Mau cerita sebentar🌝
Jadi sebenarnya aku enggak nyangka bisa sampai part ini. Aku awalnya udah duga kalau cerita aku ini bakal berhenti di tengah jalan. Tapi ternyata aku masih lanjutin buat nulis dan sampai saat ini aku belum bosen ataupun ada ide lain yang buat aku pindah ke draf cerita lain aku🌿Jadi aku mau minta dukungan kalian semua yang udah mampir dan baca cerita aku untuk vote dan juga komentar atau ajakin teman kalian buat ikutan baca❣️
[ Selamat Membaca]
Kebenaran tentang Askar rasanya baru saja terungkap dan berakhir dengan keduanya yang tertangkap. Kenyataan bahwa Askar telah pergi dari dunia ini adalah kenyataan pahit untuk Rosa.Dan sekarang, jantung pemuda itu tengah bersarang di dalam tubuh Rosa. Gadis itu tidak tau apa-apa soal itu. Ia terlalu lugu untuk tidak membaca keadaan. Ia tidak merasakan hal aneh dengan pertemuan pertama kalinya dengan Raka yang menurutnya sangat kebetulan dan terkesan aneh karena Raka yang tiba-tiba menyuruhnya untuk tinggal di rumah pemuda itu.
Padahal selama ini Rosa merasakan pelukan Raka yang sama hangatnya dengan Askar. Tapi ia tidak bisa menebaknya, hatinya buntu untuk merasakan pelukan hangat itu adalah pelukan dari dua orang yang terlahir dari rahim yang sama.
Mata gadis itu mengerjap menatap sekelilingnya yang masih sama. Sepi dan tampak lusuh. Padahal ia berharap ketika ia membuka mata nanti ia sudah berada di rumah. Tapi sepertinya kondisinya masih sama, diikat di kursi.
Pandangannya menatap Raka yang ada didepannya masih terikat rantai. Ia seperti melihat Askar jika dari kejauhan seperti ini dengan cahaya yang sedikit remang. " Kak? Kak Raka baik-baik aja?" Tanya Rosa sungguh ia khawatir.
" Kamu baik-baik aja kan?" Raka menjawabnya dengan pertanyaan. Pemuda itu beberapa kali terbatuk karena perutnya yang sakit bekas tendangan.
" Kita ada dimana sekarang?" Tanya Rosa melihat sekitar mencari jalan keluar tapi ruangan itu tampak besar dengan barang-barang bekas dan tidak ada celah ventilasi di sana.
" Aku juga enggak tau Sa. Mereka salah sangka tentang pembunuh bayaran itu."
Jawab Raka menundukkan kepalanya." Rosa takut kak, Rosa mau pulang." Lirih Rosa tak dapat menahan air matanya. Ia rindu papanya, ia ingin pergi dari sini dengan Raka.
" Sabar ya Sa, aku yakin kita bisa keluar dari sini. Semua orang juga pasti lagi cari kita." Ujar Raka menenangkan gadisnya agar tidak merasa takut.
" Maafin aku Sa. Gara-gara aku, kamu jadi terlibat karena perbuatan jahat yang aku lakuin. Harusnya memang dari awal kita enggak ketemu Sa." Sambung Raka.
Rosa menggelengkan kepalanya. Raka sendiri yang bilang padanya bahwa Askar yang menyuruhnya agar menjaga dirinya. Raka juga bilang pertemuan mereka itu adalah takdir lewat hadirnya Askar. " Enggak! Kak Raka enggak salah. Rosa yang salah, Rosa yang selalu bikin semua orang susah. Rosa yang selalu nyusahin semua orang."
" Aku janji bawa kamu keluar dari sini Sa." Ujar Raka penuh keyakinan.
Brak
Pintu di ujung sana terbuka karena seseorang yang membukanya dengan tidak berperasaan. Enam orang berbadan kekar itu masuk membawa dua buah piring berisi makana.
" Makan! Gue enggak mau lo pada mati kelaparan. Bos suruh kita siksa kalian sampai kalian ngaku."Pria itu menyodorkan makanan tersebut di pangkuan Rosa dan satu lagi diletakkan di lantai tepat di depan Raka.
" Makan!"" Enggak! Rosa enggak mau makan!!" Tolak Rosa. Bagaimana mereka bisa makan jika saja Rosa yang terikat kuat dan Raka yang di rantai. Apa mereka ingin keduanya makan layaknya seekor anjing? Rosa tidak mau melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R O S A [ END ]
Teen FictionRosa Felicia, gadis baik hati yang berjuang melawan penyakit gagal jantungnya dan pada akhirnya sembuh. Satu-satunya orang yang membuatnya semangat untuk hidup pergi jauh darinya dan memutuskan tanpa sebab. Hati dan jantungnya tidak menunjukan pera...