Park Jimin

934 129 21
                                    

Seorang gadis terlihat tergesa-gesa memasuki gedung yang satu bulan lalu mulai ditempati.

"Tunggu"

"Terima kasih" ucapnya ketika pintu salah satu orang di dalam lift menahan pintu yang sebelumnya akan menutup.

Tting

Pintu lift terbuka di lantai yang ia tuju dan Sinb langsung berjalan cepat menuju ruang dance practice di lantai itu.

Orang yang ada di dalam ruang dance terkejut ketika pintu dibuka cepat oleh seseorang dan menemukan si gadis Hwang yang menjadi pelakunya.

"Hei, Bi" sapa Hoseok yang dibalas senyum tipis dan sapaan balik oleh Sinb. Perempuan itu berjalan lurus ke arah seorang laki-laki yang sejak kehadirannya di sini masih menunduk memperhatikan benda kotak di tangannya sambil sesekali terkekeh kecil. Sinb menarik napas dalam untuk menenangkan dirinya.

"YYAK. Park Jimin kau mengerjaiku?" Kesal Sinb yang tidak mampu menahan kekesalannya ketika melihat laki-laki Park ini baik-baik saja tidak seperti ucapannya tadi.

"Sayang" panggil Jimin dengan senyum lebar begitu menyadari kehadiran Sinb dengan tangan merentang lebar ingin memeluk gadis itu.

"Jangan peluk aku, jelaskan apa maksudmu bilang sakit dan membuatku tergesa-gesa ke sini tuan Park" ucap Sinb dengan mata melotot kesal ke arah laki-laki itu.

Bukannya takut, Jimin malah terkekeh dan menarik tubuh Sinb untuk duduk di sebelahnya. Memeluk tubuh Sinb dari arah samping.

"YYAK" pekik Sinb kesal tapi menurut ketika tubuhnya ditarik dan dipeluk Jimin.

"Aku sakit"

"Kau baik-baik saja"

"Aku sakit karena terlalu merindukanmu"

Sinb merotasikan bola matanya. "Cheesy" ucapnya dengan datar yang mana malah membuat Jimin kembali terkekeh, semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Sinb.

"Aku sangat merindukanmu, aku tidak bisa fokus latihan dance karena terlalu merindukanmu"

"Baiklah terserah kau saja. Sekarang kau sudah melihatku, jadi aku pergi dulu" ujar Sinb yang bersiap bangkit dari duduknya.

"Kemana?" tanya Jimin menahan tangan Sinb.

Sinb yang saat ini berdiri di hadapan Jimin menunduk memperhatikan laki-laki yang saat ini juga tengah menatapnya. "Tentu saja ke ruangan Gfriend. Aku juga ada latihan tau" ucapnya dengan dengusan malas di akhir kalimatnya.

Jimin bangkit dan tanpa aba-aba memeluk tubuh Sinb. Tentu saja hal itu disaksikan semua orang yang ada di ruang latihan itu. Sebenarnya sejak tadi juga beberapa orang melirik malas ke arah sepasang kekasih yang sibuk dengan dunia mereka sendiri.

"YYAK YYAK PARK JIMIN. LEPAS" pekik Jin yang langsung menarik Sinb untuk berdiri di belakangnya. Hal itu tentu dibalas raut kesal dan tidak terima oleh Jimin.

"Kenapa Hyung?"

"Cukup sudah, kau pikir hanya kalian berdua di ruangan ini eoh. Kami semua ada di sini, jadi jangan membuatku iri dengan tingkah kalian berdua"

Jimin mendengus malas mendengar ucapan itu.

"Kalau begitu aku pergi dulu Oppa" ucap Sinb dengan senyum manis ke arah Jin yang mampu membuat Jimin tidak terima. Tidak pamit padanya tapi malah pamit dengan hyungnya yang satu ini.

"Hwang Sinb jangan tersenyum dengan laki-laki lain selain aku"

Sinb menatap malas Jimin yang saat ini tengah melotot ke arahnya. "Apa sih terserah aku ingin tersenyum pada siapapun" ucapnya yang terdengar sangat menyebalkan di telinga Jimin dan membuat laki-laki itu tidak terima.

Sinb berbalik dan berjalan menuju pintu sembari menyapa member Bangtan yang lain dengan senyum tipis di bibirnya. Sedikit merasa malu karena masuk tiba-tiba ke ruang latihan mereka. Untung saja hanya ada member Bangtan, belum ada Son Ssaem. Huh kalau ada pasti lebih memalukan dari ini.

"PARK EUNBI"

Sinb mengabaikan panggilan itu dan terus berjalan ke arah pintu.

"YYAK"

"HWANG EUNBI"

Kali ini Sinb berbalik menatap Jimin dengan satu alis terangkat seakan bertanya ada apa lagi.

"Park Eunbi jangan mengabaikan panggilanku"

Sinb merotasikan bola matanya malas. "Namaku Hwang Eunbi. Hwang Sinb. Jangan seenaknya mengganti margaku"

"Tapi cepat atau lambat aku pastikan margamu akan berganti dengan margaku"

Ucapan itu dibalas gestur muntah oleh Jin, Taehyung, dan Hoseok. Sedangkan Jungkook, Namjoon, dan Suga menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kesal di wajahnya.

"Terserah kau saja" pasrah Sinb yang akan melanjutkan langkahnya ke arah pintu.

"Hwang"

"Apa lagi Park Jimin aku bisa telat latihan" kesal Sinb menatap nyalang laki-laki Park yang saat ini tengah menatapnya.

"Kau tidak memakai celana karena terburu-buru ke sini?"

"Kau gila?" ucap Sinb melanjutkan langkahnya ke arah pintu. Sebelum keluar Sinb berbalik menatap Jimin yang masih setia menatapnya.

"Tentu saja aku memakai celana bodoh" katanya sambil menarik hoodie yang ia kenakan sampai menampilkan celana hitam yang memang tenggelam karena hoodie kebesaran itu.

"HWANGGG" teriak Jimin yang tidak didengar Sinb karena gadis itu sudah menutup pintu.

"Apa dia gila?" tanya Jimin pada Jin yang juga sedikit terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Member yang lain juga sempat terdiam di tempat karena apa yang mereka lihat barusan. Menatap pintu di mana tubuh Sinb menghilang dengan mata melotot.

Berbeda dengan Suga yang malah terkekeh geli melihat tingkah Sinb yang ia anggap adiknya sendiri itu masih sama seperti dulu.

"Jantungku hampir berhenti berdetak karena terkejut. Gadis itu benar-benar" ucap Jimin yang masih tidak percaya Sinb menarik bajunya ke atas dengan santai di hadapan para laki-laki ini.

Sedangkan di luar ruangan itu Sinb tengah mengumpat kesal karena paginya diawali dengan kabar mengejutkan oleh Park Jimin dan membuatnya tergesa-gesa mandi dan bersiap untuk langsung datang ke gedung ini. Padahal jadwalnya dengan Gfriend belum dimulai.

"Park Jimin menyebalkan" gumamnya menatap pintu putih di hadapannya dengan tatapan kemusuhan.



🌻🌻🌻

Hwang Eunbi with boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang