ENAM PULUH SATU

538 54 12
                                    

Ini terlalu sore untuk Jennie ketaman. Bahkan langit sudah tak terlihat cerah. Hari ini Jennie akan menemui orang yang mengiriminya pesan tempo lalu.

Bertekad dengan rasa penasaran. Jennie memutuskan untuk datang pada tempat yang sudah dikasih tahu. Awalnya ragu untuk datang,bagaimana jika itu penipuan?Lalu dirinya diculik?dijadikan tumbal?

Jennie parnoan.

Sudah sedari lima menit lalu Jennie duduk dibangku taman. Yang bahkan tidak ramai sama sekali.

Waktu terus berjalan maju. Bosan sudah Jennie menunggu orang. Akhirnya masang earphone. Kini lagu Special dari Lee Hi dan Jennie Kim. Beralun didalam pendengaran Jennie.

Tanpa sadar sedari Jennie datang dan sekarang sudah 20menit dirinya duduk ada mata yang senantiasa mengawasinya.

Jennie menengok saat merasa pundaknya ditepuk. Mata kucingnya menatap mata tajam milik orang yang menempuk pundaknya.

Orang itu beralih berjalan guna duduk disamping Jennie. Tersenyum manis dapat melihat Jennie.

"Jennie".

Jennie tak menggubris dia diam. Tapi matanya tak lepas dari orang yang duduk didepannya. Kini mereka berhadapan.

"Apa kau baik?". Tak ada suara yang dikeluarkan Jennie. Dirinya masih asik dengan keterdiamannya.

Orang itu,orang yang selama ini Jennie tak pernah pikirkan akan bertemu kembali. Seseorang yang sudah membuat dirinya merasa dicintai. Juga dapat merasakan luka.

Dia.

Krystal Jung

"Wae?".

Satu kata setelah berlalunya menit ke10. Kini tubuh Krystal menengang. Mendengar suara lembut menggemaskan milik gadis yang dirinya rindukan.

Matanya memerah,menahan rindu yang selama ini selalu menuntut dirinya. Masalah bodohnya dirinya dimasa lalu melepas gadis seperti Jennie.

Menyesal tentu saja.

"Wae?".

"J"

"Wae?".

"J_

"Wae Unnie wae?!". Jennie melepas earphone dengan kasar. Melirik tajam pada Krystal. 

"Kenapa?kenapa kau kembali menemuiku Unnie?". Jennie bertanya dengan sorot mata terluka.

Krystal memandang Jennie dengan raut sedih. Bagaimana bisa pikirannya sejalan dengan realita. Krystal tahu dirinya akan menerima kekesalan Jennie. Tapi,sungguh rasanya sangat sakit.anjim

Berbeda dengan Wendy,kedatangannya justru membuat gadisnya kembali terluka. Menangis tersedu-sedu. Krystal memandang wajah merah Jennie.

Kesalahannya tentu akan menyakitkan Jennie. Tentang Meninggalkan,Kepercayaan,Kesetiaan. Jennie jelas terluka!

"J mianhe,jjebal mianhe". Krystal memohon memegang tangan gadis yang sangat dirinya rindukan mengenggam dengan erat. Kini posisinya berada didepan Jennie. Dia berjongkok.

"Minahe J,sungguh kedatanganku untuk meminta maaf padamu,tak ada maksud lain". Sadar akan kedatangannya percumah. Krystal hanya ingin meminta maaf. Tentu jika Jennie ingin mendengar penjelasannya maka Krytsal siap bercerita.

"Wae Unnie?" Krystal kembali mengeratkan gengamannya.

"Kenapa baru sekarang,kau datang?".

"Kau bahkan baru datang sekarang,setelah kejadian itu kau kemana Unnie,kemana?". Kadang emosi selalu menempel. Dan sekarang Jennie tersulut akan emosi itu.

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang