46. ROSA🌹

335 60 3
                                    


Coba dong kasih satu quote sebelum baca part ini.
Bebeas tentang apa aja.🍇

[ Selamat Membaca ]

Sudah dua hari berita Rosa dan Raka yang hilang. Berita tersebut sudah menyebar dan membuat beberapa orang beropini dan mengeluarkan konspirasinya.

Mulai dari berita keduanya di culik, Raka yang membawa kabur Rosa, kabar jika keduanya di mutilasi oleh preman jalanan, dan juga kabar bahwa keduanya melakukan kawin lari karena tidak mendapatkan restu orang tua. Sungguh aneh sekali berita tersebut. Namun opsi pertama lebih meyakinkan.

Dua hari sudah Rosa dan Raka masih dalam keadaan yang sama namun semakin memprihatinkan. Raka yang tubuhnya penuh luka sayat dan pecutan serta wajahnya yang babak belur. Sedangkan Rosa, gadis dengan rambut yang sudah berantakan itu tampak mengenaskan.

" Kak Raka....." Lirih Rosa sambil menundukkan kepalanya karena lemas. Beberapa hari mereka diculik tidak ada satupun makanan yang bersarang di perut keduanya. Setiap para pengawal itu membawa makanan selalu saja Rosa acuhkan sama seperti Raka yang juga tidak ikut menyentuh makanan itu. Semua makanan itu berakhir tragis karena piring berserta makanannya jatuh ke lantai.

" Uhukk...uhukkkk...Sa.." Raka tampak sudah tidak bertenaga. Bahkan Rosa tidak sanggup melihatnya. Raka tampak seperti seekor burung kecil yang di rantai agar tidak terbang.

Hingga para pria berbadan kekar lagi-lagi masuk kedalam ruangan itu membawa makan malam. " Makan!! Mau mati kelaparan kalian?!"

Percuma mereka melakukan hal itu jika ujung-ujungnya pasti makanan itu hanya akan terbuang. Sebenarnya Raka sedikit curiga dengan makanan tersebut pasalnya saat makanan itu berceceran di lantai karena di banting, ia melihat seekor tikus yang memakannya dan anehnya beberapa saat kemudian tikus tersebut tampak kaku dan mati. Bangkainya pun berada tak jauh dari tempat Raka.

Pria itu sedikit menarik kepala Rosa agar membuka mulut untuk makan. Tapi Rosa setia menutup mulutnya agar makanan itu tidak ia makan.

Pyarrr!!!!

Suara pecahan piring yang sudah berulangkali terjadi itu membuat Rosa tetap saja terkejut. Apalagi pria tersebut kini mencengkram erat lehernya hingga membuat Rosa hampir tidak bisa bernapas

" Jangan bandel!! Masih untung kita kasih makan dan enggak biarin lo mati kelaparan disini!!" Rosa menghirup udara rakus saat cekikan itu terlepas dari lehernya yang tampak merah.

" Boss datang, kita disuruh berkumpul sebentar." Ujar pria satu lagi yang baru saja memeriksa ponselnya yang tampak pesan masuk.

Setelah para pengawal itu pergi Rosa mengeram marah. Baru kali ini Rosa sangat membenci pria paruh baya yang Rosa yakin adalah pemimpin mereka. Apalagi kemarin pria paruh baya yang sering di panggil bos oleh anak buahnya itu mengetahui papanya, Hendrik.

" Uhukk....uhukk....."

" Kak Raka!!" Rosa dapat melihat Raka kembali memuntahkan cairan kental dari dalam mulutnya. Rosa panik melihat cairan berwarna merah pekat itu. Ia harus bertindak, Raka bisa sekarat jika dibiarkan seperti itu.

Rosa menatap pecahan kaca piring yang jaraknya lumayan jauh dari kursinya. Ia menggerakkan tubuhnya agar kursi yang ia duduki bergerak semakin mendekat.

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang