Jam telah menunjukkan pukul 7 kurang 10 menit tapi Sean belum bangun, sedangkan Khanza dan Fathur bahkan udah mandi. Kini mereka bergabung dengan anak panti yang lain untuk sarapan bersama. Khanza sengaja belum membangunkan sean agar ia bisa tidur lebih lama.
"Kamu bangunin suami kamu dulu nak, terus ajak sarapan"
Titah bunda Ramlah setelah mengambil alih Fathur yang sedang makan coki-coki nya, Khanza manut lalu segera ke kamar berharap sean udah bangun tapi ternyata pria itu masih berleha-leha dalam mimpi dengan posisi telungkup seperti ketika khanza meninggalkannya. yang membuat khanza segan untuk mendekat karna sean tidur tanpa atasan. fyi Sean tidak kuat panas dan punya kebiasaan tidur bertelanjang dada. Apalagi dikamar Khanza hanya ada kipas angin yang tidak mempan bagi sean.
Khanza memilih membuka tirai jendela terlebih dahulu kemudian menyiapkan air hangat baru membangunkannya tapi Sean hanya menggeliat merubah posisi membelakangi jendela. Khanza menghela napas kasar karna tidak berhasil membangunkan sean dengan cara memanggilnya, ingin mendekat tapi ia juga masih malu berdekatan apalagi jika mengingat kejadian semalam. tuh kan wajahnya kembali memerah.
melihat tidak ada tanda-tanda sean akan bangun akhirnya khanza memberanikan diri mendekat untuk mengguncang tubuh suaminya.
"Mas bangun, kita ditungguin sarapan bareng bunda"ucap Khanza.
"Sebentar lagi bi, aku masih ngantuk"
khanza terkekeh melihat Sean yang sepertinya lupa jika dirinya telah menikah, sean yang merasa terusik dengan sinar matahari langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Mas,ini khanza"
1
2
3
4
Di detik ke empat Sean membuka selimutnya cepat dengan mata yang masih sulit terbuka, Setelah pandangannya udah jelas dan nyawanya telah terkumpul . Sean justru menarik Khanza agar duduk didekatnya dan dengan gerakan cepat ia meletakkan kepalanya dipaha khanza, yang membuat siempunya terkejut karna aksi tidak terduganya itu.
"Sayang begini dulu ya sebentar"pinta Sean dengan suara serak khas bangun tidur. sexy kan Bun!.
khanza yang tadinya terkejut perlahan mulai menguasai diri, dengan ragu Khanza melarikan tangannya ke rambut sean mengelusnya pelan yang justru membuat pria itu terbuai dan hampir kembali terlelap.
"Mas bangun ya, yang lain udah nungguin kita sarapan"
"Jam berapa sayang?" tanya Sean setelah berhasil mendudukkan dirinya.
"Udah jam 7 lewat mas" jawab Khanza. "Mas mandi gih udah Khanza siapin airnya"
Sean mengangguk seraya tersenyum manis ke Khanza , ia pun bergegas mandi dan Khanza segera menyerahkan handuk bersih ke Sean yang tadi disiapkannya. Tapi pria itu bukannya menerima malah menarik pinggang Khanza merapatkan tubuh mereka. Khanza yang sama sekali tidak siap sempat menjerit namun sean dengan cepat membungkamnya dengan memberi kecupan dibibirnya.
tapi sepertinya bibir sean masih betah disana dan justru kini benda kenyal itu telah berkuasa dibibir khanza. sadar apa yang terjadi Khanza memejamkan mata mencoba menikmati ciuman sang suami. Sean baru berhenti ketika khanza menepuk dadanya tanda ia mulai kesulitan bernafas.
"Good morning istriku, terima kasih morning kiss-nya"bisik sean.
Khanza menunduk malu dan hanya mengangguk sebagai respon tanpa berani melihat wajah sean yang masih begitu dekat dengannya. Efek yang semalam saja masih kerasa, malah ditambah dengan serangan baru dari sean yang membuat khanza tentu kewalahan dan sulit untuk mengontrol diri dari kejutan manis suaminya. juga dengan gelanjar aneh yang untuk pertama kalinya ia rasakan ketika bersama sean. sebelum masuk kamar mandi sean kembali mengecup pucuk kepala khanza sembari mengambil handuk yang sedaritadi menjadi pegangan istrinya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/257103914-288-k501209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta untuk khanza
General Fictionmaafkan aku karna aku tidak sekuat itu. cinta yang membuatku tidak kuat untuk membagimu . walaupun Tuhanku menjanjikan surga untuk perempuan yang ikhlas di madu. *** seorang pria yang tak lain adalah Sean, duduk bersimpuh dihadapan istrinya dengan t...