ENAM

1.1K 95 0
                                    

Rose ,Jiso,Seulgi,Jennie dan Iren sekarang sedang berkumpul dikantin.

Seiring berjalannya waktu baik iren dan jennie jadi lebih akrab, yang dulunya jika kumpul hanya berbicara seperlunya sekarang sudah berbeda .

"Ayo eonni kita keparkiran, lisa sudah sampai" ajak rose.

Berjalan menuju parkiran guna menemukan gadis thailand tersebut.
Karena hanya Lisa yang berbeda campusnya dengam mereka.

"Nah langsung berangkat aja apa bagaimana?"Tanya lisa

"Langsung aja" ucap jiso semangat

"Nah yaudh"Ucap lisa

Berangkat dengan mobil masing-masing dimana lisa dengan rose seulgi tentu dengan jiso. Jennie?Dia sendiri karena iren membawa mobil.

Tak butuh waktu lama ketujuhnya sudah sampai disebuah rumah tak terlalu besar tetapi nyaman.

Sebuah rumah yang Jennie,Jiso,Rose dan Lisa. Dulu waktu Jennie pindah dan setahun ke kenal dengan Jiso dan Rose beberapa setelahnya Rose mengenalkan Lisa yang kebetulan adalah teman dekat Seulgi karena satu tempat pelatihan dance.

"Udah lama banget ya gak kesini, semenjak kita lulus kan cheng" ucap lisa

"Padahal belum tiga taun gak ditempati ya,tapi udh kotor"ucap rose

"Kalian emang gak pernah kesini?" Tanya seulgi

"Teehitung semenjak aku sama cheng lulus hehe"ucap lisa dan d akhiri dengan cengiran bodoh khasnya.

"Kita sibuk masing-masing waktu itu jadi jarang banget, padahal aku sudah suruh orang buat bersih-bersih" ucap jiso

"Seminggu ini kan orang itu gak dateng karena sakit Unnie " ucap rose . Yang mengingat orang suruhan jiso sedang sakit

"jennie eonni mari, liburan akhir taun kemaren kan eonni ke keselindia baru lagi,pasti kangen sama dorm" ajak lisa lalu menarik jenni.

Ketujuhnya lalu masuk kedalam dorm,berbagi tugas beruntung hanya halaman saja yang tampak tak terurus tetapi dalamannya terawat. Iren jennie berada didapur untuk memasak, Serta seulgi dan jiso membersihkan yang menurutnya berantakan juga lisa dan rose pun sama.

"Masakannya jennie eonni gak pernah berubah ya tetep enak" ucap rose dengan mulut penuh belum sempat menelan.

"Yak,telan dulu cheng" ucap lisa memperingati

"Tapi benarkan?"ucap rose lagi

"Kau benar" ucap lisa dan jiso

"Siapa dulu gurunya Prak Chaeyoung" ucap rose bangga. Ada-ada aja emng si cheng dirinya mana bisa memasak sebaik jennie dia hanya tau makan.

"Terserah dirimu cheng" ucap jennie memutar bola matanya malas.

~R🌼

"Bagaimana apa semuanya baik?"tanya Tiffany pada Taeyon

"Semuanya membaik,perusahaan berjalan dengan sesuai rencanaku kau sendiri bagaimana?"tanya balik taeyon pada tiffany yang kini sedang asik menikmati minumannya.

Keduanya sedang menikmati waktu luang,dengan berkunjung ke caffe seperti sekarang.

"Seperti dirimu akupun sama" ucap tiffany.

"Eoh aku masih tak menyangka ternyata Jennie dengan Iren sudah mengenal,lalu dunia sempit sekali dengan iren dan lisa satu sekolah juga seulgi yang berteman dengan lisa semuanya teratur dengan takdir tuhan bukan?"ucap Taeyon

"Kau benar aku dan kau pun sama,takdir" ucap tiffany sembari memberi kerlingan matanya pada taeyon

"Haha kau benar" ucap taeyon

🌼

Merebahkan diri dengan posisi melentang tangan terlipat sebagai bantalan kepalanya. Kini iren sedang menatap langit-langit kamarnya.

Pikiran iren bercabang, setelah berkumpul tadi di dorm iren merasa ada yang janggal dengan salah satu temannya. Jennie

Kembali teringat saat tadi jennie tiba-tiba izin ke kamar mandi, karena penasaran iren malah mengikuti jenni.Tak sopan memang tapi tingkat keingin tahuannya sangat besar sekarang.

Jennie bukan kekamar mandi melainkan ke kamar, entahlah yang ku lihat jennie sedang membongkar isi tasnya dengan tangan gemetar aku melihatnya dengan jelas.

Apa yang terjadi dengannya?pikir iren


Sesaat dia malah sibuk dengan pikirannya dan malah tak memperhatikan jennie yang sedang dia intip sekarang. Lalu tersadar kembali.

Lalu melihat jennie yang sedang meminum,entah apa yang telah dia minum aku hanya melihat dia meminum air digelas yang ada dinakas.

Kembali sadar tadi melamun,iren lalu beranjak duduk dan malah melanjutkan sesi melamunnya. Bayang-bayang Jennie seolah terus hinggap dalam pikirannya sekarang.

Kejadian saat dirinya dan jennie bermain di time zone pun berputar begitu saja.

Saat itu kami masih asik bermain karena keasikan merek lupa waktu.

Sampai dimana,iren melihat jennie dengan muka pucat juga meremas bagian dadanya. Aku tak tahu apa yang terjadi dengannya tapi aku segera membawa jennie duduk lalu dia meminta air lalu aku membawa air mineral.

Tanpa ba bi bu jennie langsung meminumnya, kulihat dia memasukan benda kecil kedalam tasnya. Aku tak tau apa itu

Lalu aku bertanya ada apa,malah di jawab dengan senyum yang tak pernah aku lihat sebelumnya gummy smile.

Aku percaya saat dia mengatakan bahwa dia cape tanpa curiga,lalu dia meminta kembali pada taeyon dan tiffany.

"Jennie sangat aneh, tapi jantungku seperti bermasalah setelah melihat jennie tersenyum waktu itu" gumam iren

"Apa aku menyukainya?"

"Semenjak dia tersenyum waktu itu, jantungku jadi tak beres saat ada didekatnya"

"Aniyo aniyo kurasa bukan sudah sangat lama aku merasakan rasa seperti ini"

"Ada apa denganmu iren" ucap Tiffany yang menyadari bahwa iren sedang berbicara sendiri.

"Kau menganggetkanku eonni" ucap iren

"Kau berbicara sendiri" ucap tiffany" dasar gila" tambahnya.

"Aku tak gila eonni" ucap iren seraya malas menatap kaka satu-satunya itu.

"Lalu?"

"Aku ta apa,keluar sana ganti baju mu" iren mengusir tiffany dikamarnya bisa gawat kalo tiffanny terus berada di dalam kamarnya.


JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang