44. ROSA🌹

314 54 6
                                    

Tulis wish kalian yang selama ini belum terkabul. Moga-moga dalam waktu dekat ini terkabul🧡

 Moga-moga dalam waktu dekat ini terkabul🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Selamat Membaca ]

Rosa mengerjapkan matanya yang terasa berat terbuka dan kepalanya yang sedikit pusing. Punggungnya sangat sakit dan pegal. Tangan dan kakinya terikat kuat sehingga susah untuk bergerak.

Ditengoknya kanan dan kiri tidak ada siapapun dan keadaan ruangan yang gelap. Banyak kardus-kardus bekas yang tampak bertumpukan di sekeliling Rosa.

Ia yakin ini adalah sebuah ruangan yang sudah lama tidak digunakan. Terbukti banyak debu dan bau aneh menyeruak. Rosa tidak dapat melihat apapun, semuanya gelap. Hanya ada beberapa cahaya lampu dari celah-celah.

" Tolong! Tolong Rosa!!" Teriak Rosa, suaranya tampak menggema di ruangan sunyi itu hingga terdengar suara pintu yang seperti di tendang dari arah luar.

Suara gelak tawa mulai terdengar bersamaan dengan suara langkah kaki yang bersahut-sahutan.

Sebenarnya ada apa ini?. Batin Rosa.

" Hai gadis manis."

Sekitar sebelas orang kini berdiri di depan Rosa yang duduk terikat di sebuah kursi. " K--kalian siapa?! Kenapa bawa Rosa ke sini?!" Rosa bergerak berusaha melepaskan ikatan talinya namun tetap gagal.

" Dia begitu manis untuk ku habisi, tapi sepertinya aku bisa menghabisi nyawa pacar mu." Seorang pria berjas biru tua itu berdiri dengan angkuh menatap lekat Rosa yang kini ketakutan.

" Bawa masuk!!" Perintah pria itu bak seorang pemimpin yang mengatur pengawalnya.

Dari arah pintu tampak lima orang berbadan kekar menyeret satu orang yang tampak tak berdaya.

" Kak Raka?" Lirih Rosa.

Raka mengangkat sedikit kepalanya, ia lega gadisnya tidak di apa-apakan oleh orang-orang itu.

" Lepasin Rosa!! Kalian jahat!!" Rosa bergerak terus berusaha agar tali di tangannya terlepas. Justru semakin ia bergerak tali tersebut semakin menggesek kulitnya hingga merah.

" Saya akan lepaskan anda setelah pembunuh bayaran ini mengakui siapa yang telah membayarnya untuk membunuh saya!!"

Pria yang tersenyum licik itu adalah Wijaya. Raka sempat terkejut mendengar pernyataan yang di utarakan Wijaya barusan. Sepertinya ada kesalahpahaman di sini. Raka tidak menerima tawaran membunuh sejak lama.

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang