14. ROSA🌹

367 66 10
                                    

📌Posisi nyaman baca part ini
A. Rebahan
B. Sambil makan
C. Sambil boker
D. Duduk manis

[ Selamat Membaca ]

Hari ini SMA Cakrawala tengah berduka. Kepala sekolah mereka yang baru saja menjabat satu Minggu belakangan ini meninggal dunia.

Lapangan luas yang biasanya digunakan untuk upacara kini di penuhi para murid yang mengenang kepala sekolah mereka. Ada foto sang kepala sekolah yang berwibawa itu dalam pigura besar yang berada di tengah lapangan. Ada banyak bunga didepan foto tersebut pemberian dari semua murid dan guru-guru.

" Kasian ya Pak Teguh , padahal dia baru aja dapet gelar kepala sekolah." Ujar salah satu siswa yang berada di lapangan.

Rosa baru saja masuk area lapangan yang begitu padat itu mendengar desas-desus tentang Pak Teguh.

" Katanya sih Pak Teguh meninggal karena di tembak sama orang misterius tadi malam. Kepolisian saranin buat autopsi siapa tau ada hal-hal lain tapi pihak keluarga enggak setuju."

Seketika tubuh Rosa menegang dan bunga dalam genggamannya terjatuh. Ia teringat kejadian tadi malam. Rasanya ada peristiwa yang sama terjadi dengan apa yang ia lihat tadi malam.

Ia segera berlari keluar dari area lapangan dan mencari Raka. Tujuannya saat ini adalah memastikan kalau bukan Pak Teguh yang mereka tembak semalam.

Ia sudah berkeliling mencari pemuda tampan itu tapi tetap saja tidak ada. Kelas, kantin, perpustakaan, halaman belakang tapi tetap saja tidak ada. Hingga kakinya membawanya melangkah ke rooftop.

Benar dugaannya, Raka ada disana tengah bersandar di salah satu sofa yang sudah usang.

" Kak Raka." Panggil Rosa berjalan mendekat tentu saja Raka menoleh dan langsung berdiri dari duduknya.

" Kenapa?" Satu hal yang membuat Rosa kecewa adalah sikap Raka yang tampak biasa saja. Padahal tadi malam pemuda itu yang mengintruksikan Wayan untuk menembak. Apa sudah terlalu biasa bagi Raka membunuh seseorang?

Rosa menelan salivanya antara gugup dan takut " Boleh Rosa tanya sesuatu?"

Raka mengerutkan keningnya, biasanya gadis itu akan langsung bertanya kenapa sekarang harus meminta izin dulu padanya. " Mau tanya apa?"

" Apa orang yang semalam itu Pak Teguh?" Tanya Rosa takut mendengar jawaban Raka.

Raka menatap mata Rosa dalam.
" Semua orang yang terlihat baik belum tentu dia orang yang benar-benar baik. Ada saatnya seseorang harus di lenyapkan dari dunia karena keberadaannya yang membuat orang disekitarnya menderita dan tersakiti."
Ujar Raka membelakangi Rosa melihat ke arah lapangan yang di penuhi warga sekolah yang berduka.

" Apa bedanya sama kak Raka? Apa kakak pikir keluarga Pak Teguh enggak sedih liat kepergiannya?! Apa Tuhan udah kasih semua kepercayaan sama kakak sampai-sampai kakak berani bunuh seseorang cuma demi uang?!"

Raka terdiam membisu, ucapan Rosa mampu membuat lidahnya kelu untuk berbicara. Raka membangun sisi gelapnya ini sejak dirinya duduk di bangku sepuluh. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi Raka juga tidak mengerti.

R O S A  [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang