Kim Jungwoo

411 68 1
                                    

"Maunya kamu gimana?"

"Kamu pulang bareng aku"

"Gabisa, Woo. Aku mau ngerjain tugas kelompok. Nanti kalo udah selese aku ke apartemen kamu ya. Sekarang aku pergi sama temen-temen kelompokku yang lain. Kamu hati-hati pulangnya ntar"

"Bi"

Belum sempat Eunbi melangkah, panggilan Jungwoo membuatnya mendongak menatap wajah laki-laki itu yang juga tengah menatap ya serius.

"Kita itu apa?"

"Maksudnya?"

"Kamu gak terpaksa kan pacaran sama aku?"

"Jungwoo kamu ngomong apaan sih"

"Aku ngerasa selama 3 bulan jadian kamu gak butuh aku dan aku ga berguna jadi pacar kamu. Atau ternyata kamu terpaksa nerima aku waktu itu?

"Eunbi kita tunggu di parkiran ya" ucap Suji yang lebih dulu berjalan diikuti teman teman kelompok yang lain, membiarkan Eunbi menyelesaikan pembicaraan dengan pacarnya.

"Iya, ntar gue nyusul" balas Eunbi lalu kembali fokus dengan Jungwoo di depannya.

"Woo, aku gak paham maksud kamu apa. Bisa jelasin dulu?"

Jungwoo terlihat menarik napas dalam dan mengacak rambutnya frustrasi.

"Nanti kita bahas lagi. Kamu hati-hati di jalan" ucap Jungwoo sebelum pergi meninggalkan Eunbi.

"Kamu juga" balas Eunbi.

🌻🌻🌻🌻

"Jungwoo"

"Woo"

"Kim Jungwoo kamu di mana?"

Eunbi mencari keberadaan laki-laki itu di apartemen yang gelap karena lampu belum dinyalakan. Bukannya menemukan Jungwoo, Eunbi malah melihat ponsel laki-laki itu yang tergeletak di atas meja. Pantas saja Eunbi chat juga telpon saat sudah sampai depan pintu tapi tidak mendapat balasan. Sampai akhirnya Eunbi membuka pintu dengan password yang memang sudah Jungwoo berikan padanya.

"Jungwoo kamu tidur?" tanya Eunbi membuka kamar laki-laki itu, tapi tidak menemukan apapun.

Eunbi menutup pintu kamar, mencari kontak seseorang di ponselnya.

"Halo, Lino"

"Lagi bareng Jungwoo?"

"Oh oke gapapa soalnya dia gak bawa hp"

"Makasih, No"

Eunbi menutup panggilannya dengan Lino, salah satu teman Jungwoo yang ia tau dekat dengan pacarnya. Ia melangkah ke arah dapur meletakkan plastik berisi makanan lalu mengambil sticky notes, menulis catatan sebelum pulang.

🌻🌻🌻🌻

"Sorry, Eunbi masih di dalem?" tanya Jungwoo pada salah satu teman sekelas Eunbi. Ia tidak dapat menghubungi pacarnya sejak tadi pagi.

"Eunbi izin hari ini gak masuk"

"Oh oke thanks ya"

Jungwoo mengeluarkan ponsel, kembali berusaha menghubungi Eunbi tapi tetap saja tidak tersambung.

"Jungwoo"

Jungwoo mendongak menatap seorang perempuan yang berjalan ke arahnya.

"Jungwoo kan? Pacar Eunbi?"

"Iya gue Jungwoo"

"Gue Eunseo, temen Eunbi sejak SMP. Bukannya gue mau ikut campur urusan kalian. Gue cuma mau ngasih saran karena semalem juga Eunbi curhat sama gue sampe nangis. Eunbi itu orangnya emang segala sesuatu pengennya dikerjain sendiri, gak mau minta tolong orang lain. Gaenakan banget. Saking gak enakannya dia suka maksain diri sendiri juga. Bahkan sama gue yang udah temenan lama dia jarang banget minta tolong. Terbiasa apa-apa sendiri juga kayaknya jadi kebawa sampe sekarang. Gue paham Eunbi tuh sayang banget sama lo, Jungwoo. Karena sayang dia gak mau ngerepotin lo. Eunbi kadang mau minta tolong sesuatu ke lo juga sungkan. Wkwk emang agak bego juga anaknya. Gak mau ngerepotin pacar sendiri. Kayak sekarang dia lagi sakit, perutnya kram parah dari subuh. Gue tau juga karena mampir rumah dia mau ambil barang ketinggalan. Gue bilang mau nemenin di rumah karena kebetulan dia lagi sendirian ditinggal orang tua ke luar kota, tapi bilangnya gak mau dan langsung nyuruh gue pergi ngampus. Gak mau ngerepotin katanya. Gue harap lo bisa sabar buat bikin dia lebih terbuka sama lo. Gue duluan masih ada kelas"

🌻🌻🌻🌻

"Eunbi"

"Aw"

Jungwoo terkejut begitu masuk rumah Eunbi ia menemukan gadis itu jatuh terduduk di lantai. Laki-laki itu menggendong Eunbi ke arah kamar dan menidurkannya perlahan.

"Jungwoo kok kamu ke sini" ucap Eunbi dengan bibir pucat dan suara lemah.

"Kamu udah makan?"

Eunbi diam.

"Aku ambil bubur sama obat di meja ruang tamu ya, tadi aku taro di sana"

Tidak menunggu lama, Jungwoo kembali dengan bubur juga plastik apotek di tangannya.

"Makan dulu sini"

Jungwoo duduk di tepi ranjang, dengan Eunbi duduk menyandar.

"Ayo buka mulutnya"

"Aku bisa sendiri"

"Aaa Eunbi"

Eunbi menurut dan membuka mulut menerima suapan bubur dari Jungwoo.

Selesai makan dan juga minum obat, Eunbi menatap Jungwoo yang baru kembali dari dapur mengisi botol dengan air hangat. Dengan hati-hati laki-laki itu meletakkan botol di atas perut Eunbi.

Jungwoo terkejut, matanya beralih menatap wajah Eunbi begitu mendengar suara isakan.

"Sayang kenapa nangis?" tanya Jungwoo, tangannya menangkup kedua pipi Eunbi. Mengusap air mata pacarnya.

"Aku minta maaf. Aku sayang sama kamu. Maafin aku udah bikin kamu ngerasa gak dianggep. Aku sama sekali nggak bermaksud gitu" ucap Eunbi susah payah dengan suara isakan makin kencang.

Jungwoo menarik kepala Eunbi ke arah dadanya. Menenangkan kekasih kekasihnya yang terisak dengan kecupan sayang di pucuk kepala dan juga usapan di punggung kecil Eunbi.

Setelah agak tenang, Eunbi mendongak menatap wajah Jungwoo yang hanya berjarak beberapa centi darinya.

"Kamu masih mau maafin aku kan, Woo?" tanya Eunbi dengan mata bengkak, pipi merah, juga tatapan berharap yang mana membuat Jungwoo tidak mampu menahan sudut bibirnya untuk tersenyum gemas. Laki-laki itu mencuri satu kecupan cepat di bibir Eunbi. Hal itu membuat Eunbi membolakan mata terkejut.

"Iya sayang aku maafin. Aku minta maaf juga ya udah bikin kamu sedih. Kamu jangan gemes gemes gini dong pengen aku gigit"

"Kok kamu sekarang manggil aku sayang?"

"Iya sayanggg, kenapa kamu gak suka? Tapi kok ini pipinya merah" ucap Jungwoo sembari menoel noel pipi merah Eunbi.

"Ihhh kesel, enggak merah. Minggir" balas Eunbi dengan kedua tangan menutupi pipinya.

Jungwoo terkekeh gemas, melingkarkan tangan di perut rata Eunbi dan membawa Eunbi untuk tiduran menghadapnya.

"Aku ngantuk"

"Bobo aja biar perut kamu mendingan. Aku temenin di sini"

"Hmm"

Tidak lama, suara napas teratur Eunbi terdengar. Gadis itu benar-benar mengantuk dan terletak tidur.

Jungwoo merapihkan rambut Eunbi yang menutupi wajahnya. Mengamati wajah damai Eunbi.

"Sweet dreams, Bi" bisik Jungwoo sebelum mengecup puncak kepala Eunbi dan ikut terlelap.



🌻🌻🌻🌻

Aaak lagi suka Jungwoo akuuuu



🌻🌻🌻🌻

Hwang Eunbi with boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang