29. ROSA🌹

305 44 3
                                    

Oke! Aku lagi semangat banget nihh
Part ini HARUS tembus 80+++vote

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

[ Selamat Membaca ]


Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Banyak murid yang bergegas pulang mengingat cuaca saat ini mendung dan sepertinya akan turun hujan. Padahal satu jam yang lalu awan masih cerah tidak ada tanda-tanda akan turun hujan.

" Kak Ayo!" Rosa menarik-narik tangan Raka agar bergerak cepat.

" Iya sebentar sayang." Ujar Raka menutup pintu kelasnya. Ia pulang terakhir karena guru bimbingan konseling yang datang dan memintanya untuk mengabsen siswa yang tidak hadir hari ini. Raka juga bingung kenapa dirinya yang harus mencatat itu.

" Nanti keburu hujan." Ujar Rosa gelisah melihat langit semakin gelap.

" Sebentar pelan-pelan jangan lari!" Raka berlari menyusul gadisnya yang sudah berlari ke arah parkiran sepeda.

Hari ini memang sangat berbeda dari biasanya. Mereka mengendarai sepeda untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Raka baru saja membeli sepeda baru dan Rosa pun membujuk Raka agar keduanya mengendarai sepeda ke sekolah.

" Tapi ini udah mendung takut kehujanan." Ujar Rosa mengerucutkan bibirnya lucu. Jangan lupakan gadis itu yang takut akan hujan.

Raka terkekeh kemudian mengacak rambut gadisnya pelan. Kemudian membenarkan helaian rambut yang berantakan akibat ulahnya. Ia mengeluarkan sepeda itu dan menaikinya. Dilihatnya Rosa sudah naik di tempat duduk belakang ia langsung menggoes sepedanya.

" Berangkatttt!!!!" Pekik Rosa semangat. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku hoodie hitam yang Raka kenakan.

Merasakan tangan Rosa yang memeluknya dari belakang membuat Raka tersenyum gemas. " Kamu suka?" Tanya Raka.

" Suka asalkan sama kak Raka." Jawab Rosa jujur. Ia memang sudah terlanjur nyaman sekarang dengan pacarnya itu.

" Udah berani gombal sekarang."

" Kan kak Lista yang ajarin Rosa." Memang Lista kerap mengajarkan Rosa agar sering-sering menggoda Raka. Wanita itu bilang ada sensasi menyenangkan saat membuat seorang pria tersipu.

" Jangan mau kalau di ajarin aneh-aneh sama Lista." Raka tau bagaimana wanita itu yang memang sangat berani dan mampu membuat gadisnya melakukan suatu hal yang tidak cocok dengan pribadi Rosa yang lugu.

" Ishh kak Lista baik tauuukk." Bela Rosa setelah itu mereka kembali terdiam.

Gadis itu merasakan perjalanan mereka sangat lambat. Ia bahkan sampai mengingat berapa berat badannya karena berpikir Raka keberatan.
" Rosa berat ya kak? Kok gayuh sepedanya kayak lama gitu?"

Raka lagi-lagi terkekeh. " Mana ada? Aku sengaja supaya bisa lama-lama sama kamu." Jika Raka rasakan pacarnya itu tidak berat sama sekali. Bahkan saat ia menggendong Rosa ia merasakan tubuh gadisnya yang ringan dan seperti mudah di gendong kemana-mana.

" Tapikan udah mau hujan, nanti kalau ke hujanan gimana?" Ia mendongakkan kepalanya ke atas melihat langit yang sudah gelap seperti waktu pergantian sore ke malam. Ia juga melihat kilat tapi tidak dengan suara gemuruh.

" Semoga aja enggak hujan." Ujar Raka.

Namun tak berselang lama rintikan hujan mulai turun membasahi keduanya.
" Yahhh enggak berhasil doanya, buktinya udah gerimis ini."

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang