LIMA PULUH DELAPAN

493 51 5
                                    

"Aku sudahi saja perjanjian ini". Lelaki itu mendongkak menatap wanita dihadapannya.

"Kenapa?"

"Biarkan mereka seperti itu". Lelaki itu tertawa remeh sembari menatap wanita tadi

"Pengecut sekali kau,kau mau bilang jika dia bahagia kau juga ikut bahagia?!". Bentaknya pada wanita itu.

Wanita itu menatap dingin pada lelaki yang sedang emosi itu. Terlihat wajahnya sudah merah

"Bulsshit kau tau". Ucap lelaki itu lalu berjalan keluar ruangan VVIP di restaurant itu. Meninggalkan wanita tadi.

Sedangkan lelaki tadi dengan emosinya menelphone seseorang didalam mobilnya.

"Hm aku ingin mereka pisah, buat saja dia mati atau apa saja". Lelaki itu menutup telphone lalu melajukan mobilnya keluar dari parkir restaurant.

****

"Hahaha sudah-sudah perutku sakit haha". Tawa Lisa,Cheng dan Jennie masih saja terdengar kala mendengar cerita Jiso bahwa Seulgi pernah jatuh diselokan.

Menurut mereka itu lucu. Membayangkan wajah tersakiti Seulgi. Lalu bagaimana keadaannya setelah kecebur.

"Kau tau,rasanya aku ingin tertawa tapi aku urungkan,mangkanya aku pura-pura tidak tertawa". Seulgi mendelik pada tunangannya. Bagaimana bisa tunangannya sendiri seperti itu?

"Aishh pokonya mukanya sangat lucu,eerrr kotor sekali dia mirip gembel". Kini tawa semuanya pecah. Seulgi hanya menghela napas saja. Dia hanya bisa mengelus dada saat sahabat-sahabatnya seperti itu.

Senang sekali ya melihat dia tersakiti seperti itu. Mana dikatain gembel oleh Jiso.

"Aish sudahlah,aku malu". Cicit Seulgi diakhir kalimat.

"Haha kau malu?Aku kira kau tidak punya malu". Ucap Irene. Dia masih saja merasa lucu. Bahkan setelah Jennie dan Jiso berhenti tertawa. Hanya dirinya yang masih tertawa keras dengan Chaelisa.

Irene memberhentikan tawanya saat Jennie menyenggol lengannya.

"Sudah?". Serempak semuanya mengangguk mendengar ucapan Seulgi.

"Aish sudah jadi bagaimana?liburan kita jadi?sebentar lagi sidang lalu lulus". Ucap Seulgi

"Yang lulus kan dirimu". Ucap Rose lalu meminum jus mangganya.

"Maksudku,jadi bagaimana rencana kita. Apa jadi?". Tanya Seulgi lagi.

"Jadikan saja,toh kita sudah tak lama liburan bukan?". Ucap Lisa

"Karena Irene Unnie yang tertua,jadi bagaimana Unnie".

"Bagaimana baiknya saja,jika ingin ya kita berangkat".

"Oke". Lisa menatap Rose setelah tadi mengucapkan kata bersama.

Plagiat! Batin keduanya

Sedangkan tatapan Jiso jatuh pada Jennie yang tak mengeluarkan suaranya. Karena dirinya dengan Seulgi sudah setuju. Tinggal Jennie.

"Kau Jen?". Tanya Seulgi

"Yasudah". Ucap Jennie. Lisa dengan Rose hanya menghela napas dengan ucapan Jennie.

JenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang