Yang punya Kouta sampai tumpah-tumpah atau ada Wi-Fi boleh sambil di dengerin lagu di atas👆
Biar feel nya untuk part ini makin dapet. Ya kalau enggak dapat ya maap🍃[ Selamat Membaca ]
Hancur berkeping-keping adalah penggambaran isi hati Rosa sekarang.
Berjalan dengan tatapan kosong dan noda tanah kuburan yang beberapa melekat di tangannya. Berjalan lurus tanpa menoleh walaupun banyak orang yang memperhatikannya seperti orang gila.
Kakinya ia paksa berjalan walau terasa mati rasa. Sesekali ia tertawa namun disertai air mata yang menetes.
Dirinya hancur.
Banyak kendaraan yang berlalu lalang menekan klakson saat gadis itu menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri. Beberapa orang juga memberi umpatan saat gadis itu berjalan tanpa memperdulikan lampu merah yang sudah berganti menjadi hijau. Lama ia berjalan hingga kakinya terasa perih dan juga hampir mati rasa.
Ia tiba di depan rumah yang menyimpan sebuah kebahagiaan ternyata tersembunyi kepedihan yang besar. Ia tertawa getir sebelum akhirnya mengetuk pintu.
Tok.....tok.....
Ceklek.....
Hingga pintu terbuka menampilkan Lista yang langsung memeluk Rosa erat.
" Astaga Rosa? Gue kangen banget tau padahal beberapa hari lalu kita udah ketemu. Nginep ya malam ini di sini plissss." Ujar Lista masih sama dengan tingkah cerewet dan heboh." Rosa cuma mau mampir ambil novel yang ketinggalan." Ujar Rosa terlihat lemah namun ia bisa menutupi hal itu dari Lista.
" Yahh padahal gue mau lo nginep, ayok masuk mampir dulu. Anak-anak juga lagi kumpul di dalem habis nonton film. Ada Raka juga."
Sakit saat Rosa mendengar nama itu.
Hatinya tercubit membayangkan bagaimana perlakuan manis Raka padanya selama ini." Rosa cuma mau ambil novel terus pulang takut kemalaman." Ujar Rosa memalingkan wajahnya agar Lista tidak melihat matanya yang memerah.
Keduanya beriringan masuk ke dalam dan menyita perhatian para laki-laki yang sedang berkumpul di ruang tengah. Terutama Raka yang langsung bangkit berdiri disusul teman-temannya.
"Rosa? Kok enggak bilang ke sini? Kan aku bisa jemput kamu." Tanya Raka namun gadis itu hanya terdiam.
Menyadari keterdiaman Rosa akhirnya Lista yang angkat bicara. Mungkin saja Rosa sedang malas mengulangi perkataannya. " Katanya dia mau ambil novel yang ketinggalan."
Raka menganggukkan kepalanya, kemudian menatap kedua wanita itu yang masuk ke dalam kamar untuk mengambil novel. Raka sedikit bingung dengan sifat gadisnya yang mendadak menjadi pendiam.
Hingga kedua wanita tadi kembali dari kamar, Raka masih memantau Rosa yang terdiam. " Aku antar pulang ya." Ujar Raka hendak menggandeng tangan Rosa namun segera di tepis kasar.
" Rosa masih punya kaki buat jalan pulang." Cukup kalian tau, Rosa berjalan dari area pemakaman sampai rumah Raka membutuhkan watu berjam-jam karena jarak yang jauh. Pak Arif juga sudah Rosa suruh pulang tadi saat di rumah sakit. Ia juga tidak membawa ponsel apalagi uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
R O S A [ END ]
Teen FictionRosa Felicia, gadis baik hati yang berjuang melawan penyakit gagal jantungnya dan pada akhirnya sembuh. Satu-satunya orang yang membuatnya semangat untuk hidup pergi jauh darinya dan memutuskan tanpa sebab. Hati dan jantungnya tidak menunjukan pera...