Flashback
5 tahun lalu
Begitu lulus kuliah Sinb bekerja menjadi editor salah satu majalah favorit. Satu tahun bekerja, dirinya dilamar Wonwoo. Keduanya menikah dan dikaruniai seorang putri yang mereka namai Jeon Nara.
Nara tumbuh dengan penuh kasih sayang kedua orangtuanya. Baik Sinb dan Wonwoo sepakat untuk membesarkan Nara tanpa bantuan pengasuh anak. Walaupun pada awalnya mereka berdua kewalahan karena sama-sama belum paham, tapi lama-kelamaan akhirnya bisa melakukan semuanya dengan baik.
Wonwoo suami yang perhatian, tanpa diminta pun ia akan membantu pekerjaan rumah yang belum terselesaikan meskipun sudah seharian bekerja di kantor.
"Kak Wonwoo capek abis kerja, gausah cuci piring. Nanti aku yang nyuci, sekarang kakak istirahat aja" ucap Sinb yang masih menimang putrinya agar terlelap. Perempuan itu menatap Wonwoo yang sudah berdiri membelakanginya menghadap westafel dengan tatapan merasa bersalah.
"Kamu juga capek seharian ngurus anak kita, pasti kewalahan juga ngurus kerjaan rumah. Gapapa sama-sama capek biar adil" balas Wonwoo menunduk menatap wajah istrinya dengan senyum tipis, mencuri ciuman singkat di pipi gembil Sinb sebelum kembali mencuci piring.
Laki-laki itu juga membantu Sinb mengganti popok anaknya.
"Kak biar aku aja" kata Sinb dengan suara serak dan mata merah, efek baru saja terlelap tapi mendengar suara tangisan anaknya.
"Kamu tidur aja, baru banget tidur kan. Daritadi Nara rewel. Sekarang gantian aku yang jagain anak kita. Kamu tidur sebentar, liat tuh matanya udah persis panda"
"Makasih ya kak"
"Sama-sama sayang, anak kamu anak aku juga. Jadi kita urus sama-sama hmm"
Sinb menganggukkan kepalanya, tersenyum tipis ketika Wonwoo mengecup keningnya lama.
"Selamat tidur, Bi"
Semuanya berjalan lancar sampai pada akhirnya....
2 tahun yang lalu
"BUNAAA"
Sinb yang tanpa sadar terlelap itu terkejut mendengar teriakan dari gadis kecilnya. Buru-buru ia bangkit dari sofa yang sejak tadi ia duduki berlari arah kamar Nara yang terbangun sendirian di kamar.
"Sssh sayang, buna di sini. Bunda gak ke mana-mana hmmm. Gapapa gapapa. Ayo bobo lagi"
"Bunaaa" rengek Nara yang sudah merentangkan kedua tangannya lebar untuk minta digendong.
"Gapapa sayang gapapa, buna di sini. Bobo lagi ya" ucap Sinb lembut sembari menggendong tubuh Nara dan sesekali mengecup pucuk kepalanya.
"Buna, yayah mana?"
Sinb terdiam sebentar mendengar pertanyaan anaknya.
"Yayah masih di kantor, belum pulang. Masih banyak kerjaan"
"Hngg. Mau bobo sama yayah"
"Iya nanti kalo yayah pulang pasti bobo di samping Nara. Sekarang bobo lagi ya"
"Buna ngga bobo?"
"Buna bobo kalo Nara bobo"
"Buna jangan pergi pergi"
"Iya buna gak ke mana-mana"
Sinb menggoyang-goyangkan tubuh Nara yang ada dalam gendongannya. Merasa tidak ada pergerakan lagi, ia menurunkan tubuh gadis kecil itu ke atas ranjang. Takut membangunkannya. Matanya menatap jam di atas nakas yang menunjukkan waktu tengah malam tapi suaminya belum pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwang Eunbi with boys
Hayran KurguCerita tentang Sinb, yang gasuka minggir dulu ya.