TIGA

2K 137 3
                                    

Tinnn...Tiinn...

Seperti itulah suara klakson yang saling bersahutan di hari yang lumayan macet di kota seoul hari ini.

Peremuan itu terus saja menggerutu,moodnya benar-benar hancur hari ini. Dimana dia mendapatkan tamu bulanan, pekerjaan yang membuatnya pusing ditambah lagi sekarang jalanan macet.

Oh ayolah, dia akan bertemu dengan sang kekasih setelah beberapa minggu tak dapat bertemu karena masalah pekerjaan.

Sekitar 15 menit Taeyon terjebak diacara macet tadi akhirnya sampai di restaurant yang sudah dia dan kekasihnya janjian.

"Sudah lama?maaf tadi jalanan macet" ucap taeyon setelah sampai dan duduk di kursi tepat didepan kekasihnya.

"Tidak aku jg baru sampai sekitar 20menit yang lalu" ucapnya

"Yak! kau bilang baru sampai tapi 20 menit yang lalu, aku benar-benar minta maaf" ucap taeyon meminta maaf lagi

"Sudahlah tak apa, sekarang mari makan aku sudah lapar" kekasih taeyon ini sudah lapar ternyata. Salahkan saja kenapa jalan hari ini macet.

~R🌼

Berjalan beriringan dengan beberapa sahabat adalah salah satu dari jutaan manusia dimuka bumi ini.

Kantin adalah tempat yang tepat di jam makan siang hari ini. Ramai itulah yang menggambarkan kondisi kantin.

"Kalian mau pesan apa?biar aku pesankan" ucap Jiso, gadis cantik ini menawarkan diri untuk memesan makanan untuk teman-temannya dan dirinya.

"Samakan saja biar tidak ribet eonni" ucap Gadis berpipi tembam Rose

"Kau benar"  ucap jiso lalu tatapannya beralih pada sahabatnya Jennie

"Kau bagaimana jen?"

"Aku setuju eonni aku juga sudah lapar"

"Baiklah, apa orang-orang berpipi seperti kalian itu selalu saja tak sabaran" canda jiso lalu melenggang pergi memesankan makanan untuknya dan dua sahabatnya yang sudah dianggap seperti adiknya.

~R🌼

"Kau akan kekantin?"Tanya  Seulgi pada temannya Iren.

"Ayo bareng seul" ucap Iren lalu mengandeng tangan sahabatnya itu.

"Nah kan begini lebih enak hehe" ucap seulgi lalu mempererat pegangan tangan iren pada tangannya.

Mereka sepasang kekasih?Bukan, mereka teman sejak sekolah menengah pertama.Tetangga, Terlihat seperti sepasang kekasih bukan?tetapi mereka hanya sepasang sahabat dekat.

"Eoh rame sekali seul, mejanya seperti sudah terisi penuh" ucap Iren setelah mereka berdua sampai dikantin campus dan langsung memesan makanan bukan malah mencari meja dan satu orang yang memesan.

"Pantas saja tadi banyak mahasiswa yang malah membawa makanannya kedalam kelas" ucap seulgi.

"Bagaimana?" Tanya Iren

Sedangkan ditempat Jiso,Jennie dan Rose. Rose melihat Seulgi dan Iren sedang mencari-cari tempat.

"Seulgi Eonni" Panggil Rose, merasa dipanggil seulgi segera mencari sumber suara setelah tau siapa yang memanggil segera menarik iren untuk mengikutinya.

"Ada apa?kita gabung saja dengan kalian ya, chagi tak apa kan"Tanya seulgi setelah sampai di meja jiso jennie dan rose.

Lalu panggilan chagi?Untuk Jiso sang kekasih

"Ternyata aku tak perlu repot-repot menawarkan untuk bergabung,kau malah sudah meminta duluan sebelum ditawari" ucap rose pada seulgi. Seulgi dan Rose sendri adalah sepupu.

Dan hanya dibalas kekekan dari seulgi serta para sahabatnya yang lain.

"Eonni, mama menanyakanmu" ucap Rose pada Seulgi sepupunya diselas-sela makannya

"Benarkah? akhir-akhir ini aku sibuk chaeng" ucap seulgi yang memang sudah terbiasa memanggil rose dengan nama aslinya.

"Ah iya kau pasti sibuk tapi mari kau berkunjung, mama sangat rindu padamu" ucap rose

Seulgi sendiri hidup hanya dengan Ayahnya setelah kedua orang tua mereka bercerai dan ibunya meninggal setelah terjadi kecelakaan beberapa tahun lalu. Membuat seulgi kadang sendirian dirumah dan keluarga rose lah yang sering dia kunjungi.

"Aku akan berkunjung aku juga sangat merindukan mama" ucap Seulgi yang memang menyebut mama rose dengan sebutan mama

Sedangkan Iren,Jennie,Jiso hanya menyimak saja. Bukan karena tidak dekat tapi karena memang obrolan keduanya tak memungkinkan mereka ikut.

"Aku pulang duluan eoni, lisa sudah menjemputku" ucap Rose setelah selesai makan lalu meletakan beberapa lembar uang dan pergi.

Setelah kepergian Rose, meja itu kembali hening keempat orang itu sibuk dengan makanan masing-masing.

"Chagi,mari pulang bersama kau sudah tak ada kelas bukan" ucap seulgi memecah keheningan bermaksd pada jiso kekasihnya.

"Tapi ,bukannya kau akan berkunjung ketempat rose" ucap jiso

"Tidak hari ini aku ingin menghabiskan waktu denganmu" ucap seulgi diakhiri kerlingan mata

"Ah baiklah" ajak jiso lalu bangkit

Apa mereka lupa?Ada sepasang anak manusia yang diam saja sedari tadi. Sedang dimabuk cinta memang melupakan sekitarnya ternyata.

"Eoni kau akan meninggalkanku?" Ucap Jennie memelas.

"Maaf Jendeuki, aku akan duluan ya apa tak apa kan?"ucap Jiso hati-hati takut-takut sahabatnya ini malah merasa dilupakan. Padahal memang sedari tadi dia melupakannya

"Tak apa pergilah" ucap jennie

"Nah kajja seul" ucap jiso

"Aku pergi duluan ya tak apa kan?" Ucap Seulgi berpamitan pada Iren

"Pergilah dan bersenang-senanglah" ucap iren

Setelah kepergian sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta itu. Baik iren maupun jennie sangat canggung.


Iren dan Jennie memang tak terlalu dekat,berbeda jika dengan jiso atapun rose yang mana memang mereka sudah bersahabat sejak jennie pindah ke korea.

Akhirnya Iren mengajak berbicara terlebih dahulu.
"Jennie" panggil iren pelan namun masih terdengar jelas di telinga jennie

"Eum ada apa eonni" ucap jennie lalu melihat iren yang ada didepannya.

"Kau akan pulang,kelasmu sudah selesai? Tanya iren

"Kelasku sudah selesai,mungkin aku akan langsung pulang" ucap jennie dengan wajah datar.

Bukan,cuek atau dingin jennie sendiri tak tau harus berbuat apa rasanya tak terlalu nyaman karena belum terlalu dekat, persetan dengan tanggapan orang-orang terhadapnya jennie tak peduli.

"Kau sendiri?"tanya jennie

"Ah baiklah, aku juga akan pulang" ucap iren

Lalu keduanya pergi meninggalkan kantin sesudah membayar makanan yang mereka makan.


JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang