ENAM BELAS

871 84 5
                                    

"hey kenapa menangis?".

Merasa tidak ada jawaban. Direngkuhnya gadis yang lebih muda darinya.

"Kenapa?" Tanyanya kembali setelah merasa gadis tadi sudah lebih tenang.

"Tak apa,aku hanya sedang sedih saja"

"Sedih?"

"Dimana rumahmu?"

"Ujung jalan ini,sebrang sana"

"Kau pindahan?"

"Iya,sekitar 2setengah tahun yang lalu aku kesini. Tapi aku baru tinggal disini sekitar satu bulan lalu"

"Oh. Pantas aku baru melihatmu sekarang"

Pertemuan itu. Pertemuan pertama Iren dengan gadis kecil yang dia temui dulu saat dirinya masih di Selandia baru.

Sekarang Iren sedang menunggu teman-temannya dikantin campus. Hanya dia sendiri karena Seulgi sedang ke toilet dan yang lainnya belum keluar kelas.

"Eonni apa sudah lama?" Tanya Rose. Yang sudah duduk mengambil tempat dihadapanku.

"Tidak aku juga baru beberapa menit disini"

"Kemana seulgi eonni?"

"Kamar mandi"

Lalu berbarengan dengan datangnya Seulgi serta Jiso dan Jennie.

"Sudah pada kumpul ternyata" ucap Seulgi padahal hanya Iren dan Rose yang sedang duduk sambil menunggu mereka.

"Duduklah kau membuatku malu dengan suaramu" ucap Rose malas.

"Bagimana?apa rencana kita hari ini?" Tanya Jiso yang sudah duduk dengan Seulgi disampingnya dan Jennie disamping Rose.

"Didorm lagi atau kemana?" Tanya Rose

"Bagiamana?apa tak apa?" Tanya Jiso pada Jennie,Iren. Seulgi jangan tanya dia pasti mau saja.

"Baiklah,tak apa tapi kita harus belanja dulu karena di dorm tak ada bahan makanan" Ucap Jennie.

"Ah kau benar Jendeuki"

"Siapa yang akan belanja?"tanya Seulgi.

"Aku saja" ucap Jennie

"Baiklah aku dengan Jiso langsung ke dorm saja membereskan sesuatu pasti dorm juga kotor kan" ucap Seulgi. Dan langsung d setujui oleh Jiso

"Aku ikut eonni".Ucap Rose

"Iren eonni kau?"

"Aku ikut dengan kalian Rose"

Disinilah Iren dan Jennie. Berbelanja mendorong troli yang sudah ada beberapa yang mereka pilih. Hanya berdua karena Rose tak jadi ikut dia pergi dengan lisa entah kemana mereka.

"Ini atau ini jen?" Tanya Iren memberikan pilihan daging pada Jennie.

"Ini saja" tunjuk Jennie pada daging sapi di tangan kiri Iren.

"Kita beli snack dulu eonni"

Banyak berbagai makanan dan bahan belanjaan yang mereka pilih.Oh jangan lupakan beberapa minuman dingin juga. Dan sekaranglah mereka di dorm.

"Yak cheng jangan terus dimakan" Ucap Lisa. Mereka hanya menyaksikan Jennie dan Jiso memasak di bantu Iren.

"Kenapa?aku hanya mencicipi saja"

"Mencicipi kata mu. Kau bahkan hampir mengabiskannya cheng"

"Terserah padamu lisa,aku hanya ingin ini"

"Cheng jangan terus di makan. Nanti kita makan pake apa" Ucap Jennie. Sabar pikirnya.

"Jika kau lapar makanlah snack yang sudah aku beli dulu"

Setelah Jennie mengatakan baru Rose dan Lisa mengemil di depan televisi dengan Seulgi asik bermain game di handphonenya.

"Iren eonni kau melamun?" Sudah dari tadi seulgi memanggil Iren tetapi tak di jawab-jawab.Berakhirlah dia meninggikan suaranya. Mereka sedang asik makan setelah tadi mereka masak.

"Ah aniyo kau memanggilku ada apa" Ucapan Iren. Dengan ucapannya saja sudah meyakinkan Seulgi bahwa ada sesuatu yang Iren sembunyikan.

"Seulgi eonni memanggilmu dari tadi tapi kau hanya diam saja" ucap Lisa

"Benarkah?maafkan aku seul aku hanya sedang tidak fokus"

Jiso?Jennie? mereka hanya diam saja. Lalu Rose?Dia sedang asik menikmati makanannya tak peduli dengan orang-orang disekitarnya.

"Sudah-sudah lanjutkan makanan kalian" Ucap Jiso

Jennie. Nama itu yang sedang Iren pikirkan saat ini sampai-sampai dia tak mendengar seulgi memanggilnya.

Tetapi kenapa panggilannya berbeda
Batin Iren

🌼
Teriamakasih semuanya maaf sungguh maaf cerita ini masih belum sesuai dengan apa yang pembaca inginkan.Tetapi terimakasih sudah mau menyempatkan waktu luangnya untuk membaca cerita ini.

Komen dan Vote kaka-kaka yang bikin aku selalu ingin update tetapi beberapa chapter pasti selalu direvisi lagi dan lagi iti karena menurutku kurang srek. Hehe✌️

Teriamaksih!!!


JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang