Bagian 23

3K 184 0
                                    

Sean

Alhamdulillah acara kami berjalan dengan sangat lancar dan kebanyakan tamu juga sudah pulang. tinggal para sahabatku serta keluarga panti. Kami tinggal ber'empat karna Atayah terpaksa balik duluan dengan sopir karena anak-anaknya udah rewel ingin tidur. Si kembar sepanjang acara memang keasyikan bermain dengan Fathur dan salsa mungkin itu yang membuat anak-anak pada kelelahan apalagi memang sudah jam tidur mereka.

Kami memilih duduk lesehan di dalam panti dengan minuman masing-masing dan juga beberapa kue menemani kami mengobrol.

"Bagaimana bro butuh obat nggak?"

Sampai sekarang aku masih heran, kenapa orang spesies kayak Ardi bisa jadi pengusaha sukses dan yang lebih mencengangkan dia bisa jadi sahabat kami. Sikap tengilnya itu sama sekali tidak mencerminkan seorang pengusaha yang namanya sudah mentereng. Kalau orang yang tidak mengenalnya pasti merasa dibohongi saat kita mengatakan Ardi adalah salah satu pengusaha tersohor di negri tercinta ini.

"Tanpa obat gue bisa tahan berjam-jam pea!"ucapku sewot.

"Siapa tau lo mau berguru sama gue yang lebih pengalaman"tambah samy.

"Asem lo pada, mending kalian pulang deh! gue tau kenapa kalian nahan gue disini"

mereka memang sedang ngerjain aku, sudah ketebak sih karna itu juga yang pernah kami lakuin ketika samy menikah. dan kini giliran aku yang disiksa, apalagi mereka tau kalau sedari tadi aku udah ingin nyusulin Khanza yang masuk duluan karna Fathur ingin tidur. Tapi mereka dengan teganya menahanku disini padahal aku sungguh lelah. Jadi kepikiran andai kami melakukan resepsi besar-besaran mungkin capek yang sekarang bisa berkali kali lipat rasanya.

"Bilang aja lo udah nggak tahan pengen diklenongin Khanza"ejek Rio dengan wajah kalemnya yang sangat mengundang untuk ditampol.

"Emang iya,makanya kalian berdua buruan nikah juga. biar bisa rasain apa yang gue dan Samy rasain punya bini"

"Kalau gue sih memang masih belum ketemu yang klop gitu, tapi kayaknya sahabat kita ini masih menunggu kepekaan seseorang"

ucapan Ardi membuatku bingung, dari yang kutangkap rio sepertinya punya kecengan tapi siapa? Karna terakhir aku tau Rio pacaran yang benar-benar pacaran itu waktu SMP kelas 3, tapi mereka terpaksa pisah karna si ceweknya itu mau pindah ke Swiss . dan kita semua tau jika rio ini termasuk orang gagal move on meski dia selalu menyangkalnya. buktinya sejak mereka putus rio tidak pernah mau menjalin relationship apapun. Tapi pernah sekali dikabarkan dekat dengan salah satu penyanyi terkenal yang merupakan kliennya, tapi kabar itu perlahan hilang tanpa adanya klarifikasi dari mereka, belakangan aku tau jika si rio ini ternyata cuma php-in anak orang, itupun aku tau dari bocoran ardi.

"lo nggak usah ngiring orang ber'opini yang bukan-bukan!, gue balik duluan bro, kalian juga mending balik. kasian sean butuh istirahat. by the way sekali lagi selamat buat lo"

justru sikapnya rio sekarang yang terkesan menghindar membuatku berasumsi yang tidak-tidak, dari gelagatnya nih anak sepertinya memang menyembunyikan sesuatu. Tapi meski kami sahabat aku juga tidak bisa memaksa rio untuk cerita. Jadi aku menahan diri untuk tidak mengorek hal pribadi rio.

Aku mengangguk sembari membalas pelukan singkatnya dan membiarkan ia pergi. Rio memang agak kalem diantara kami, sekaligus paling dewasa dan bijak karna pembawaannya yang tenang khas pengacara, jadi enak kalau curhat atau minta solusi dengannya, apalagi rio yang bisa dibilang normal diantara yang lain.

"lo nggak usah mikirin omongan si Ardi, tau sendiri kan setiap omongannya nggak jelas ke halalannya"

aku hanya tersenyum kecil menanggapi samy, lalu menandaskan minumanku yang tinggal sedikit. Kulirik jam yang sudah hampir pukul 12 malam dan orang-orang ini sepertinya belum berniat pulang meski udah diusir oleh rio. Bangke memang!

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang