Sinb mengerjapkan mata pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk ketika ia membuka mata. Ia mengelus rambut Minjung yang saat ini masih melingkarkan tangan di perut Sinb.
"Sudah bangun" ucap Dohyun dengan senyum lebar. Laki-laki itu baru saja menuruni tangga.
"E e maaf kak aku ketiduran" panik Sinb yang merasa agak malu baru pertama kali bertamu di rumah Dohyun sudah numpang tidur. Ia mengangkat lengan Minjung dari perutnya dengan pelan, agar gadis itu tidak terbangun.
"Nggak perlu minta maaf, Sinb. Kamu lanjut tidur aja kalo masih ngantuk. Saya mau berangkat ke rumah sakit"
Dohyun mengeluarkan ponsel dari saku celananya, membaca pesan yang baru saja masuk dengan alis berkerut karena berpikir.
"Kenapa, kak?"
"Ibu baru pulang habis maghrib katanya, dan bibi yang biasa jaga Minjung juga tadi izin pulang ke rumah"
"Biar aku yang jaga Minjung sampe Tante Yoona pulang kak. Kak Dohyun gak perlu khawatir"
"Nanti malah ngerepotin kamu"
"Nggak ngerepotin sama sekali. Kak Dohyun udah sana berangkat ke rumah sakit biar aku di rumah jagain Minjung" ujar Sinb bangun dari sofa, berjalan ke arah Dohyun. Ia mendorong pelan punggung laki-laki itu agar berjalan ke arah pintu utama.
Dohyun menghentikan langkahnya, membuat Sinb juga ikut berhenti mendorong laki-laki itu. "Kamu juga pasti capek, aku panggil orang kenalan aku aja buat jagain Minjung. Kamu pulang biar bisa istirahat"
Sinb berdiri di hadapan Dohyun. Menatap tepat di manik matanya untuk meyakinkan laki-laki itu. Dohyun juga menunduk menatap wajah Sinb yang dibuat serius. Laki-laki itu sedikit mengulum senyum merasa gemas dengan wajah bangun tidur Sinb ditambah ekspresi wajah gadis itu saat ini.
"Kak Dohyun nggak perlu ngerasa nggak enak sama aku. Anggep aja aku ini tante dari keluarga kakak sendiri. Aku beneran nggak ngerasa direpotin. Justru seneng bisa main lebih lama sama Minjung"
"Makasih ya, Sinb" ucap Dohyun dengan senyum lebar, tidak bisa lagi menahan senyumannya ke arah perempuan di depannya.
Sinb membatu saat ujung rambutnya diusak pelan oleh Dohyun.
"Ini efek aku jomblo udah lama terus disenyumin, rambutku dielus sama cowok kayaknya. Jadi mleyot gini" batin Sinb menatap Dohyun dengan mata mengerjap cepat.
🌻🌻🌻
"Jess, kayaknya kita percepat aja deh acara pernikahan anak-anak kita. Udah gemes aku sama mereka" ucap Yoona di sambungan telepon.
"Kamu liat foto yang aku kirim barusan kan? Mereka udah cocok jadi keluarga kecil gitu"
"Yaudah-yaudah ayo kita lanjutin rencana perjodohan yang udah kita rencanain"
Yoona melirik sekilas keadaan di dalam kamar sebelum sekali lagi memotret dengan ponselnya.
Tidak lama setelah Yoona keluar dari dalam kamar. Sinb menggeliat kecil lalu membuka matanya.
Mata Sinb melotot sempurna begitu bangun. Bagaimana tidak. Ketika membuka mata ia langsung disuguhi pemandangan wajah damai dokter Dohyun di depannya. Jangan salah paham. Posisi mereka berdua tidak se dekat yang kalian pikirkan. Di tengah-tengah mereka ada Minjung yang tidur sambil memeluk tubuh papanya.
Sinb menghembuskan napas lega. Ia menguncir asal rambutnya lalu turun dari ranjang. Berjalan pelan keluar kamar agar tidak mengusik tidur sepasang papa dan anak di depannya. Sinb berjalan menuruni tangga ke arah dapur. Ia dapat melihat seorang perempuan paruh baya tengah menyiapkan makanan dibantu tante Yoona.