DUA PULUH SEMBILAN

765 78 9
                                    

Hari ini seperti biasa Iren menjalankan aktifitasnya. Seperti sekarang pagi ini Iren sedang berjalan menuju kekelasnya.

"Iren Eonni!!". Ah dia mengenali suara itu. Siapa lagi kalo bukan Beruang kesayangan Jiso.

"Hosh kau dari tadi aku memanggilmu kenapa tak berhenti si".

"Hehe mian ayo langsung saja. Sebentar lagi dosen botak itu akan masuk".

Lalu keduanya berjalan memasuki kelas. Tak selang beberapa menit saat dirinya memasuki kelas dosen itu pun datang.

Seperti biasa dosen ini terkenal killer. Tak sedikit dari mahasiswa disini mengenal kedisiplinannya. Seperti sekarang Iren dan Seulgi kena imbasnya karena tidak fokus saat mata pelajaran sedang berlangsung.

"Unnie kau tidak fokus kenapa?". Tanya seulgi sembari menyeruput minumannya. Keduanya tadi dikeluarkan dari kelas oleh si dosen botak. Hehe..

"Kau sendiri?" Bukannya dijawab malah nanya balik gerutu seulgi

"Aish kau tau aku ada sedikit masalah"

"Dengan Jiso?"

Seulgi mengangguk dirinya sempat ada problem dengan Jiso. Hanya salah paham

"Kau sendiri?".

"Emm...". Jelas sekali Iren ragu-ragu menceritakannya.

"Kau ragu menceritakannya".

"Ani bukan seperti itu. Hanya saja".

"Aish jika kau tak mau menceritakannya sudahlah".

"Oke oke. Kau ingat saat aku menceritakan tentang Jennie?". Iren memang terbuka dengan seulgi termasuk tentang Jennie. Dia menceritakan semuanya pada Seulgi.

"Iya lalu?".

"Waktu itu aku memancingnya dengan menceritakan kisahku dengannya diluar negri dulu".

Seulgi masih memperhatikan Iren bercerita. Tanpa ada niatan menyela.

"Kau tau. Dia tak mengingatnya dia malah menanyakan kemana orang yang aku ceritakan".

Iren menatap Seulgi seperti sedang berpikir "kau memikirkan apa?"

"Eonni kau bilang dia tak mengingat ceritamu. Apa bukan dia orangnya?".

"Tapi seul aku sangat yakin Jennie lah orangnya. Dia bahkan mempunyai poto itu".

🌼

"Bagaimana Jen?". Sekarang Jennie sedang menghabiskan waktu dengan seseorang. Yang readrs belum tahu ya. Hehe. (Ayo tebak dong hehe✌️)

Karena dirinya tak ada jadwal hari ini.
"Eonni,kau tau aku merindukanmu sungguh". Ah ini yang dirinya suka dari Jennie. Dia akan bersifat seperti anak kecil hanya padanya.

"Aku juga Jennie-ya. Hey kau tak malu kita jadi tontonan karena kau terus mendusel seperti ini". Jennie memang menempel sejak tadi. Ini adalah pertemuan ke empat. Dan sudah tak secanggung kemarin.

"Biarlah Unnie aku merindukanmu sungguh". Lihat bukannya berhenti menempel Jennie malah mengeratkan pelukan pada tangan orang yang katanya dia rindukan





Hiiii

Gimana sama cerita ini?Makin gak nyambung kan?

Terimakasih yang sudah mau repot2 komen dan vote. Terimakasih banyak🥳🥳

Sorry for typo

Ayo dong komen2😁

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang