SEMBILAN BELAS

824 82 12
                                    

"hey bangun" Ucap Taeyon. Dirinya sedang mencoba membangunkan adiknya yang sedari tadi tak bangun-bangun.

"Yak!!Kim R_

"Berisik eonni!". Baru setengah Taeyon berteriak. Ucapannya sudah terpotong oleh adiknya.

"Hehe sudah sana mandi lalu turun aku tunggu di meja makan"

"Heum". Dengan malas-malasan Jennie tetap berjalan masuk kedalam kamar mandi karena dirinya juga harus pergi kekampusnya.

🌼

"Kau tak kekampus?" Tanya Tiffany. Sekarang keduanya sedang menikmati sarapan bersama.

"Tidak. Dosennya berhalangan hadir". Jawab Iren masih dengan fokus pada sarapannya.

"Lalu kau akan berdiam diri dirumah?"

"Sepertinya begitu. Sebenarnya tadi sudah janjian akan menghabiskan waktu dengan seulgi tetapi. Seulgi malah ada urusan keluarga mendadak"

"Oh baiklah"

"Kau sendiri eonni. Kenapa belum berangkat?" Tanya Iren. Karena biasanya Tiffany sudah bersiap-siap berangkat.

"Oh aku ada meeting hari ini di kantor Taeyon dia juga akan menjemputku"

Iren hanya mengangguk sebagai jawaban atas ucapan dari Tiffany.

🌼

"Bagimana?" Tanya Jiso pada Jennie. Sekarang mereka sedang di mall untuk berbelanja. Biasa cewe. Hehe

Jiso menanyakan penawaran tentang schedul hari ini. Berhubung hanya dia dan Jennie saja yang pergi ke kampus hari ini. Karena rose tak ada jadwal lalu kekasihnya sedang ada urusan.
Berakhirlah mereka hanya berdua.

"Boleh" Jawab Jennie. Kini mereka berjalan mencari stan baju terlebih dahulu.

"Eonni aku akan membeli ini dan ini saja" Ucap Jennie seraya memperlihatkan apa saja yang ingin dia beli.

"Ah baiklah ayo bayar. Aku juga sudah mendapatkan ini"

Langit biru semakin menunjukan bahwa birunya harus segera di gantikan dengan jingga. Tak terasa setelah tadi menghabiskan waktu bersama. Kini pantai adalah tempat terakhir dari jadwal Jiso dan Jennie hari ini.

"Eonni bagimana hubunganmu dengan seulgi eonni?" Tanya Jennie seraya menatap wajah cantik Jiso disampingnya.

"Tentu saja baik Jennie-ah. Ku rasa aku menemukan kata nyaman dan cocok berada di Seulgi eonni".

Hening. Jawaban Jiso pun sama sekali tak mendapat respon dari Jennie. Jiso sadar mengapa Jennie diam seperti ini.

"Kau bagaimana jen?" Tanya Jiso

"Entahlah eonni. Kurasa aku belum menemukan jawaban yang tepat"

Akhir-akhir ini Jennie selalu bercerita kepada Jiso. Diantara mereka berempat Jennie memang lebih dekat dengan Jiso ketimbang dengan si kembar abal-abalan itu.

"Aku belum menemukan titik terangnya eonni". Lanjut jennie lirih

"Kau sudah mencoba mecari tau pada Taeyon Eonni?"

"Ah aku belum sama sekali eonni"

"Cari tau saja dulu jendeuki siapa tau itu membantumu.

Benar. Siapa tau dia mendapatkan titik terang pikirnya.

🌼

Hai!!Hehe maaf kalo chap ini gak nyambung hehe.

Terimakasih🖤Yang sudah komen yang sudah nge vote juga aku ucapain Terimakasih banyak hehe

Sorry for typo

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang