Bagian 26. (21+)

15.7K 291 24
                                    

"Om, aku takut kak Rachel benci sama aku," ucap Sarah menyandarkan kepalanya di dada Roy.

Roy mengusap rambut Sarah dan mengusap lengannya juga. "Dia tidak akan benci padamu," yakin Roy pada Sarah.

"Bagaimana Om bisa seyakin itu?" Sarah bertanya, dia sangat takut jikalau Rachel semakin benci padanya. Apalagi dia telah menyerahkan semua cinta untuk Roy.

Sarah sangat tahu bagaimana Rachel dijodohkan oleh Mario, bahkan larut wajah Rachel dan ayahnya saja tidak menunjukkan bahwa dirinya masih ada di rumah itu. Sebenarnya Sarah bahagia jika Rachel telah kembali ke Indonesia setelah menjalankan studi pendidikan di Australia.

"Kenapa? Kau tidak percaya? Aku yakin dia tidak akan benci padamu, malahan dia akan jauh lebih membenci dirinya sendiri," jawabnya sesekali mengecup ubun kepala Sarah.

Sarah kembali bersanding di dada Roy, malam pertama untuknya adalah malam paling istimewa, dari awal sentuhan Roy padanya, Sarah sudah menginginkan lebih dari itu. Setelah itu permohonan pun terkabulkan. Entah bagaimana nanti setelah dia memberi kabar baik kepada Naomi.

Meskipun Naomi selalu membuat dirinya terasa ragu terhadap Roy. Sarah yakin Roy memang sangat mencintainya. Bahkan dia relakan kehormatan untuk Roy. Dia juga tidak sabar mempunyai keturunan dan membangun benteng keluarga yang jauh lebih bahagia.

"Aah, Om!" Sarah tiba-tiba mendesah, Sarah tidak sadar tangan Roy sudah di bawah selangkangannya.

"Aku ingin dirimu lagi," bisiknya.

"Tapi Om! Aku masih ... aaahh ... Om stop! Aaahh ...." Roy tidak peduli berapa kalo Sarah menolak, dia menginginkan cintanya.

Jari Roy terus memainkan lubang vaginanya, membuat Sarah tidak bisa berkutik lagi, Sarah menikmati serangan itu. Walau awal sangat sakit, tetapi kali ini jauh lebih mengenakan baginya.

Roy mengemut payudara Sarah yang tidak terlalu besar, namun Roy menyukainya. Dengan buas dia isap hingga membuat suara desahan napas Sarah semakin menyemangatinya.

Sarah hanya menarik rambut Roy, semakin dia tekan membuat Roy kesulitan untuk bernapas, jarinya sudah basah karena vagina dia mainkan itu.

"Aahh ... Om! Sudaahh ...." Sarah terus berkicau dia tidak tahu lagi bagaimana menghentikan mainan Roy pada vagina terus payudaranya.

Sarah sudah kehabisan akal, dia pun menarik rambut Roy begitu kuat, hingga Roy mendongak, kemudian Sarah dengan berani mencium Roy sebagai penyatu cinta malam ini.

Tentu Roy senang dia mencabut jari dari vagina, dia pun membalas ciuman panas dari gadisnya. Sarah sangat cepat mempelajari hubungan intim tersebut. Perlahan-lahan Roy kembali menancapkan miliknya ke vagina Sarah. Sempat melihat Sarah menggelinjang saat milik Roy masuk sempurna di sana.

Sarah seakan denyutan milik Roy sangat besar, kemudian Roy menarik mundur maju pelan-pelan, membiarkan Sarah menikmati genjotan darinya.

Sarah melepaskan ciuman Roy, air liur beserta keringat di tubuhnya menyelimuti gelora panasnya. Roy memindahkan posisi dirinya di bawah sedangkan Sarah di atasnya.

Kini giliran Sarah memainkan kuda-kudaan dengan penis milik Roy. Roy sangat suka bahkan payudara masih kencang itu ikut bergerak naik turun.

"Aahhh Om!" Sarah berkicau, dia sangat menyukainya.

"Yes, Baby. Kau hebat! Teruusss!" Roy juga berkicau.

Di luar kamar tidak ada seorang pun yang tahu hubungan intim mereka. Sedangkan di seberang kamar, Rachel merasa gairah panas dari genjotan Leon. Rachel tidak sadar pria yang bercinta dengannya adalah Leon, sahabatnya sendiri.

Leon telah lama menyukai Rachel, bahkan Leon sudah lelah disuruh oleh Rachel. Apalagi Rachel mencoba untuk menjodohkan dirinya dengan Sarah. Hati Leon hanya untuk Rachel. Walaupun hari H pernikahan mereka tinggal beberapa hari, Leon akan berikan bening cinta untuk Rachel. Setelah keturunan itu berlangsung, Rachel akan mendapatkan semua warisan dari orang tuanya. Dan Leon akan kaya raya.

"Aahh  Roy! Sakit! Pelan-pelan!" Rachel terus menyebutkan Roy.

"Kau suka dengan kasar seperti ini, Sayang? Jangan munafik!" balas Leon terus menyodok miliknya ke vagina Rachel.

Rachel mendesah hingga napas memburu tak karuan, Rachel lemas, tapi Leon tidak. Ketika sperma milik Leon berhasil keluar, dia sengaja masukan ke vagina Rachel.

Leon memutarkan tubuh Rachel tergeletak keringat membasahi seluruh tubuhnya, Leon merangkak arahkan penisnya ke wajah Rachel.

"Ayo, Sayang, bersihkan! Aku suka jilatanmu itu!" pinta Leon pada Rachel. Rachel menuruti, dia pun membuka mulutnya dan memasukan penis itu, Leon menikmati dan suara desahan Leon pun berkibar bendera.

"Ouuhh ... Rachel! Terus, Sayang!"

"Hmm...." Rachel gelagapan, tiba-tiba Leon menggerakan penisnya maju mundur. Membuat Rachel sulit bernapas.

Kedua kalinya Leon mengeluarkan cairan kental hingga buat Rachel kesusahan menelan semua sperma itu.


UNDER MY SKIN ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang