EMPAT PULUH LIMA

469 43 0
                                    

Makin hari Irene merasa Suho terus mencoba mendekatinya. Bukannya tidak suka dia hanya tak nyaman saat didekat Suho apalagi statusnya yang jadi kekasih orang.

Belum lagi rumor yang mengatakan Irene kekasih Suho sudah menyebar di kalangan mahasiswa,beberapa teman-teman Suho jadi sering menggoda dirinya.

Seperti saat ini jam kelasnya sudah selesai dari lima belas menit yang lalu dan selama itu juga Suho selalu mengikuti Irene,sedangkan Seulgi menatap malas dengan Suho. Kalo dibiarkan berdua juga kan tidak baik.

Irene sedang menunggu Jennie,sekarang baru jam sepuluh tetapi jam kelas mereka sudah selesai,berbeda dengan Jennie jam kelasnya baru akan mulai nanti saat jam sebelas.

"Irene-ahh,apa hari ini kau sibuk?". Suho berniat akan mengajak Irene untuk menemaninya.

Sesaat Irene melihat Seulgi guna meminta saran,tetapi Seulgi malah memalingkan wajahnya.

"Wae?kurasa aku sedikit sibuk". Suho mengangguk bersamaan dengan itu Jennie datang bersama Jiso yang baru keluar kelasnya.

Seulgi dan Irene tersenyum melihat kedatangan mereka berdua. Kadang baik Seulgi maupun Irene merasa cemburu akan kedekatan mereka.

"Eoh,anyyeong sunbaenim". Sapa Jiso saat melihat Suho dan membungkukkan badan sedikit diikuti Jennie.

Untung Suho duduk sendirian,jadi memudahkan Jennie untuk duduk dipinggir Irene.

"Chagi,kau ingin makan?". Tanya Seulgi pada Jiso,dan dibalas anggukan oleh Jiso. Jennie sempat melihat raut wajah Suho yang terkejut akan panggilan Seulgi pada Jiso.

"Wae,Oppa?". Tanya Jennie,Suho tersenyum dan menggeleng. Lantas bertanya pada pasangan yang baru dia ketahui sekarang.

"Kalian berpacaran?". Yang ditanya mengangguk,Suho tersenyum menanggapinya. Lantas berpaling menatap Irene. Dia mencoba memegang tangan Irene yang berada dia atas meja.

"Irene-ah,kau juga akan memesan makanan?". Irene mencoba melepaskan genggaman tangan Suho,dia merasa tak enak pada Jennie.
Tanpa perlu repot-repot menjawab pertanyaan yang suho berikan Irene malah menatap Jennie dan bertanya.

"Kau sudah makan?apa kau akan makan dulu sebelum kelas mulai?". Jennie menggeleng mencoba menahan rasa cemburunya,biar manapun dia kekasihnya Irene. Dan dengan seenaknya Suho memegang tangan Irenenya.

"Unnie aku pergi dulu Ne". Irene mengangguk.

Setelah kepergian Jennie suasana disana kembali hening,dengan Irene yang mencoba fokus pada hanpdhone nya dan pasangan Seulgi dan Jiso yang asik berpacaran. Dengan Suho yang terus menatap Irene.

"Suho-ssi bisakah kau jangan menatapku seperti itu". Suho terlonjak akan pertanyaan Irene yang tiba-tiba dia terlalu asik mengamggumi wajah cantik Irene.

"Tentu,mian membuatmu takut". Irene mengangguk dan kembali memainkan Handphone nya. Baru dua puluh menit semenjak kepergian Jennie dia sudah kembali. Irene heran karena Jennie sangat cepat menyelesaikan jam kuliahnya.

"Cepat sekali?apa ada yang tertinggal?". Jennie menggelang lantas duduk kembali ditempat semula.

"Dosen hanya memberi tugas karena urusan mendadak". Irene mengangguk,semua yang Irene lakukan tak lepas dari pandangan Suho. Jangan tanyakan Seulgi dan Jiso mereka seperti tidak ada manusia lain saja.

Irene lantas memesan makanan untuknya dan Jennie,dia tak perlu repot-repot menawarkan Suho. Biar sendirinya saja yang pesan.

"Gomawo." Ucap Jennie setelah Irene menyerahkan makananya. Ditatapnya Suho yang hanya menatap Irene sedari tadi.

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang