23. ROSA🌹

301 44 0
                                    

Jangan lupa vote dan
Komentar sebagai dukungan kalian untuk cerita aku. Terimakasih 💙

Kenalan dulu yuk sama cast-LISTA💚

Kenalan dulu yuk sama cast-LISTA💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[ Selamat Membaca ]

" Sayang ayo!"

Sudah dua hari berlalu setelah kejadian Raka menembak Rosa untuk menjadi pacarnya. Perlahan Rosa tau sifat Raka yang berubah-ubah. Kadang manja kadang kaku dan sifat labil lainnya.

" Sebentar Rosa ikat tali sepatu dulu."

Pagi ini dua pasangan kekasih yang masih hangat-hangatnya ini akan melakukan lari pagi. Merasa geram dengan kegiatan menali sepatu Rosa yang lama akhirnya ia berniat dengan senang hati membantu gadisnya menali sepatu.

Rosa tersenyum saat tali itu sudah terikat sempurna " Makasih kak!"

" Sama-sama cantik." Raka menggandeng tangan Rosa dan mulai berjalan menuju halaman rumah kemudian keluar.

Mereka berlari kecil sambil sesekali menertawakan hal yang tidak lucu. Hanya saling memandang satu sama lain saja Rosa dibuat tertawa.

" Capek?" Rosa menggelengkan kepalanya kemudian melanjutkan larinya.

Semalam dokter Elly menelpon Rosa. Ia menanyakan kabar gadis itu. Sejauh ini tidak ada resiko serius yang di alami Rosa setelah transparansi jantung. Dokter Elly juga menganjurkan Rosa untuk memakai salep untuk memudarkan bekas jahitan jika mau.
Dan bisa di katakan Rosa sembuh total walaupun bisa ada kemungkinan ada resiko atau penyakit lain yang menyerang.

" Kak Raka capek?" Tanya Rosa masih berlari kecil menolehkan wajahnya melihat Raka yang sudah di banjiri keringat sedangkan dia masih belum merasakan keringat akan keluar.

" Asal ada kamu di sisi ku, aku enggak akan capek."

Hilang sudah sikap dingin Raka yang pertama kali Rosa lihat di pertemuan pertama mereka saat hujan turun. Kini Raka berbuah menjadi pemuda yang lebih hangat saat menatap.

Lama mereka berkeliling untuk berlari pagi, kini mereka tengah berjalan di pinggir jalan sambil bergandengan tangan menuju rumah.

" Mau mampir sarapan dulu?" Tawar Raka.

" Kan kita habis olahraga, rugi dong kalau langsung makan." Ujar Rosa menatap tangannya yang seakan tenggelam di genggaman tangan besar Raka.

" Enggak papa, aku tau kamu udah lapar. Kita makan bubur di situ mau?" Rosa mengikuti arah jari Raka menunjuk warung bubur ayam.

" Tapi Rosa enggak bawa uang." Ujar Rosa dengan wajah polosnya.

" Mulai sekarang kalau mau beli apapun itu bilang sama aku, nanti aku beliin."

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang