25. ROSA🌹

309 46 2
                                    

Jangan lupa vote ya

Moga-moga tembus 55+++ vote untuk part ini

[ Selamat Membaca ]


" Kita mampir mall sebentar enggak papa? Aku mau pangkas rambut."

Rosa menganggukkan kepalanya kemudian menatap Raka yang tengah membantunya memakai helm.

Gadis itu melingkarkan tangannya di pinggang kekasihnya dan menyenderkan kepalanya di punggung lebar itu. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Raka sibuk mengendarai motor dan Rosa yang sibuk melihat jalanan beraspal dan sesekali membaca tulisan-tulisan yang ada di spanduk jalanan.

Setelah memarkirkan motor di parkiran mall Raka menggandeng tangan gadisnya masuk kedalam. Tujuannya saat ini ialah tempat pangkas rambut yang sudah menjadi langganannya sejak dulu.

" Selamat datang." Ujar seorang wanita yang berdiri di dekat pintu masuk salon wanita dan pria itu.

" Seperti biasa." Ujar Raka pada seorang ahli pangkas rambut yang memang sudah tau bagaimana gaya model rambut Raka.

" Rosa duduk sana ya kak." Ujar Rosa menunjuk tempat duduk yang memang sudah di sediakan di sana. Rosa membuka ponselnya yang berlogo apel digigit itu dan membuka beberapa aplikasi.

" Hai Rosa!"

Rosa mendongakkan kepalanya melihat seorang laki-laki namun bergaya seperti perempuan itu berdiri didepannya dan memanggilnya. Ia tidak asing dengan orang itu. Namun ia lupa siapa lelaki itu.
" Emm maaf siapa ya?"

Laki-laki itu mengibaskan tangannya bergaya bagai perempuan yang anggun.
" Kamu pacarnya Askar kan? Askarnya mana? Lagi potong rambut ya?"

Rosa baru ingat. Lelaki di depannya ini dulu yang sering memangkas rambut Askar. Rosa juga baru ingat jika salon ini yang kerap di kunjungi Askar. Hanya saja bentuk ruangan ini tampak semakin luas dan suasana yang berbeda. " Rosa udah enggak sama kak Askar lagi. Rosa udah putus sama kak Askar." Jawab Rosa tampak tak bersemangat.

" Aduh maaf ya. Terus ke sini sama siapa?" Tanya lelaki itu sambil membelai pelan bulu matanya yang panjang.

" Sama kak Raka. Tuhh lagi mau pangkas rambut." Rosa menunjuk Raka yang kini sedang di keramas.

Laki-laki yang memakai baju pink itu mengikuti arah pandang Rosa.  " Owhh udah ganti yang baru ya. Ehh kamu enggak mau sekalian creambath rambut?"

Rosa menggelengkan kepalanya.
" Enggak usah, Rosa kesini cuma mau nemenin kak Raka aja kok."

" Yaudah kalau gitu aku tinggal dulu ya. Bye Rosa!"

Ia melambaikan tangannya kemudian menatap lelaki tadi. Ia bahkan baru ingat jika lelaki tadi kerap di panggil
' Sis Jojo'.

Lumayan lama Rosa menunggu kekasihnya potong rambut. Ia juga sudah mengambil minuman kaleng yang memang sudah di sediakan untuk pelanggan di sana.

Salon itu memang cukup terkenal di kalangan anak muda dan para konglomerat. Di sana segala kebutuhan tentang rambut dijamin memiliki kualitas yang baik. Para pemangkas rambut juga seorang yang profesional. Fasilitas lainnya seperti mini bar, sofa tunggu, televisi lebar, mesin minuman kaleng dan juga mesin permainan bola basket yang ada di sudut salon.

Drettt....drettt

Rosa memperhatikan ponselnya yang bergetar. Ada nama ' Kak Mel' disana. Jika kalian lupa siapa Mel dia adalah seorang wanita yang pernah bertemu dengan Rosa di rumah sakit. Mel wanita yang terkena penyakit mematikan, HIV.

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang