"Nyebelin banget sih kalo udah ketemu pacar gue jadi obat nyamuk" gumam Sinb dengan mata menatap kesal sepasang manusia di depan sana yang tengah berbincang hangat.
"Ugh. Nasib banget jadi jomblo huhu" dumel Sinb yang lagi-lagi menyuarakan kekesalannya karena Umji yang sudah lengket dengan Vernon.
Sinb yang mengenakan dress hitam dan tas kecil itu mengeluarkan ponsel pintarnya, mengecek apakah ada sesuatu yang penting di rumah sakit untuk menyelamatkannya dari kebosanan ini. Namun nihil. Sama sekali tidak ada notifikasi di ponselnya dan hal itu membuat Sinb menghela napas pasrah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Dress yang dipake Sinb sekarang )
Tau gak sih rasanya Sinb udah mau balik sekarang juga, tapi acara resepsi Kak Eunha, temannya sewaktu kuliah itu belum dimulai. Dia gak kenal sama orang-orang disini, asing banget. Mana dia sendirian dan ga ada temen ngobrol jadinya. Tadinya ada Umji tapi perempuan itu udah sama Vernon. Ya masa Sinb mau ngintilin pasangan yang sering banget bikin iri waktu mereka lagi uwu uwu itu. Yang ada Sinb makin makan ati dan jiwa irinya makin berkobar kalo ada di deket mereka.
"Sabar Sinb, kalo Kak Eunha udah keluar terus salaman langsung bisa kabur dari sini" gumamnya yang ditujukan untuk dirinya sendiri.
"Aduh lama banget sih, Kak Eunha tadi udah siap kok gak keluar-keluar" keluh Sinb yang tadi memang sempat melihat Eunha di ruang rias dan sudah dalam keadaan siap dengan gaun dan juga riasan di wajahnya.
"Gak ada gandengan nih, Bi?" tanya seseorang laki-laki yang tiba-tiba ada di sebelah kiri Sinb.
"Ngapain ada nih orang sih" batin Sinb yang merutuki keadaannya saat ini. Bertemu dengan mantannya yang sangat menyebalkan. "Nggak kok" bohong Sinb langsung ingin menampar bibirnya sendiri yang berbicara asal tanpa berpikir terlebih dahulu.
"Oh ya? Sama siapa ke sini? Jangan bilang sama Umji ya, gue tadi sempet ketemu Umji sama pacarnya juga" tanya laki-laki itu dengan nada yang terdengar sangat-sangat menyebalkan di telinga Sinb.
"Bukan kok, sama pacar gue"
"HWANG SINB GILA" teriak Sinb dalam hati.
"Pacar lo? Dimana. Gue mau kenalan"
"Buat apa?"
"Ya pengen tau aja kayak gimana cowok mantan pacar gue, gak boleh ya? Atau jangan-jangan lo bohong sama gue? Ngaku aja sih, Bi. Lo belom bisa move on dari gue sampe sekarang dan masih nungguin gue putus sama pacar gue yang kemaren. Tenang aja sekarang gue udah putus. Lo mau balikan?"
Sinb menatap mantan pacarnya itu dengan mata melotot dan bibir sedikit terbuka. Benar-benar gak tau diri nih cowok.
"Mimpi kali lo gue masih nunggu dan ngarepin cowok macem lo gini" ucap Sinb dengan tangan menyilang di depan dada dan kepala mendongak menatap dengan angkuh laki-laki itu.
Bukannya tersinggung, mantan Sinb itu malah terkekeh geli. Tangannya bergerak untuk menarik tangan kanan Sinb untuk menggenggamnya. Tentu saja Sinb memberontak, tidak mau melakukan kontak fisik dengan orang di depannya.
