Bagian 8.

53.2K 652 50
                                    

Sarah bersiap untuk kembali pulang ke rumah, terlalu jenuh seharian di kampus. Para dosen-dosen sedang menghadirkan rapat. Sehingga mahasiswa dan mahasiswi berkeliaran mana-mana.

Ketika dia akan membuka pintu mobil pengemudinya, sebuah ponsel miliknya berdering. Terpaksa dia kembali menutup pintu, dan melihat deringan ponselnya. Nomor tidak dikenal, tetapi Sarah langsung mengangkat, bisa jadi dari Rachel.

"Ya, halo?" sapanya, dan kembali memasukan tas kuliah ke mobil.

Tidak ada jawaban dari nomor telepon, Sarah sekali lagi menyahut telepon itu, "Halo?"

Tetap sama, tidak ada satu pun yang merespons. Sehingga dia menjauhkan ponselnya. Masih terhubung, tetapi tak ada satu pun yang menjawab sapaan teleponnya. Ketika itu dia kembali menempelkan telinga ponselnya.

"Aaargh!" Seseorang mengagetkan dirinya dari samping.

Ponselnya pun terjatuh di bawah duduk pengemudi. Orang itu tertawa melihat kelakuan itu, Sarah sampai mendengus kesal, kemudian mengambil ponsel terjatuh.

"Serius banget sih, angkat teleponnya?" usil orang itu, ikut masuk ke mobil Sarah.

"Bisa tidak? Kebiasaan mu itu, tidak buat stamina jantung semakin menurun?" ucap Sarah berhasil menemukan ponsel miliknya di bawah duduk pengemudi.

Orang itu bersandar di belakang duduk, lalu menyamping menatap gadis itu. Bukan apa-apa, dia mengerjainya.

"Dari tadi, kulihat, kau terlalu serius dengan ponsel itu? Apa kau tidak heran, kenapa ada nomor tidak kenal, tapi kau malah mengangkat dengan santai?" tanyanya memutar musik di mobil Sarah.

Sarah memasangkan tali slebet dan bersiap untuk meninggalkan area parkiran itu. Sedangkan orang yang bersamanya adalah Naomi. Naomi memang begitu selalu berbuat keanehan. Bagi Sarah dia sudah tidak asing atas sikap anehnya.

Bahkan, soal pembahasan di Starbucks tadi, Naomi saja bisa tau apa yang dipikirkan oleh Sarah saat ini. Semacam Naomi memiliki kemampuan indigo? Sarah tidak terlalu percaya hal itu. Dari penampilan Naomi sudah pada orang-orang bertanya, cosplay metalic.

"Bisa saja nomor itu dari kak Rachel? Apalagi kemarin dia baru tiba dari Indonesia, dan tentu dia belum menyimpan nomorku?" jawabnya, lalu mobil Sarah telah keluar dari peredaran kampus itu.

Naomi pun juga memasang tali slebet, musik the rocker kesukaannya diputar dengan riang. "Masa sih? Bisa saja, kak Rachel tidak akan pernah lakukan seperti itu, jika tidak ada hal penting dibicarakan?" kata Naomi sembari menggoyangkan kepala sesuai irama musik diputarnya.

Sarah tidak menanggapi perkataan teman satu ini. Meskipun Naomi paling tahu seluk beluk keluarga Sarah. Tetapi, Sarah tidak pernah memedulikan apa pun. Kalau Rachel tidak mencarinya. Baginya sudah cukup menghindar dari pertanyaan-pertanyaan tak sangkut paut dengan privasinya.

Naomi Adilla Samuel, gadis berjiwa metalic, dengan poni bego, penampilan the rocker. Seusia dengan Sarah. Naomi, salah satu gadis yang paling nakal dari yang lain seperti Hera, Maria, dan Anna.

Sarah sering keluar hangout, klub, karaoke, konser, selalu bersama Naomi. Siapa lagi yang bisa diajak untuk bersenang-senang? Bahkan ayahnya tidak percaya teman-teman Sarah. Padahal mereka baik padanya, jika dengan Naomi, ayahnya tidak permasalahkan?

Tentu, ayahnya Naomi dan ayahnya Sarah satu bisnis kerjasama. Ayah Naomi memiliki saham terbesar di Indonesia, investasi melonjak pesat, sedangkan Ayahnya Sarah menanamkan invetasi di perusahaan ayah Naomi. Tak heran jika ayahnya mengindahkan Sarah keluar dengan Naomi daripada ketiga temannya tersebut.

"Penting atau tidaknya, bisa jadi kak Rachel hanya beritahu kalau itu adalah nomornya?" ucapnya, Naomi malah ketawa, entah apa yang lucu dari sikapnya. Seolah obrolan Sarah memang lucu.

"Ya, jika dia benar-benar peduli padamu. Jangan terlalu berharap seseorang yang level tinggi dari level kita lebih kecil? Dia mau bersimpati untuk memahami posisi kita? Tidak akan, Sarah! C'mon, girls! Semua itu hanya bullshit, sandiwara," ujar Naomi. Semakin gila goyangannya dengan lagu dia putar itu.

Sarah bisanya mendesah pelan, menyandarkan kepala di belakang duduknya. Sembari menatap lampu warna merah, tak kunjung berubah menjadi hijau. Banyak pertanyaan di otaknya. Dia menyayangi kakaknya, tetapi ... adakalah memang benar kata-kata Naomi.

****

Up nih! Pendek lagi loh. Ahahha.. Yg penting double up deh.

Pada penasaran sama teka teki, hubungan kisah Sarah?

Ku kasih tau, cerita yg ku buat nih. Tak menunjukan siapa mereka di dalam tokoh cerita. Akan muncul tiba-tiba berbagai karakter di sana. Jadi, kalian harus sabar menunggu setiap part akan muncul tokoh lainnya.

Hehehe... Anggap lah cerita ini seperti film penuh misteri. Hehehe...

Votenya jangan lupa! Selamat jumpa hari esok update-an ku?

😘😘😘

UNDER MY SKIN ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang