Part ini kalian akan tau!!!
Yang udah nebak-nebak alur dari awal yokk cocokin bener gak😭[ Selamat Membaca ]
Deg
Tangan Rosa bergetar hebat dan jantungnya berdetak kencang. Air matanya lolos mendengar hal itu. Mel adalah salah satu orang yang menghiasi hidupnya kini telah pergi. Bahkan alat penyiram air di tangannya sudah jatuh.
" Kak Mel...." Gumam Rosa lirih masih tidak percaya.
Rosa masuk ke dalam rumah tergesa-gesa menuju kamar mengganti bajunya dan langsung mencari keberadaan pak Arif untuk mengantarnya.
Kakinya terasa berat untuk berjalan. Ia menghampiri pak Arif yang sedang membersihkan mobil. " Pak Arif tolong antar Rosa pergi sekarang ya. Rosa buru-buru." Ujar Rosa sambil menghapus air matanya.
Melihat majikannya dalam keadaan seperti itu membuat pak Arif langsung bersiap dan menyalakan mobil meninggalkan pekarangan rumah Hendrik. Selama di perjalanan Rosa hanya menangis karena mengingat bagaimana perjuangan Mel yang melawan penyakit itu.
Lama di perjalanan akhirnya Rosa sampai di rumah sakit yang di sampaikan Bu Arum. Rosa langsung berlari menuju UGD. Di sana tampak Bu Arum yang terduduk lemas di depan ruangan.
" Bu Arum...." Panggil Rosa kemudian memeluk tubuh Bu Arum yang kini menatap kosong ke depan.
" Mel pergi nak." Ujar wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi.
" Mel pergi nak." Kata-kata itu yang diucapkan oleh Bu Arum sebelum akhirnya menangis keras. Siapapun yang melihatnya pasti akan bersimpati melihat seorang ibu yang kehilangan anaknya.
" Keluarga jenazah Amelia?" Seorang suster membuka pintu UGD.
Bu Arum langsung bangkit berdiri dan memegang kedua lengan suster tersebut. " Saya sus, saya ibunya."
" Pasien akan segera diurus untuk di bawa ke rumah duka."
Bu Arum mengangguk lemah, ia belum siap kehilangan orang yang dia sayangi.
" Terimakasih sus. Boleh saya masuk ke dalam?"" Mari Bu silangkan." Suster tersebut membuka pintu ruangan UGD agar Bu Arum dapat masuk ke dalam. Sedangkan Rosa menunggu di luar untuk memberikan waktu untuk Bu Arum melihat Mel.
" Dokter Elly?" Panggil Rosa melihat seorang dokter yang masih terlihat cantik itu berjalan menuju ke arahnya.
" Rosa? Ada apa ini? Siapa yang sakit?" Tanya dokter terlihat khawatir, pasalnya Rosa adalah mantan pasiennya dulu. Ia hanya takut sesuatu terjadi pada Rosa. Ia sudah menganggap Rosa seperti anaknya sendiri.
" Sahabat Rosa meninggal dok hiks..." Dokter Elly memeluk Rosa kemudian menghapus jejak air mata gadis itu.
" Dokter turut berduka cita ya, semua ini udah jalannya." Ujar dokter Elly. Toh juga dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa jika Tuhan sudah berkehendak lain. Pihak rumah sakit hanya bisa menolong sekuat tenaga dan sebisa mereka hingga pasien mereka sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
R O S A [ END ]
Teen FictionRosa Felicia, gadis baik hati yang berjuang melawan penyakit gagal jantungnya dan pada akhirnya sembuh. Satu-satunya orang yang membuatnya semangat untuk hidup pergi jauh darinya dan memutuskan tanpa sebab. Hati dan jantungnya tidak menunjukan pera...