DUA PULUH ENAM

750 78 4
                                    

Sudah dua hari sejak perjalanan bisnis kakanya Taeyon dan Tiffany. Dan hari ketiga Iren menginap di manssion Jennie.

Ya dirinya disuruh menemani Jennie selama Taeyon pergi. Selain itu juga dirinya sendiri dirumah.

Seperti sore ini. Mereka hanya memandang langit Jingga yang terlihat indah di bibir pantai. Ditambah angin sepoy-sepoy menyapu kulit masing-masing.

Keduanya hanya diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. 

"Unnie bukankah sangat indah". Ucap Jennie memulai obrolan.

Oh ya. Sekarang baik Jennie maupun Iren sudah tidak secanggung kemarin-kemarin. Keduanya mulai nyaman. Dan terbuka. Mungkin

"Tentu. Tetapi ada yang lebih indah dari langit sore ini". Jennie tak sadar sedari tadi yang dilihat Iren bukanlah seperti yang dirinya lihat.

"Apa itu Unnie?". Tanya Jennie yang sekarang sudah fokus menghadap Iren

"Ku mau lihat?". Jennie hanya mengangguk

"Lihat kedalam mataku".

Lama Jennie menerawang dibola mata Iren. Dirinya tak menemukan apapun selain bayangan dirinya.

"Aku tak melihat apapun Unnie"

"Yang kau lihat adalah apa yang aku ucapkan Jennie-ya".

Ah bodohnya Jennie tak sadar. Hehe
Sekarang pipinya terasa panas. Mungkin jika disamakan dengan kepiting rebus itu akan terlihat sama. Kekekek

"Apa kau sakit?Pipi mu terlihat memerah". Ayolah Iren sudah tak tahan melihat reaksi malu-malu Jennie.

"Unnie berhenti kau membuatku malu saja".

Iren mengambil satu tangan Jennie yang sedari tadi menangkup pipinya. "Jen. Aku tau terlalu dini untuk mengatkan ini".

Apa yang akan dikatakan Iren yang pasti Jantung Jennie sudah berdegup kencang. Berbeda saat dirinya merasakan sakit bila kambuh.

"Aku menyayangimu Jennie".

Deg!!
Iren sungguh tak bisa ditebak pikir Jennie. Tetapi dibalik keterkejutannya Jennie merasa bersyukur karena Iren merasakan apa yang dia rasakan saat ini.

Sedangkan ditempat lain seorang gadis sedang mengetik diatas keyboard laptopnya.

Ah rasanya masih sama saat pertama kali melihatnya. Dan beberapa hari lalu takdir seolah mempertemukan kami.

Aku mencintaimu Jennie

Sorry for typo.

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang