26. ROSA🌹

305 44 1
                                    

Typo bertebaran 😭

Part ini mungkin banyak aku kasih waktu buat Wayan sama Lista.

[ Selamat Membaca ]

" Ada job baru dan kali ini tantangannya lebih besar."

Di rumah besar tepatnya di ruang tamu Wayan, Lista dan Raka tengah berkumpul.

" Gue gak bisa. Gue udah janji sama Rosa enggak akan jadi pembunuh bayaran lagi." Tolak Raka. Sedari tadi Wayan dan Lista gencar untuk menyuruhnya bergabung dan memimpin misi kali ini.

" Kali ini aja Ka, kita butuh bantuan lo."
Lista tampak berharap besar pada Raka. Ia dan Wayan butuh Raka yang pandai membidik dan merancang rencana.

" Mangsa kali ini berat. Gue sama Lista butuh bantuan lo." Ujar Wayan sambil membuka kaleng minuman soda.

" Bayaran kali ini juga enggak main-main. Satu triliun cash kalau kita bisa bunuh orang itu tanpa sisa." Sambung Wayan menjelaskan nominal yang cukup besar itu.

" Gue udah terlanjur janji dan enggak akan gue ingkar." Lagi dan lagi Raka menolaknya.

" Sebaiknya lo pikir-pikir dulu Ka, gue mau siap-siap sama Lista. Gue harap lo mau join di misi besar kali ini."

Raka menghembuskan napas kasar menatap punggung dua sahabatnya yang menjauh. Ia ingin bergabung untuk membantu keduanya. Ia tau bagaimana amatirnya Wayan dan Lista jika misi yang sudah dirancang mendadak berubah.

Cukup lama ia berpikir hingga dua orang itu kembali dengan pakaian serba hitam lengkap dengan senjata yang akan mereka gunakan. Tentu saja mereka membeli semua senjata itu secara ilegal. Mana boleh anak muda seperti mereka membeli apa lagi menggunakannya.

Jika kalian tanya di mana tiga psikopat itu kenapa mereka tidak ikut membantu para pembunuh bayaran? Mereka tengah pergi mencari mangsa sekarang. Ketiganya tidak menyukai hal yang di lakukan Raka dan teman-temannya. Mereka lebih suka melihat mangsanya terbunuh perlahan dengan luka sayatan.

Sedangkan gadis lugu yang sudah bertahta di hati Raka tengah pergi kerja kelompok dengan teman-teman sekelas Rosa.

" Gimana? Udah lo pikirin?"

Raka masih menatap lurus ke depan. Lagi-lagi ia menggelengkan kepalanya tidak mau bergabung dengan Wayan untuk menjalankan misi pembunuhan kali ini.

" Yaudah terserah lo, tapi gue harap lo berubah pikiran Ka." Ujar Lista menarik tangan pacarnya. Keduanya akan berangkat sore ini menuju lokasi. Mungkin mereka akan menyusun rencana dan mencari tempat-tempat persembunyian yang aman.

Keputusan Raka sudah bulat, ia tidak akan mengingkari janjinya dengan gadisnya. Walaupun berat baginya membiarkan sahabatnya yang akan menjalankan misi berat ini.

Wayan dan Lista masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumah. Keduanya terus saja mengomel di dalam mobil karena Raka yang benar-benar sudah tobat untuk membunuh.

" Gila tuh Raka. Bayangin aja satu triliun dia tolak mentah-mentah. Parah tuh anak!" Kesal Wayan sambil terfokus menyetir mobil.

Jika kalian mendapatkan uang satu triliun kira-kira untuk apa?

" Udahlah beb biarin aja! Udah cinta mati dia sama Rosa." Ujar Lista sambil mengasah pisau kecilnya.

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang