EMPAT PULUH SEMBILAN

459 45 4
                                    

"Bagaiman kalau kita jalan-jalan?". Seru Irene pada kekasihnya Jennie.

Jennie terlihat berpikir "Call,kita akan kemana?".

"Tidak kemana-mana,hanya seperti biasa duduk-duduk di restaurantku". Ucap Irene seraya menyeruput minumannya.

"Itu namanya bukan jalan-jalan,aish kau ini". Ucap Jennie kesal. Irene terkekeh mendengarnya.

"Ne ne,kita keliling dulu baru seperti biasa bagaimana?". Tawar Irene

Jennie mengangguk. "Ne,aku ingin_

Ucapannya terpotong saat seorang gadis lebih muda darinya berdiri didepan keduanya. Dengan tampang sedikit segan dan sebuah surat ditangannya.

"Annyeong sunbaenim,mianhe karena menganggu waktu kalian tapi Irene sunbaenim ditunggu seseorang ditaman belakang". Ucapnya seraya memberikan surat itu.

"Siapa yang menungguku?". Tanya Irene

"Kau bisa mengetahuinya saat sudah disana sunbae".

"Baiklah". Setelah berucap dan mempersilahkan juniornya pergi kini Irene menatap Jennie seolah bertanya boleh aku kesana? Jennie mengangguk  mengiyakan

"Eh eh kalian akan kemana?". Tanya jiso saat melihat kedua sahabatnya berjalan kearah berlawanan dengannya.

"Menemui seseorang,kalian sendiri?". Tanya Irene

"Siapa?aku ingin membeli minuman dulu kekantin".

"Entahlah aku juga tidak tahu".

"Kita ikut,tapi aku akan kekantin sebentar". Ucap Seulgi

"Ne baiklah".

"Unnie aku kekamar mandi sebentar ne". Ucap Jennie

"Eh eh jendeuki,aku ikut". Setelahnya hanya Irene saja yang menuju taman itu. Dirinya begitu penasaran siapa yang mengirim surat dan memintanya ketempat itu.

Taman itu sepi karena letaknya yang dibelakang. Walau begitu keindahan tamannya tak mengurangi keindahan taman utama kampus ini. Hanya ada dua orang yang sedang mendengarkan musik dengan buku di tangannya.

Dalam pikiran Irene,tak mungkin kan dua orang itu. Lalu matanya mencari sosok mana yang mungkin dia, orang yang memintanya datang kesini. Lama mencari tatapannya jatuh pada lelaki yang sedang tersenyum padanya. Dia tahu betul siapa orang itu.

Suho?batin Irene.

Suho berjalan mendekati Irene,dengan langkah tanpa keraguan. Dirinya sudah tepat didepan Irene menyisakan jarak.

"Mian meminta mu kesini". Ucap Suho memulai omongan. Dapat Irene lihat Suho membasahi bibirnya.

"Gwenchana,hm apakah kau ada perlu kenapa memintaku kesini?". Tanya Irene

Masih dalam posisi berdiri saling berhadapan. Dibelakang mereka terdapat bangku panjang.

"Duduklah dulu aku ingin bicara sesuatu".

Sekali lagi. Mata Irene menangkap raut gelisah Suho. Dia merasa heran,ada apa dengan lelaki didepannya ini. Bukannya dia sudah berulang kali bicara dengannya. Tapi hari ini gerak geriknya terlihat berbeda.

"Hm kau tau,saat pertama kali kau masuk univeritas ini?". Tanya Suho. Flashback saat pertama kali bertemu Irene dulu. Irene mengangguk.

"Saat itulah,kita sering bertemu. Bahkan dalam satu kelas". Irene masih menatap Suho. Menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya.

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang