36. ROSA🌹

311 43 1
                                    

Tulis inisal doi di komentar🤎😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tulis inisal doi di komentar🤎😂

[ Selamat Membaca ]


Kedua remaja lawan jenis ini berjalan beriringan keluar dari mobil yang baru saja dibelikan Hendrik untuk putrinya. Memang Rosa belum tinggal di rumah orang tuanya. Seperti sekarang ia baru saja di antar pulang oleh Raka menuju rumah Hendrik.

Rosa tak menyangka jika papa nya itu memberikannya hadiah mobil Mini Cooper berwarna biru yang sudah di modifikasi khusus. Hendrik memberikannya sebagai ucapan maaf atas perlakukan jahatnya. Namun menurut Hendrik kesalahannya itu tetap tidak bisa di tebus dengan apapun.

" Terimakasih ya kak udah mau ajarin Rosa nyetir mobil." Ujar Rosa pada Raka yang berdiri di sampingnya. Keduanya sudah berada di ambang pintu yang terlihat terbuka itu.

" Sama-sama sayang." Raka mengacak rambut Rosa gemas. Apalagi ia ingat bagaimana paniknya Rosa saat pertama kali menyetir mobil. Harusnya Raka merekam momen tidak terlupakan itu sebagai bahan menggoda gadisnya. Apalagi momen dimana Rosa berteriak antusias saat berhasil memutari daerah perumahan elite itu dengan mobil barunya.

" Papa suruh Rosa buat tinggal lagi di rumah papa." Ujar Rosa menundukkan kepalanya. Ia hanya takut Raka akan berpikiran dirinya tidak tau terimakasih atau justru Raka tidak mengijinkannya.

" Terus kamu terima?" Tanya Raka.

" Sebenarnya Rosa mau banget, tapi kak Raka enggak kenapa-napa kan kalau Rosa ikut papa." Jawab Rosa memainkan jari tangan Raka yang lebih besar darinya.

Raka tertawa beberapa saat. Sepertinya Rosa memikirkan hal aneh tentang dirinya. Atau mungkin gadis itu mengira Raka tidak akan mengizinkannya. Mana bisa seperti itu, Hendrik lebih berhak atas Rosa. " Aku dukung keputusan kamu. Kamu harus bahagia Sa."

Rosa mengangkat kepalanya dengan tatapan berbinar. Ia tersenyum lebar kemudian memeluk erat tubuh Raka.

" Makasih ya kak, Rosa sayang kakak."

Raka pun membalas pelukan itu juga sama eratnya. Ia suka wangi strawbery rambut Rosa dan masih banyak lagi hal yang ia suka dari gadis mungil yang hanya setinggi dadanya itu. " Aku juga selalu sayang kamu."

" Ekhemm...."

Mendengar deheman seseorang membuat keduanya melepaskan pelukannya karena terkejut. " Papa?"

Hendrik menyandarkan tubuhnya di pintu rumah sambil menatap keduanya yang baru saja berpelukan di depannya tadi. " Udah pelukannya? Sebentar banget kayaknya." Ujar Hendrik membuat pipi anak perempuannya itu merona.

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang