"HEH"
"APA SIH?" sewot Sinb yang sedang mengepel lantai malah dikejutkan oleh Eunseo dari arah belakang.
"Lo putus sama Kak Taeyang?"
Sinb memutar bola matanya malas. "Sejak kapan gue jadian sama cowo itu ya" sinis Sinb meremat kesal tongkat alat untuk mengepel lantai.
"Lah? Kalian belom jadian sampe sekarang? Buset dah jemuran aja cuma digantung sehari, lah elo sampe berbulan-bulan"
"Eunseo kampret, diem. Udah sana minggir gue mau lanjut ngepel"
"Lo gak mau merjuangin Kak Taeyang lagi?"
"Hm" dehem Sinb yang terdengar tidak yakin.
"Jadi beneran nih lo mundur?" tanya Eunseo merubah raut wajah yang tadinya mengejek Sinb menjadi serius.
"Ya beneran" jawab Sinb acuh. "Gue kan lagi ngepel ya mundur lah"
"HEH SI BEGO" kesal Eunseo ancang-ancang menampol pipi Sinb yang sudah mengacungkan bagian bawah alat pel ke wajah perempuan itu.
"KOTOR WOY, KURANG AJAR"
"YA MAKANYA MINGGIR GUE LAGI NGEPEL"
🌻🌻🌻
"Kak Taeyang tuh" kata Eunseo menyenggol pelan lengan Sinb yang duduk di kursi sebelahnya.
"Biarin" jawab Sinb cuek lanjut membahas tugas kelompok dengan tiga laki-laki yang satu meja dengan mereka.
Sinb dan Eunseo terlihat akrab dengan dengan mereka, ya memang sebenarnya memang sangat akrab dengan tiga laki-laki itu. Moonbin, Jungwoo, dan Lino itu teman satu jurusan Sinb dan Eunseo. Jadi tidak aneh jika kelima orang itu sudah akrab.
Diam-diam Taeyang memperhatikan interaksi orang-orang itu dari mejanya yang tidak terlalu jauh dari mereka. Laki-laki itu mendengarkan penjelasan Jaehyun, selaku wapres BEM nya dengan pikiran terpecah.
🌻🌻🌻
"Bi"
Sinb yang namanya dipanggil menoleh sekilas ke arah Taeyang yang duduk di belakang kursi kemudi. Mobil laki-laki itu sudah sampai di depan rumah kontrakan yang ditempati oleh Sinb, Eunseo, dan Soojin. Ketiga perempuan itu hampir satu setengah tahun tinggal bersama. Awalnya mereka kenal ketika Sinb menjadi teman satu kelompok Eunseo saat mos dan ternyata perempuan itu di jurusan yang sama dengannya. Eunseo berteman dengan Soojin sejak SMA dan begitulah ceritanya mereka bertiga bisa saling kenal hingga menjadi sahabat karib sampai sekarang.
"Kamu marah?"
"Marah?" jawab Sinb balik bertanya, tidak paham dengan pertanyaan Taeyang.
"Iya. Kamu marah sama aku?"
"Nggak"
"Tapi kenapa seminggu terakhir ini kamu kayak menghindar dari aku? Aku chat dibales lama, aku ajak makan gak mau, aku ajak berangkat bareng, tapi kamu berangkat bareng Eunseo terus"
"Ya gapapa, lagi sibuk aja sama tugas yang harus dikumpul akhir semester nanti"
"Kamu beneran nggak marah sama aku?"
"Ya nggak"
Terjadi hening di antara kedua orang itu. Sinb melirik sekilas Taeyang yang ada di sebelahnya ketika mendengar hembusan napas kasar dari laki-laki itu.
"Kalo aku yang marah boleh nggak?"
Sinb menatap Taeyang yang juga tengah menatapnya lekat dengan alis berkerut bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwang Eunbi with boys
FanfictionCerita tentang Sinb, yang gasuka minggir dulu ya.