EMPAT

1.4K 119 0
                                    

"Nona, apakah kau ingin minum?" Tanya salah satu pelayan dirumah Jennie

"Tidak terimakasih" ucap Jennie

"Kau tak apa nona,kau terlihat pucat?" Ucap Minju pelayan tadi.

"Aku tak apa bi"ucap jennie

"Tapi kau terlihat pucat nona"ucap minju khawatir

"Aku baik-baik saja,sungguh aku hanya lelah saja" ucap jennie meyakinkan wanita dihadapannya.

"Baiklah jika kau butuh apa-apa panggil aku ne" ucap Minju lalu pergi setelah mendapat persetujuan dari Jennie.

Jennie sendiri tak baik-baik saja,sedari tadi dia menahan sakit di dadanya seperti ditusuk-tusuk seingatnya dia tak melakukan kegiatan berat.

Tanpa sadar tangannya sudah meremas bagian dada yang sakitnya air mata keluar begitu saja.

"Jennie kau tak apa?" Ucap Kharis orang kepercayaan ayahnya yang sudah bekerja sejak dia remaja dan sudah dianggap putra oleh ayahanya sendiri

"Aku tak apa oppa,tapi dada ku nyeri sekali" ucap jennie berusaha berbicara tetapi malah semakin membuat dadanya tambah sakit.

"Mana obatmu" tanya Kharis lalu mencari di tas jennie setelah jennie menunjuk tasnya.

"Ini minum dulu" ucap Kharis, memberikan obat dan langsung ditelan jennie tanpa air.

Kharis sendiri panik melihat jennie seperti ini,pasalnya ini pertama kali dirinya melihat jennie kesakitan setelah jennie menjalankan operasi waktu itu.

"Sudah lebih baik?ayo aku antar kau kekamar" ucap Khirs

"Aku bisa sendiri oppa" ucap jennie setelah merasa baikan.

Tapi khirs tak mendengarkan jennie,dia malah menggendong jennie dan membawa kekamarnya.

"Oppa jangan beritahu Eonni juga Appa aku mohon" ucap jennie setelah sampai dikamar dan berbaring dikasurnya.

"Kenapa?mereka berhak tau jennie oppa tak mau melihatmu seperti tadi jika aku tak datang lalu kau bagaimana?mungkin sudah pingsan" ucap kharis

"Ayolah oppa, itu tidak akan terjadi lagi percayalah aku mohon" ucap jennie memelas

"Sudahlah istirahat saja" ucap khris

"oppa" rengek jennie

"Aku tidak janji" ucap khris lalu pergi begitu saja dari kamar jennie.

~R🌼

"Aku pulang" Teriak Iren

"Kau, kalo pulang kenapa harus teriak sekencang itu si" ucap Tiffany karena teriakan iren itu kencang menggema keseluruh penjuru rumah.

"Hehe"

"Siapa itu eonni" Ucap Iren lalu berbisik pada kakanya, melihat ada orang lain di rumahnya. Posisinya membelakangi Tiffany dan Iren

Bukan malah menjawab Tiffany malah mengajak Iren untuk duduk di sofa bersama orang yang iren tanyakan.

"Taeyon Eonni" Merasa kaget karena orang yang tadi dia pertanyakan adalah Taeyon yang tak lain kekasin Tiffany kakanya.

"Kekekek" kekeh Taeyon. Lalu menyuruh Iren duduk di sofa sebelahnya.

Sedangkan Tiffany dia hanya melihat apa yang akan iren dan kekasihnya lakukan. Karena sudah sangat lama Taeyon tak berkunjung kerumahnya. Dan ini baru pertama lagi bagi Taeyon.

"Kau terkejut?" Tanya taeyon pada iren.

"Selama ini kemana saja eonni?kau baru kesini lagi?" Tanya iren pada Taeyon

"Aku sibuk dengan urusanku dan sekarang aku luangkan untuk berkunjung lagi. Maff" Ucap Taeyon lalu tersenyum

"Kau tak perlu meminta maaf, aku dan eonni pasti memakluminya. Kau kan KIM TAEYON siapa yang tak kenal keluargamu" canda Iren.

"Ne chagi,kau dari tadi bilang saja maaf. Bukan kah selama ini komunikasi kita terjaga?itu sudah lebih bagiku" Ucap Tiffany lalu memeluk Taeyon

Sedangkan iren yang melihat itu hanya merespon dengan bola mata jengah.

Plak!!

Suara adu telapak tangan iren,dia sengaja melakukan itu supaya sepasang kekasih di sampingnya segera menyadari ada orang lain.

"Nyamuk" ucap iren lalu memberikan tatapan dinginnya.

Taeyon dan Tiffany jelas tau apa maksud Iren. Lalu keduanya memilih melepaskan pelukan tadi.


Lama berbincang ini itu, Taeyon berpamitan pada Tiffany dan iren.

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang