Leon menampik tangan Roy dari rangkulan pada pundaknya. Dia tidak tahu tujuan Roy ke kampus ini apaan.
"Selow, Bung! Aku tau kau tidak suka, orang asing memang selalu perilaku kasar, bagaimana kenikmatan mu dengan pujaan hatimu?" timpal Roy bersandar santai tempat yang lumayan sepi.
Leon merapikan bajunya, sebenarnya dia malas berurusan dengan Roy saat ini.
"Kau juga bagaimana kenikmatan dengan pujaan hatimu?" Leon tanya kembali pada Roy.
Roy tertawa sekeras-kerasnya dia tidak peduli kalau ada anak lain berkeliaran di sekitar tempat ini. Leon mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya. Kemudian dia tidak lupa menawarkan kepada Roy. Roy tentu tidak menolak.
"Sampai kapan kau menjadi budak tua bangka itu?" Roy bertanya pada Leon. Sejauh ini Roy sangat tahu rencana dilakukan oleh Mario.
Memerintah Leon menjadi pengawal Sarah, menjadi mata-mata sekitar kampus, bahkan mencoba mengintai dirinya mempunyai tersembunyi.
"Aku tahu semua apa yang direncanakan oleh pria tua bangka itu. Kau pasti juga tahu bukan, bukankah kau juga menginginkan sesuatu yang bisa dijadikan harta kekayaan melimpah? Seberengsek apa pun dirimu terhadap wanita sudah kau nodai berulang kali. Tetap saja kau itu jauh lebih kejam!" ucap Roy sambil mengembuskan asap rokok dari mulutnya.
"Sok tahu! Tapi Sarah boleh juga. Apa aku boleh menodainya?" Roy langsung menilang api padanya.
Leon tertawa, sungguh siapa juga bisa menodai gadisnya. Sarah hanya untuk Roy. Tidak ada yang bisa menodai tanpa izin dari tuannya.
"Aku hanya bercanda, aku juga tidak tertarik padanya," ucapnya membuang putung rokok itu.
"Awal kau tertarik padanya bukan? Jika kau tidak diam-diam merekam semua hubunganku dengannya?" pungkas Roy, dari semua kedatangan Leon. Roy mudah sekali menebak isi perilaku Leon.
"Ya, awal aku tertarik, jika waktu itu pengikutmu tidak menghancurkan perekaman ku," jawabnya sedikit kesal. Jika diingat sangat menjengkelkan.
Roy menepuk-nepuk pundak Leon. Satu server untuk menjatuhkan seseorang beda progress dilaksanakan.
"CCTV ada di mana-mana. Kapan pun kau mencoba menghancurkan aku dengan cara kotor, tetap saja selalu gagal, Bung! Jadi aku hanya minta kau jangan mengganggu skenario yang sudah aku susun sedemikian rupa. Satu langkah kau meretakkan dialog ku, maka kau hilang setengah badanmu, atau keluarga yang ada di sana jadi santapan buaya?" ancamnya selaku menegaskan padanya.
Leon bisa apa? Menelan air liurnya, atau cuma mengelus dada mengucapkan istigfar? Tidak, dia bukan sosok yang lemah.
"Santai saja, aku tidak akan mengotori skenariomu, server kita sama, progress kita beda. Jadi lakukan saja rencanamu, dan aku akan menjalanku misi ku sendiri," ujar Leon.
Roy dan Leon pun beradu tos, dibalik sisi sepengetahuan mereka berdua, ada seseorang merekam semua pembicaraan mereka.
Lalu dengan cepat orang itu meninggalkan tempatnya sebelum Roy dan Leon mengetahui dirinya. Sedangkan di kantin hanya Sarah dan Naomi. Anak lain akan menyusul.
"Malam kemarin kau ke mana saja?" tanya Naomi pada Sarah.
"Tidak ke mana-mana," jawab Sarah dusta.
"Benarkah? Jangan berbohong, kau sedang berduaan dengannya bukan?" tebakan Naomi tepat sasaran.
"Kalau sudah tahu kenapa?" Sarah jauh lebih ketus.
"Kalau aku boleh jujur, apa kau masih benci dengan Tante Yuki?" Naomi bukan seorang gadis belas kasihan. Tapi kejadian malam kemarin itu adalah hal jarak dia iyakan permintaan dari seseorang.
Naomi tahu, keluarga Sarah tidak ada satu yang bisa percaya padanya. Bahkan untuk keluar hangout saja, Naomi harus berbohong berulang kali. Setiap keluarganya menelepon menanyakan kabarnya.
"Maksudmu?"
"Kemarin malam, Tante Yuki meneleponku, beliau tau kalau kau tidak ada di kamar saat itu. Tante Yuki melihat dirimu dibawa oleh seseorang tidak lain adalah Om Roy. Calon menantu yang akan menjadi pujaan keluarga Pratama. Tante Yuki tidak percaya hubungan kau dengan Om Roy sejauh ini. Merasa takut, Tante Yuki meminta aku berbohong pada Kakakmu, Rachel. Apabila dia tiba-tiba menelepon, bahwa kau memang ada di rumahku sedang mengerjakan tugas kelompok untuk akhir pekan," cerita Naomi pada Sarah, jujur mengatakan semua kebaikan Yuki padanya.
Sarah tidak menyangka pengorbanan Mama padanya. Walaupun dia tidak merasakan kasih sayang, tetapi mamanya sampai rela meminta Naomi berbohong. Sejauh ini Sarah masih bertanda tanya tentang dirinya ada di keluarga Pratama. Meskipun namanya diakhir dengan Xavera.
"Sebenarnya Tante Yuki sayang banget padamu. Mungkin cara dia perlakukan dirimu berbeda dari Kak Rachel. Aku pun malas berurusan lagi dengan keluargamu, tapi karena mereka masih ada hutang budi dengan keluargaku, jadi bisnis tetaplah bisnis," ucap Naomi menyeruput minuman di pesannya.
Sarah tidak tahu, dia merasa kosong pikirannya saat ini. Dia juga tidak tahu gimana untuk katakan sejujurnya. Menanyakan pada mamanya soal keluarganya semua memilih bungkam.
****
Huaaa.. Gk da feel
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER MY SKIN ( TAMAT)
عاطفية"Please, Om! Sudah...." Desahan demi desahan yang dilakukan oleh Roy Hartono Putra, semakin memacu mendorong intiman panas dibawah kekuasaannya. Roy tergila-gila dengan kelembutan dari seorang gadis yang masih jauh dibawah umur, namun apa dayanya...