"Apa sekarang kamu sudah mulai mencintaiku?" tanya Sinb dengan gugup, menautkan kedua tangannya di depan perut dan tidak berani menatap laki-laki yang duduk di sebelahnya.
"Nggak, dan gak akan pernah aku bisa cinta sama kamu"
"Kenapa kamu gak bisa?" tanya Sinb dengan mata berkaca-kaca menatap lawan bicaranya.
Wonwoo bangun dari duduknya, menatap air mancur yang ada di depannya sebelum membalas pertanyaan Sinb.
"Kita menikah cuma karena perjodohan orang tua jadi aku rasa itu gak penting buat dibahas dan dipikirin" ujar Wonwoo dengan dingin, segera berbalik meninggalkan Sinb sendirian di taman belakang rumah keluarga Hwang. Meninggalkan Sinb yang terduduk di kursi dengan mulai terisak seorang diri.
🌻🌻🌻
Sebulan kemudian kedua orang itu sudah resmi menjadi sepasang suami istri meskipun di antara keduanya tidak ada rasa saling cinta. Mulai hari ini Sinb dan Wonwoo tinggal di mansion yang diberikan ayah Sinb sebagai hadiah pernikahan mereka. Waktu menunjukkan pukul 9 malam saat keduanya memasuki mansion itu.
"Aku tidur di kamar ini, kamu pilih kamar yang lain" ucap Wonwoo sebelum memasuki salah satu dari tiga kamar yang ada di lantai dua, tidak perlu repot mendengarkan jawaban ataupun kalimat yang keluar dari bibir Sinb laki-laki itu menutup pintu.
Sinb menatap pintu kamar Wonwoo sebentar sebelum menarik kopernya menuju kamar yang ada di sebelah kamar itu. Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjang lalu berjalan ke arah lemari untuk menata baju dari dalam koper. Selesai menata baju, Sinb menidurkan tubuhnya di atas ranjang. Menatap langit-langit kamar dengan pikiran menerawang entah memikirkan apa. Mulai dari bagaimana kehidupan pernikahannya, perkuliahannya setelah menikah, dan hal-hal lain yang memenuhi pikirannya. Entah kenapa saat-saat sebelum tidur Sinb sering memikirkan banyak hal. Overthinking sebelum tidur sampai ia tanpa sadar sudah terlelap dalam mimpi.
🌻🌻🌻
"Sudah mau berangkat?" tanya Sinb dengan bibir melengkungkan senyum lebar begitu melihat Wonwoo turun dari tangga dengan setelah rapih dan tas kerja di tangan kanannya.
"Nggak sarapan?" tanya Sinb lagi ketika Wonwoo tidak menjawab pertanyaannya tadi dan langsung berjalan ke arah pintu.
"Nggak" jawab Wonwoo dingin sebelum keluar dari pintu, meninggalkan Sinb sendirian dengan berbagai macam masakan yang sudah dimasak oleh Bibi Han, asisten rumah tangga baru yang bertugas mengurus masalah dapur di mansion ini. Sinb sudah berkenalan dengan bibi Han ketika membantunya memasak makanan pagi ini. Tentu saja bibi Han menolak secara halus ketika Sinb ingin membantu pekerjaannya. Namun, akhirnya ia tidak bisa menolak karena Sinb keras kepala ingin membantu.
"Ah sepertinya dia buru-buru" ucap Sinb masih mempertahankan senyumnya menatap bibi Han. "Bibi ayo makan bersamaku" ujar Sinb yang langsung membuat bibi Han melotot kaget.
"Tidak, nona"
Sinb menarik bibi Han untuk duduk di kursi seberangnya, mengambilkan nasi, sayur dan lauk pauk yang ada di sana.
"Bibi suka ini? Segini saja cukup atau tambah lagi?"
"Sudah, nona"
"Jangan takut denganku bibi, aku tidak suka makan sendirian. Jadi, mulai sekarang bibi harus makan bersamaku" ucap Sinb dengan senyum ramah menatap bibi Han di depannya.
🌻🌻🌻
Sinb pulang ketika lampu-lampu sudah dimatikan, karena sekarang sudah pukul 11 malam yang mana mungkin semua orang kecuali Pak Noh, satpam yang jaga malam ini sudah tidur. Gadis itu langsung naik ke lantai 2, berjalan ke arah kamarnya.