DUA PULUH LIMA

791 73 5
                                    

Hari ini seperti biasa Jennie tak bersama-sama dengan sahabatnya dia berencana akan ke caffe yang biasa dia kunjungi.

Beberapa saat menjalani perjalanannya menuju caffe akhirnya dia sampai dan langsung duduk menghadap pada orang yang sudah lama tak bertemu.

"Sudah lama menunggu?".

"Ani aku baru saja datang".

Hening percakapan mereka hanya sampai disitu. Keduanya hanya menatap mata satu sama lain. Mengisaratkan bahwa ada kerinduan dibaliknya. Mungkin

"Ingin pesan apa?". Tanyanya

"Samakan saja sepertimu eonni".

Setelahnya mereka kembali diam. Mereka asik memandang satu sama lain. Setelah tadi sempat memesan makanan.

Dengan keberaniannya dia memegang tangan Jennie. "Bagimana kabarmu apa semuanya baik?".

"Seperti yang kau lihat".

Mereka asik memandang tanpa sadar ada sepasang mata yang memperhatikannya.

🌼

"Kau darimana?". Tanya Taeyon setelah Jennie baru pulang. Dirumahnya sudah ada kekasihnya dan adiknya. Iren

Entah kenapa keluarga itu sering kesini.

"Mianhe aku menemui temanku". Tak mau ambil pusing dia segera menyuruh Jennie mandi.

Iren mengikuti setiap pergerakan Jennie yang sedang makan disebrang depannya. Rasanya semakin hari semakin susah saja jika harus dipendam seperti ini.

Bahkan jika dia tak melihat Jennie dia akan gelisah.

"Ekhemm". Dehem Taeyon. Dan semua atensi memperhatikannya.

"Jennie Iren dengar. Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian". Taeyon menggantung kalimatnya

Pikiran Iren dan Jennie melayang. Apakah kakanya akan memberitahukan bahwa mereka akan menikah. Atau akan memberikan tiket liburan seperti yang dirinya inginkan. Hehe

"Malam ini aku dan Taeyon ada perjalanan bisnis. Bersama". Tiffany meneruskan apa yang akan Taeyon ucapkan. Walau mereka berbeda kantor tetapi karena kerja sama ya ini hasilnya.

Sorry for typo.

Jika ada kritik atau saran silahkan komen. Hehe
Terimakasih yang suka vote dan komen🖤

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang