Cha Eunwoo

1.2K 134 29
                                    

Seorang perempuan terlihat larut dalam buku yang sedang ia baca. Sejarah kerajaan Hyra yang kekuasaannya berakhir sejak seribu tahun yang lalu. Entah mengapa, sejak pertama kali tanpa sengaja menemukan buku ini di perpustakaan ketika dirinya sedang mencari buku referensi untuk tugas akhir semesternya, Sinb merasa ada sesuatu yang membuatnya penasaran dan ingin tau lebih jauh mengenai kerajaan ini.

"Sedang apa?" tanya Eunseo yang baru saja mendudukkan dirinya di hadapan Sinb.

"Cuma baca buku sejarah"

"Sejarah?" ulang Eunseo dengan suara sedikit naik sampai mendapatkan pelototan dari penjaga perpustakaan. Ia berdehem singkat sebelum melanjutkan kalimatnya. "Sejak kapan lo suka buku sejarah heh? Waktu SMA aja lo paling anti sama sejarah"

"Sejak tadi" jawab Sinb cuek masih fokus pada buku di depannya.

"Ugh. Iya deh. Gimana udah dapet buku yang lo cari?"

Sinb menutup buku yang sejak tadi ia baca. "Udah. Lo gimana udah ada dapet referensi?"

"Udah. Oh iya, lo mau ikut gak?"

"Kemana?"

"Nonton"

"Sama Juyeon juga?" tanya Sinb yang dibalas anggukan oleh Eunseo.

"Idih ogah. Ngapain juga gue jadi laleur. Kurang ajar bener ngajak jomblo ikut waktu kalian mau pacaran" Sinb mendengus kesal yang malah membuat Eunseo tertawa pelan.

"Makanya cari pacar"

"Lo pikir pacar bisa dicari gitu aja hah? Hellow gue juga udah punya pacar ya asal lo tau, banyak malahan"

Eunseo memutar bola matanya malas mendengar jawaban Sinb. "Pacar halu mbak e"

"Hehehehe" kekeh Sinb dengan senyum lebar sampai kedua matanya menyipit.

Eunseo menatap ponselnya yang menunjukkan notifikasi baru. "Eh gue duluan ya, Juyeon udah selesai rapat nih. Mau gue samperin. Hati-hati ya sayangku, jangan ngebut bawa mobilnya. Bye-bye"

"Hmm. Lo juga hati-hati"

Setelah ditinggal Eunseo, Sinb membereskan buku dan barang-barang bawaannya ke dalam totebag hitam ketika merasa langit mulai berwarna jingga.

Di perjalanan Sinb melihat seorang nenek bertongkat yang kesulitan untuk menyebrang di tengah padatnya lalu lintas sore hari. Sinb menyalakan lampu hazard mobilnya, dan keluar untuk membantu nenek itu.

"Saya bantu ya, nek"

Nenek itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih" ucap nenek itu setelah sampai di ujung jalan.

"Sama-sama, nenek" ucap Sinb dengan bibir tersenyum tipis.

"Kamu anak baik, semoga apa yang belum selesai segera terselesaikan" ucap nenek itu yang membuat Sinb kebingungan akan maksud ucapannya.

Belum sempat Sinb bertanya maksud dari perkataan tadi, nenek itu sudah berjalan menjauh meninggalkan tanda tanya di pikiran Sinb.

🌻🌻🌻

Sinb memasuki rumahnya dan langsung melihat bunda Jessica duduk di sofa depan TV.

"Bundaa" rengek Sinb berniat memeluk bundanya. Namun, dengan tidak elitnya, bunda Jessica menahan kepala Sinb dengan telapak tangannya yang membuat perempuan itu merengek.

"Bundaaaa"

"Kamu tuh bau, kotor. Baru dari kampus kok mau langsung peluk peluk.  Mandi dulu sana ih jorok"

Hwang Eunbi with boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang