku disini, kak adit hanya mengedikkan bahu dan bilang kamu kan staf di resto,jadi kamu perlu tau beberapa orang penting termasuk orang-orang yang tadi kita temui. walau alasannya belum memuaskanku tapi sebagai bawahan aku memilih manut saja.

aku bekerja di restoran milik kak adit sebagai kasir yang mengurus pembukuan restorannya. Semenjak lulus sekolah menengah atas aku mulai bekerja disana,langsung dipercayakan mengisi posisi kasir, padahal aku belum punya pengalaman dan masih banyak yang lebih pantas untuk itu. Jadi aku berusaha bekerja dengan baik agar tidak mengecewakan apalagi merusak kepercayaannya.

Aku mengenal kak adit sudah cukup lama dan setiap mengingat awal pertemuan kami,aku tidak pernah tidak tersenyum seperti saat ini.

Hari sudah menjelang malam,sebagian orang memilih tinggal di rumah untuk menunggu adzan maghrib yang sebentar lagi berkumandang.lain halnya dengan gadis berseragam putih abu-abu yang masih duduk di bangku taman dengan wajah yang terlihat letih dan lelah. Jilbabnya pun sudah beralih fungsi untuk menyeka peluh yang membasahi wajah cantiknya dengan tangan bekerja memijit betisnya. dia seperti abis melakukan pekerjaan yang menguras banyak tenaga.

Sesekali gadis itu bersenandung lalu tertawa saat lupa dengan lirik yang ia nyanyikan,membuat seseorang yang sedaritadi memperhatikannya tertawa geli. tidak lama,gadis bernama Khanza az Zahra itu membuka sebungkus roti kecil yang mungkin seharga dua ribuan lengkap dengan air gelas.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Mendengar azan maghrib telah berkumandang,khanza menarik senyum lebar hingga membuat lesung pipitnya terlihat jelas dan itu sangat manis.senyum bahagia khanza pun menular ke seorang pria yang sedaritadi memperhatikannya.

dengan wajah berbinar khanza membuka roti,seakan apa yang akan ia nikmati adalah makanan terlezat. tidak lupa ia membaca doa sebelum menyantap makanan buka puasanya.Yah khanza sedang berpuasa sunnah amalan yang rutin ia lakukan .

Namun saat ingin menyuapkan roti ke dalam mulutnya,khanza dikejutkan dengan seekor kucing yang terus mengeong di bawah kakinya. khanza pun segera mengambil lalu mendudukkan kucing malang itu di dedekatnya.

"Kamu lapar ya. tapi aku cuma punya roti ini,kamu mau?"

Kucing yang seakan mengerti hanya terus mengeong lemah.tanpa menunggu lama khanza segera mencabik cabik separoh rotinya untuk diberikan pada si kucing orange.

"nih kamu makan yah!"ucap khanza, setelah meletakkan roti di hadapan kucing.

Melihat kucing itu sudah menikmati rotinya,khanza pun ikut melahap roti yang bahkan tidak mampu mengganjal perut,jadi tidak butuh waktu lama untuk menghabiskannya.

"semoga makanannya bisa mengenyangkan kamu ya push"katanya setelah memberi minum pada kucing.

"pussh,aku pulang dulu ya,mau salat maghrib.bunda pasti sudah khawatir aku belum pulang"

Khanza berdiri setelah membersihkan bekas makannya,bersiap untuk meninggalkan tempatnya"besok aku akan kesini lagi,semoga kita bisa bertemu"ucap khanza sambil mengelus kepala si kucing sebelum benar-benar pergi.

pria yang sedaritadi memperhatikan apa yang dilakukan khanza segera merogoh kantong celananya mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

"kirim orang bengkel ke jalan kenanga pas dekat taman.mobil gue mogok"ucapnya to the point,sesaat panggilannya diterima.

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang