Bagian 49

6.6K 254 4
                                        

Khanza

MasyaAllah tabarakallah .. hanya itu yang senantiasa kulirihkan ketika melihat suasana yang tercipta saat ini, hanya ada canda tawa dihalaman rumah kami. Walau sudah tidak seramai tadi siang yang lengkap dengan anak-anak panti dan tamu undangan,sekarang tinggal para sahabat mas sean yang kini juga menjadi sahabatku. Rumah yang kumaksud disini adalah rumah pribadiku dan mas sean,but first thing first aku ingin menjelaskan sebab kenapa ada keramaian di rumah kami,itu karena mas sean membuat acara syukuran 7 bulananku yang mana aku sebagai ibunya tidak tau sama sekali.

jadi setelah 5 hari mas Sean menghabiskan waktu denganku dan Fathur di vila, tiba-tiba dia menyuruh kami untuk bersiap pulang, karena katanya ada kejutan yang menungguku dan Fathur. dengan sejuta tanya dibenakku aku Manut saja dan membereskan segala barang-barang kami, lebih tepatnya sih cuma mas Sean dan Fathur yang bekerja, karena aku Cuma mengarahkan mereka sangking dilarangnya menyentuh apapun.

Dan besoknya sebelum kami pulang, Tante Desi dan om Atmaja datang ke vila. Mereka sama sekali tidak terkejut melihat kehadiran mas sean. justru tante desi malah tertawa dan menggoda mas Sean karna butuh waktu lama menemukanku. Selain itu beliau juga memberi petuah pada kami agar kejadian di masa lalu tidak terulang kembali. Aku benar-benar beruntung bertemu dan kenal dengan tante desi yang begitu baik padaku selama ini,aku bahkan tidak bisa membalasnya sampai kapan pun selain doa yang kupanjangkan untuknya dan keluarga. begitupula dengan mas sean yang tak henti-hentinya berterima kasih pada mereka.

Jadi waktu aku membereskan pakaianku ketika ingin pergi,tidak sengaja kartu nama tante desi terjatuh entah darimana. Dan tanpa berpikir panjang aku menghubungi beliau untuk meminta tolong agar membantuku pergi dan bersembunyi dari maura bahkan dari semua orang,karena saat itu aku diliputi kecemasan dan ketakutan. jadi menurutku sembunyi dari orang yang mengenalku lebih baik,karna semakin sedikit yang tau aku hamil,semakin aman untukku dan anakku.

Kami kemudian pamit pulang,singkat cerita kami sampai di rumah yang ternyata rumah mertuaku! aku sungguh syok sampai memaksa mas Sean untuk putar balik agar mengantar kami pulang, tapi mas Sean hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun apalagi menurutiku. Jadi mau tidak mau aku pun ikut masuk seraya berdoa agar tidak terjadi apa-apa nantinya.

Tapi sepanjang jalan menyusuri rumah megah orang tua mas sean,aku juga melihat ada banyak orang yang tengah bekerja mendekor rumah yang sepertinya akan ada acara besar. Membuatku langsung berfikir macam-macam, termasuk apakah ini acara pernikahan mas Sean dan maura?, dan mas Sean tega menjebakku kesini. Ya serandom itu pikiran negatif yang memenuhi otakku saat itu.

Dengan santai mas Sean merengkuhku dari samping tanpa menghilangkan senyum bahagia? diwajahnya yang begitu kontras denganku, aku yakin wajahku sudah pucat,dan tubuhku juga bergetar sampai perutku rasanya kram. Saat sampai diruang keluarga dimana ada kedua mertuaku dan juga dua orang wanita sedang berbincang serius,mas sean langsung memanggil mereka tanpa lebih dulu menanyakan kesiapanku. dadaku seakan sudah pecah sangking kuatnya berdetak, apalagi ketika mereka berdiri dan menghampiriku! disitu aku ingin pingsan saja daripada kembali menghadapi amukan mereka.

Sangking takut dan sibuk dengan pikiranku sendiri, aku tidak sadar bahwa mama Arini sudah ada didekatku dan langsung memelukku?!, bukan hanya itu, beliau juga tiba-tiba menangis sejadi-jadinya. andaikan bukan papa mertuaku yang mengingatkan tentang kondisinya mungkin mama Arini terus menangis memelukku.

Maafkan Mama sayang, mama sudah jahat ke kalian.

Mama menyesal telah menghina kalian , mama benar benar menyesal hiks...

Mama bahkan selalu dihantui rasa bersalah hikss..

Tidak ada yang pantas untuk jadi menantu kami , kecuali kamu nak.

cinta untuk khanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang