Na Jaemin

944 134 17
                                        

"Kenapa dah tuh bocah?" tanya Haechan setelah sejak tadi mengamati tingkah absurd salah satu temannya yang ikut berkumpul di rumah Chenle, hal itu dibalas gelengan kepala oleh Mark yang duduk di sampingnya.

"Kenapa lo?" tanya Haechan sambil berjalan menjauh dari sofa yang tadi ia duduki. Berniat duduk di sebelah Jaemin yang ada di sofa pojok sambil menatap ponsel dengan raut nelangsa. Haechan menjerit kesal dan tidak jadi duduk di sebelah Jaemin begitu mencium bau tidak enak di dekat laki-laki itu.

"Anjing lo gak mandi sejak kapan, bau bego" umpat Haechan kesal dengan tangan kanan menutup lubang hidungnya.

Jaemin menoleh sekilas, mengabaikan Haechan kembali menatap ponselnya.

"Galau dia, gara-gara berantem sama kak Eunbi" jelas Jeno yang baru datang dari dapur dengan membawa cemilan di tangannya.

"Bisa bucin juga buaya" sindir Jisung dengan tangan bergerak mencomot cemilan Jeno.

"Ada masalah apa emang lo sama kak Eunbi?" tanya Renjun ikut menimbrung duduk di karpet dengan mata terus membaca buku tebal miliknya.

Pertanyaan itu dibalas dengusan napas panjang oleh Jaemin. Laki-laki itu mengunci layar ponselnya, meletakkan benda pipih itu asal dan menutupi wajahnya dengan tangan kanannya.

"Kak Eunbi minta break sejak seminggu yang lalu, gara-gara gue bilang mau belajar kelompok tapi malah ketahuan bohong jalan sama mantan"

"Ye itu sih lu nya aja yang goblok, bisa-bisanya jalan sama cewek lain. Kita kan udah sering nasehatin lo kalo udah punya cewek ya gausah main-main sama yang lain. Ngeyel sih. Mentang-mentang kak Eunbi gak pernah marah lo jalan atau deket sama siapa aja. Jaem, gue bilangin ya. Sebaik apapun kak Eunbi, dia juga bisa lah capek ngadepin lo yang kayak gini. Gak inget apa gimana waktu lo ngejar-ngejar kak Eunbi enam bulan yang lalu kayak gimana. Eh sekarang waktu udah jadian sebulan malah kayak gini" cerocos Haechan panjang lebar dengan nada kesal.

"Syukur deh kak Eunbi minta break, atau sekalian putus aja lah kalian biar kak Eunbi bisa ketemu cowok yang lebih baik dari lo" sinis Haechan sebagai kalimat penutup nasihatnya yang entah akan menjadi sia-sia seperti sebelumnya atau tidak.

Sudah kenal dekat dengan Jaemin sejak taman kanak-kanak membuat Haechan tau betul sifat sahabatnya.

Jaemin hanya mendengarkan kalimat pedas yang keluar dari mulut Haechan tanpa mau menanggapi. Kali ini dia tau kalo dia salah, sangat salah.

"Udah-udah, lo tau kan Jaem kalo lo salah. Mendingan sekarang lo pulang, mandi, makan, terus minta maaf sama kak Eunbi" saran Renjun menyudahi hawa tegang di ruang tamu apartemen Chenle.

Jaemin mengangkat tangannya yang sejak tadi menutupi wajah lesunya. Mengambil jaket, ponsel, dan kunci motor sebelum berjalan keluar.

🌻🌻🌻

Eunbi meregangkan tubuhnya yang terasa pegal setelah duduk berjam-jam mengerjakan tugas. Mendekati UAS adalah waktu sibuk yang harus ia lalui bersama deadline tugas-tugas yang harus cepat ia selesaikan. Eunbi menyalakan data ponselnya yang sejak tadi ia matikan agar tidak mengganggu. Tangannya bergerak membuka ruang chatnya dengan Jaemin.

Laki-laki itu kembali mengirimkan banyak pesan untuknya, tidak peduli Eunbi sudah mengabaikan semua pesan dan hanya membacanya.

Entahlah, di satu sisi Eunbi merasa lelah dengan hubungannya. Tapi di waktu yang bersamaan Eunbi juga merindukan Jaemin. Rindu sifat kekanakan laki-laki itu yang sering kali membuatnya terhibur. Rindu suara manisnya. Rindu suara tawanya. Rindu perlakuannya yang membuat Eunbi merasa menjadi spesial.

Rasa spesial itu hilang ketika Eunbi sadar Jaemin berlaku manis pada perempuan lain yang mana merupakan mantan laki-laki itu.

Eunbi menghela napas berat, kembali mengunci ponselnya dan mengabaikan balasan yang sudah ia tulis di ruang chatnya dengan Jaemin. Eunbi tidak sadar sudah memencet tombol kirim dan langsung merebahkan tubuhnya yang rindu kasur.

Mengingat Jaemin setelah mengerjakan tugas tidak baik untuk kepala Eunbi.

🌻🌻🌻

Rasanya baru lima menit yang lalu Eunbi terlelap, ia harus membuka kembali matanya ketika mendengar suara bel di pintu apartemennya. Dengan gerakan malas, ia turun dari ranjang berjalan gontai ke arah depan. Tanpa melihat siapa yang datang, Eunbi langsung membuka pintu. Pikirannya yang masih setengah sadar membuatnya diam mematung mencerna siapa yang ada di depannya.

"Aku kangen kakak"

Itu kalimat yang didengar Eunbi sebelum Jaemin menenggelamkan tubuhnya dalam pelukan laki-laki itu.

Eunbi bingung dengan apa yang terjadi, tapi tangannya terangkat untuk membalas pelukannya. Mendengarkan kalimat permintaan maaf yang sejak tadi diucapkan Jaemin.

"Kamu kenapa ada di sini? Bukannya aku bilang kita break dulu dan gak ketemu dulu" tanya Eunbi bingung setelah keduanya duduk di sofa dengan posisi Jaemin masih memeluknya dengan erat, tidak mau lepas sedikitpun.

"Maafin aku kak" bukannya menjawab pertanyaan Eunbi, Jaemin kembali meminta maaf. "Aku nggak mau putus sama kakak, aku sayang banget sama kakak. Kak Eunbi mau kan maafin aku?"

Jaemin melepaskan pelukannya, menjauh sedikit agar dapat menatap wajah Eunbi dari dekat.

Ditatap seperti itu membuat Eunbi gugup.

"Iya Jaemin aku udah maafin kamu"

"Makasih ya kak" balas Jaemin kembali membawa tubuh Eunbi kedalam pelukannya.

🌻🌻🌻

Satu jam yang lalu

Jaemin selesai mandi dan berganti baju. Laki-laki itu tiduran di kasur dengan bosan masih menunggu chatnya mendapat jawaban dari Eunbi.

Jaemin mengela napas panjang dan melempar asal ponselnya di atas ranjang. Memejamkan mata berharap bayangan sosok Eunbi hilang dari pikirannya. Sungguh Jaemin sangat rindu dengan kekasihnya itu.

Tting

Suara notifikasi chat masuk membuat Jaemin buru-buru meraih ponselnya. Berharap itu merupakan pesan dari Eunbi.

Matanya berbinar senang membaca chat yang baru saja masuk.

Bbie💜

Aku juga kangen

Tiga kata balasan Eunbi yang mampu membuat Jaemin tersenyum lebar. Buru-buru ia meraih kunci motor dan jaket lalu pergi mendatangi apartemen Eunbi.




🌻🌻🌻

Hai ada yang kangen book ini? Xixixixi

I'm back

Jangan lupa vote dan komen yaa.

Btw always stay safe semuanyaaa


🌻🌻🌻

Hwang Eunbi with boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang