📌Minta vote nya dong
Semoga tembus 20 vote ya part ini📌 Maklum masih cerita baru, jadi engga terlalu banyak berharap
[ Selamat Membaca ]
Entah sudah sejauh mana Rosa berjalan kali ini. Ia bingung harus pulang kemana. Seperti tidak ada tempat untuk menampungnya. Ia kenal dengan salah satu teman sekolahnya, namun ia tidak begitu akrab satu sama lain.
Langit semakin menghitam mendung. Rosa bergegas menepi mencari tempat untuk berteduh sebelum hujan benar-benar menumpahkan isinya. Tepat sekali, begitu Rosa berteduh hujan langsung turun dengan amat derasnya. Bahkan kilatan petir dan suara gemuruh terdengar menyeramkan.
Kalau boleh jujur, Rosa lebih memilih berada di rumah sendirian dalam keadaan mati lampu dari pada sendirian di tengah hujan besar ini. Ia benar-benar takut, apalagi melihat pohon-pohon yang bergoyang karena angin membuat suasana semakin menyeramkan.
" Hikss....hiks.....Rosa takut..." Rosa terduduk di bawah sambil menenggelamkan wajahnya di lipatan lutut. Tangannya di gunakan untuk menutup kedua telinganya agar tidak mendengar suara guntur.
Jalanan juga sepi, tidak ada kendaraan berlalu lalang. Ruko yang menjadi tempat Rosa berteduh pun juga tengah tutup.
JEDER⚡
" AAAAAAKKK!! KAK ASKAR!!"
Spontan ia berteriak dan memanggil nama Askar saat petir menyambar dengan suara kuat. Rosa tidak suka hujan, ia takut dengan hujan.
Rosa melihat sepasang sepatu berdiri di depannya. Ia memejamkan matanya, ia takut orang tersebut orang jahat. Tidak ada suara sama sekali yang keluar membuat Rosa semakin takut.
Dipikirkan gadis yang tengah berjongkok itu menerka-nerka siapa orang di depannya. Apa jangan-jangan itu zombie, atau vampire yang sering ia baca di novel-novel kesukaannya. Dari sepatunya dapat Rosa simpulkan kalau orang didepannya ini adalah seorang pria.
Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, Rosa mendongakkan kepalanya menatap manik mata tajam seorang pemuda yang kini juga menatap matanya. " Jangan culik Rosa hiks...hiks..."
Pemuda berperawakan tinggi tegap, rahang tegas, alisnya yang tebal, dan bibir merahnya, tak lupa wajahnya yang tampan bak dewa Yunani. Ia melepaskan jaketnya dan memakainya ke tubuh kecil gadis yang tengah menangis.
Dia Alkana Raka. Pemuda yang kerap dipanggil Raka.
" Ikut gue." Pemuda tersebut menggenggam tangan mungil Rosa namun terhenti saat sang pemilik tangan menolak.
" Kakak mau culik Rosa ya? Jangan culik Rosa..hiks...hiks...Rosa enggak boleh ikut sama orang yang enggak di kenal." Tampak pemuda itu mensejajarkan tubuhnya kemudian menatap wajah gadis tersebut. Mata sembab, hidung merah, dan jangan lupakan mulutnya yang membiru karena keinginan.
" Lo pikir muka gue muka penjahat?" Rosa menggeleng pelan. Rosa mengakui kalau pemuda didepannya ini sangat tampan.
" Yaudah terserah! Hati-hati aja karena banyak penjahat sering lewat sini." Pemuda itu berbalik namun segara di cekal oleh Rosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
R O S A [ END ]
Teen FictionRosa Felicia, gadis baik hati yang berjuang melawan penyakit gagal jantungnya dan pada akhirnya sembuh. Satu-satunya orang yang membuatnya semangat untuk hidup pergi jauh darinya dan memutuskan tanpa sebab. Hati dan jantungnya tidak menunjukan pera...